PDIP Upayakan 2024 Angka Kemiskinan dan Stunting Nol Persen

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Abdullah Azwar Anas mengatakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP pada hari kedua, sudah membentuk sejumlah komisi untuk merumuskan rekomendasi dalam mengentaskan kemiskinan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Jun 2023, 20:45 WIB
Politikus PDIP yang juga mantan kepala daerah diantaranya Abdullah Azwar Anas, Djarot Saiful Hidayat, dan Tri Rismaharini. (Foto:Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Abdullah Azwar Anas mengatakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP pada hari kedua, sudah membentuk sejumlah komisi untuk merumuskan rekomendasi dalam mengentaskan kemiskinan.

Meski demikian, kata dia, rekomendasi tentunya mengakomodasi arahan Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri yang meminta seluruh kader di tiga pilar Partai untuk turun ke lapangan dalam menyelesaikan kemiskinan.

"Ibu Ketum menginstruksikan agar kita tak terjebak pada jargon-jargon, maka temanya langsung fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara," kata Anas dalam konferensi pers di sela-sela Rakernas III PDIP di Aula Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2024).

Pria yang menjabat sebagai Menpan-RB itu juga menilai penanganan kemiskinan memerlukan integrasi dari pemerintah pusat, pemda, dan juga partai dalam hal ini PDI Perjuangan.

Karena itu, lanjut Anas, seluruh DPD PDIP se-Indonesia dan kekuatan Partai dikumpulkan Megawati untuk bertindak dan bekerja secara nyata baik di eksekutif dan legislatif.

Mantan Bupati Banyuwangi itu juga menyampaikan, dalam Rakernas PDIP ini,dimunculkan lima kepala daerah yang dianggap berhasil dalam memecahkan isu tersebut.

"Kami lihat bukan soal bantuannya, tetapi bagaimana pemberdayaan masyarakat miskin sampai kemudian ada masyarakat miskin yang naik kelas dengan graduasi yang dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan. Maka dari itu instruksi Ibu Ketum agar seluruh kader PDI Perjuangan melakukan jemput bola," jelas Anas.

Anas melanjutkan berdasarkan riset Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrem angkanya mencapai 1,74 persen 2022.

Dia menerangkan Presiden Jokowi menargetkan pada 2024 mendatang angka kemiskinan menjadi 7,2 persen. Sekarang angka kemiskinan 9,57 persen.

"Artinya kalau business as usual ini tidak akan tercapai dengan cepat maka instruksi Ibu Ketum agar seluruh kader partai ikut bahu membahu bergotong royong untuk mencapai agar kemiskinan ekstrem menjadi 0 dari kemiskinan kita, sesuai arahan presiden itu kan targetnya 7,2 persen," kata dia.


Penanganan Kemiskinan Direncanakan dengan Baik

Dalam Rakernas, lanjut Anas, para peserta sepakat perlu adanya transformasi digital terkait data kemiskinan. Selanjutnya, melakukan tata kelola program kemiskinan.

Hal ini tengah disusun oleh Tim Komisi Rekomendasi untuk visi-misi Calon Presiden Ganjar Pranowo terkait penanganan kemiskinan.

"Secara ideologi ini memang menjadi kekuatan yang luar biasa bagi partai karena kami lihat bagaimana ideologi marhaenisme dari Bung Karno salah satunya bagaimana kemiskinan jadi prioritas partai," kata Anas.

"Yang paling akhir dari pertemuan ini penanganan kemiskinan ini ke depan harus direncanakan dengan baik dan tidak bisa ditangani secara reaktif. Dan apa yang dikerjakan rakernas hari ini adalah Ibu Ketum minta dan semua bergerak mengatasi kemiskinan secara lebih terencana dan tata kelolanya untuk bisa lebih baik," kata Anas.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta seluruh 3 Pilar Partai mendata secara konkret warga miskin sampai dengan tingkat desa.

"Kemarin Pak Jokowi sudah menyampaikan dibangun jalan desa itu ada 311 ribu km untuk membangun koneksitas terutama di wilayah-wilayah di luar Jawa. Memang kemiskinan ekstrem menurut data BPS tadi dikatakan Bu Risma itu 1,7 persen. Kita berusaha betul 2024 berkomitmen itu zero persen termasuk juga kemarin kita sudah kami sepakati stunting itu zero persen," kata Djarot.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya