Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meluruskan kesalahpahaman soal konvoi Timnas Indonesia yang sempat viral. Dia mengungkapkan tiga poin terkait rencana konvoi timnas Indonesia di Surabaya yang sempat menimbulkan pro dan kontra.
Dalam poin pertama, Eri menyebut rencana konvoi yang dimaksud banyak disalahpahami. Eri mengatakan konvoi tersebut merupakan sekadar 'pengawalan' penyambutan Timnas Indonesia dari hotel menuju Balai Kota Surabaya dan sebaliknya dengan jarak tempuh hanya tujuh menit.
Advertisement
"Timnas Indonesia diagendakan makan malam bersama Timnas Palestina di Balai Kota Surabaya pada 11 Juni 2023," ujar Eri di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023).
Dalam poin kedua, Eri mengatakan pengawalan merupakan bagian dari budaya suporter Surabaya yang selalu menjalankan tradisi 'pengawalan' dan penyambutan pada kedatangan tamu-tamu klub penting. Eri mencontohkan bagaimana para suporter di Surabaya ikut mengawal tim Persija Jakarta, Persis Solo, dan lain-lain.
"Jadi, konvoi ini pengawalan karena penghormatan yang diberikan kepada Timnas Indonesia. Ini tradisi dan budaya suporter Surabaya karena kami ingin menunjukkan suporter Surabaya itu begitu ramah," ucap Eri.
Perwakilan Suporter Ikuti Konoi Timnas Indonesia
Eri menyebut biasanya konvoi dihadiri perwakilan suporter. Eri mengatakan rencana konvoi untuk timnas Indonesia pun akan dibatasi karena memang hanya memiliki jarak tempuh yang sangat dekat yakni dari hotel ke Balai Kota Surabaya dan sebaliknya.
"Jadi ini bukan mengelilingkan pemain Timnas Indonesia ke seluruh Surabaya. Tapi karena ini kemudian disalahpahami, maka konvoi ditiadakan. Para pemain timnas Indonesia dan Palestina langsung gala dinner di Balai Kota," sambung dia.
Poin ketiga terkait gala dinner, ucap Eri, merupakan wujud persahabatan kedua negara, sekaligus bentuk dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina. Eri mengatakan dukungan tersebut pun tertuang dalam bentuk donasi 10 persen hasil penjualan tiket untuk masyarakat Palestina.
"Balai Kota Surabaya yang terintegrasi dengan Taman Surya adalah tempat terbuka. Jadi warga silakan datang ke Taman Surya, di sana ada pemain Timnas Indonesia dan Palestina, bisa memberi semangat, semacam meet and greet sembari menikmati makanan UMKM Surabaya sebanyak 5.000 porsi. Nanti juga akan diperkenalkan para pemain Timnas ke masyarakat suporter Surabaya,” kata Eri.
Advertisement
Pemain Timnas Indonesia Belum Komplet
Sebanyak 26 pemain Timnas Indonesia bakal menjalani Training Center (TC) di Surabaya, menjelang laga FIFA Matchday melawan Palestina. Hingga hari kedua ini, belum semuanya pemain mengikuti latihan.
Pada hari pertama, Selasa 6 Juli kemarin siang, ada delapan pemain yang mengikuti TC perdana ini adalah Dimas Drajat, Andy Setyo, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Rafael Struick, Dendy Sulistyawan, Fachruddin Aryanto, Syahrul Trisna.
Manajer Timnas Kombes Pol Sumardji mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan pemain tidak bisa langsung berkumpul. Pertama, masih ada yang di luar negeri dan ada yang belum mendapat izin dari klub masing-masing.
"Jadi hari ini latihan perdana Timnas Senior untuk FIFA Matchday lawan Palestina dan Argentina. Tapi, yang hadir saat ini baru delapan, saya sangat prihatin dan ini menyulitkan tim pelatih untuk melakukan persiapan," ujarnya, Rabu (7/6/2023).
Sesuai jadwal, lanjut Sumardji, rencananya beberapa pemain lain akan datang bertahap. Rencananya besok akan bergabung Edo Febriansyah, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Marc Klok, Stefano Lilipaly, Marselino Ferdinan dan Ernando Ari.
"Kemudian, tanggal 8 Juni akan hadir Elkan Baggot dan Saddil Ramdhani. Lalu, tanggal 11 Juni akan hadir Yance Sayuri, Yakob Sayuri dan Reza Arya Pratama karena masih membela PSM di laga Playoff Asian Champions League," ucapnya.
"Serta tanggal 12 Juni pemain dari tim luar negeri seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Shayne Pattynama dan Jordi Amat," tambah Sumardji.
Sumardji juga menyoroti Persija Jakarta yang masih menahan Witan Sulaeman dan Rizky Ridho. Padahal, saat ini klub tersebut tidak ada kegiatan, termasuk pertandingan.
"Ini kepentingan Timnas mohon teman-teman klub mau mengerti karena kita juga menginginkan adanya chemistry dan hubungan baik, terutama komunikasi baik antara klub dan timnas. Karena ini kepentingan timnas, kepentingan bangsa dan negara," ungkapnya.