Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Olahraga Olahraga Penyandang Disabilitas PP Pelti, Ismun Dwi Karyatiningsih berharap, wheelchair tennis bisa berkembang di Tanah Air. Menurutnya, pamor olahraga yang pertama kali muncul di era 90-an tersebut kerap mengalami pasang-surut hingga sulit berkembang termasuk di Indonesia.
Pada ASEAN Para Games Kamboja 2023, cabang olahraga ini juga tidak dipertandingkan. Hal ini tentu tidak lepas dari minimnya negara yang memiliki atlet untuk tampil pada ajang tersebut.
Advertisement
"Pada tahun 2002, itu memang hanya tiga negara yang ikut, Malaysia, Indonesia dan Thailand. Mungkin untuk negara-negara lain wheelchair tennis belum banyak peminatnya, begitu juga di Indonesia,” ungkap Ismun saat menghadiri peluncuran turnamen tenis yang digagas oleh Dash Sport, Rabu (7/6/2023).
Turnamen ini rencananya berlangsung di Lapangan Tenis Bulungan, pada 17-18 Juni dan diikuti petenis se-Jabodetabek. Menariknya, kejuaraan ini juga akan diramaikan oleh partai eksibisi wheelchair tennis.
Ismun pun menyambut baik inisiatif ini. Dia berharap laga eksibisi nanti dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan adanya olahraga ini, dan menarik minat para atlet penyandang disabilitas.
"Kami mengapresiasi Dash Sports atas inisiatif baiknya menyelenggarakan pertandingan eksibisi tenis kursi roda di ajang Dash Tennis Tournament. Semoga ini menjadi awal sinergi pengembangan yang menjanjikan," kata Ismun menambahkan.
Turnamen Tenis Se-Jabodetabek Bakal Digelar 17-18 Juni 2023
Sementara itu, CEO Dash Sports, Alit Aryaguna menjelaskan bahwa turnamen ternis yang akan digelar nanti adalah respons atas tingginya minat dan animo masyarakat terhadap olahraga tenis.
“Sejak pandemi, olahraga yang jadi daya tarik dan banyak peminatnya itu adalah olahraga outdoor, salah satunya adalah tenis. Kami amati banyak sekali komunitas tenis di Jakarta yang lahir, bahkan [jumlah] membernya bertumbuh luar biasa,” ujar Alit di Restoran Nidcielo, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Rencananya, ada tiga kategori yang dipertandingkan dalam turnamen ini, yaitu kategori men and mixed double intermediate, women’s double intermediate dan women’s double beginner. Sementara untuk partai eksebisi, pihak penyelenggara akan dilangsungkan pertandingan tenis kursi roda atau wheelchair tennis.
“Sebagai bentuk dukungan Dash Sports dalam mengusung semangat olahraga untuk semua kalangan, termasuk atlet difabel, maka dalam kesempatan istimewa ini, juga dihelat pertandingan eksibisi wheelchair tennis yang mempertemukan atlet-atlet difabel PP Pelti,” jelas Alit.
Untuk jumlah peserta sendiri, Event Director Turnamen, Ardi Rahadi mengungkap terdapat 32 tim dalam ketiga kategori. "Total masing-masing kategori kita ada 32 tim, jadi total ada 96 tim dari tiga kategori yang berasal dari Jabodetabek,” ungkap Ardi.
Advertisement
Bentuk Pembinaan Bibit-Bibit Atlet
Sementara itu, wakil ketua umum Persatuan Lawn Tenis Indonesia atau PP Pelti, Wikan Sakarinto turut mengapresiasi Dash Tennis Tournament sebagai bentuk pembinaan ekosistem tenis Indonesia. Ia merasa tantangan terbesar bagi pengembangan olahraga tenis di Indonesia adalah mengenai pembinaan yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, ia melihat ajang ini dapat membantu mengembangkan ekosistem tenis di Indonesia, khususnya Jabodetabek serta menumbuhkan bibit-bibit atlet tenis masa depan.
“Tantangan terberat kita adalah pembinaan. Turnamen-turnamen junior serta senior baik nasional dan internasional terus harus kita rawat. Artinya, momentum Dash Tennis Tournament ini kami yakin akan terus membantu membangun pembinaan. Kami sangat berharap dan membuka kerjasama dengan seluruh stakeholder, industri dan mitra,” ungkap Wikan.