Austindo Nusantara Jaya Bidik Produksi CPO Tumbuh hingga 8 Persen

Emiten CPO, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) bidik produksi tumbuh 7-8 persen pada 2023. Hal ini didukung kenaikan harga CPO.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Jun 2023, 07:15 WIB
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membidik peningkatan produksi CPO sekitar 7-8 persen pada 2023. (Dok: PT Austindo Nusantara Jaya Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membidik peningkatan produksi CPO sekitar 7-8 persen pada 2023.

Wakil Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya Geetha Govindan mengatakan, pihaknya optimistis produksi bisa meningkat. Sebab, harga CPO diproyeksikan bakal naik hingga akhir tahun ini.

"Target produksi 2023 kita perkirakan akan mencapai lebih kurang 7-8 persen lebih besar dari 2022. CPO yang akan kita kejar dan akan dapat hampir 255 ribu ton CPO pada 2023," kata Geetha dalam paparan publik, ditulis Kamis (8/6/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya Lucas Kurniawan mengatakan, pihaknya tidak bisa menentukan harga. Maka sebab itu, hal yang bisa perusahaan lakukan adalah mengendalikan biaya alias efisiensi.

"Contohnya, kami melakukan pengolahan limbah yang bisa digunakan kembali dengan pengolahan kembali pembelian pupuk dapat berkurang," kata Lucas.

Sementara itu, Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya, Nopri Pitoy mengatakan, harga CPO nampak cukup bullish pada 2023. 

"Untuk harga 2023 kita lihat tajam koreksinya, jadi tadinya 2023 outlook CPO cukup bullish sekitar USD 800 itu di rapat GAPKI 2022. Kalau kita lihat penurunan di kita 20 persen daripada 2022. Pada 2022 kita peroleh USD 850, kalau turun 20 persen bisa di USD 700," imbuhnya.

Faktor yang Penagruhi Harga CPO

Dengan demikian, ia menilai proyeksi harga CPO dalam jangka panjang tetap bullish. Adapun, beberapa faktor yang menentukan peningkatan harga CPO, yakni gangguan pasukan dan krisis energi karena ketegangan politik berkepanjangan di Ukraina-Rusia serta China-Taiwan.

Selain itu, kekurangan pasokan karena tingkat penanaman yang rendah dalam beberapa tahun terakhir, moratorium konsesi baru serta standar keberlanjutan yang lebih ketat dan kebijakan biodiesel yang mendukung di Brazil, Indonesia dan Malaysia.

Ia juga mengatakan, potensi El Nino berpotensi mengganggu produksi CPO dan pasokan global dan pembukaan kembali aktivitas ekonomi China akan menentukan harga CPO pada masa mendatang.


Belanja Modal 2023

Truk pengangkut TBS PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (Dok: PT Austindo Nusantara Jaya Tbk)

Sebelumnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 40 juta atau Rp 594,20 miliar (asumsi kurs Rp 14.855 per dolar AS) pada 2023. Ini mengingat, Austindo Nusantara Jaya perlu melakukan pemeliharaan dan juga replanting (penanaman kembali) tanaman-tanaman yang sudah tua. 

Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya, Nopri Pitoy mengatakan, pihaknya telah menyiapkan belanja modal untuk beberapa hal, salah satunya agar produksi sawit tetap terjaga.

"Kalau capex kita di 2023 lumayan banyak USD 40 juta, sebagian besar hampir USD 10 juta kita pakai untuk kebun-kebun kita yang sudah tua dan sudah kurang produktif untuk menunjang profitability kita dan juga untuk memastikan produksi kita tetap terjaga," kata Nopri dalam paparan publik, Rabu (7/6/2023).

Selain itu, sisanya untuk belanja modal rutin yang dialokasikan untuk kebun perseroan di lima lokasi. Bahkan, perseroan juga menggelontorkan belanja modal untuk pembangunan pabrik kompos dan jetty (dermaga) di Kalimantan Barat.

"Kemudian ada juga strategic capex yang kita keluarkan seperti untuk pembangunan pabrik kompos, membangun jetty di Kalimantan Barat untuk melakukan transfer penjualan CPO melalui jetty tersebut," kata dia.

Dia bilang, perseroan juga membuat waduk serta kanal-kanal dalam rangka melakukan mitigasi kebakaran di Kalimantan Barat. Sebab, tempat tersebut sangat rawan terjadi kebakaran.

"Sementara itu penyerapan belanja modal masih sesuai dengan target baru dua, kuartal I 2023 kira-kira 25-30 persen sudah diserap," ujar dia.

 


Dividen 2022

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 27,8 per saham untuk tahun buku 2022. Hal itu telah sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 yang berlangsung pada Rabu, 7 Juni 2023. 

"Kami akan membagikan dividen sebesar Rp 27,8 per saham. Dividen payout ratio sekitar 30 persen (dari laba bersih tahun lalu)," kata Manajemen Austindo Nusantara Jaya dalam paparan publik, Rabu (7/6/2023).

Pembagian dividen tersebut akan dilakukan pada 7 Juli 2023. Pada RUPST tersebut, para pemegang saham Austindo Nusantara Jaya juga telah menyetujui antara lain terkait perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. Dengan begitu, RUPST 2023 ini telah menyetujui pengunduran diri Istama Tatang Siddharta sebagai Komisaris Perseroan yang berlaku efektif sejak tanggal penutupan RUPST. 

Rombak Susunan PengurusKemudian, RUPST juga telah menyetujui perubahan susunan direksi Austindo Nusantara Jaya sehubungan dengan pengangkatan Mohammad Fitriyansyah sebagai Direktur ANJT yang berlaku efektif sejak tanggal penutupan RUPST, Fitriyansyah telah bergabung dengan ANJ sejak 2017.

Adapun saat ini ia juga merupakan Direktur Utama pada beberapa anak perusahaan ANI, seperti PT Austindo Nusantara Jaya Agri, PT Permata Putera Mandiri dan PT Putera Manunggal Perkasa serta sebagai Direktur pada beberapa anak perusahaan ANJ lainnya. 

Sebagaimana diketahui, Fitriyansyah memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun di bidang Teknik, Pengadaan dan Manajemen Konstruksi dalam proyek infrastruktur (jalan dan jembatan), pembangkit listrik, distribusi tenaga listrik serta pabrik minyak dan gas.

 

 


Susunan Dewan Pengurus

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), Rabu (7/6/2023). (Foto: PT Austindo Nusantara Jaya Tbk)

Berikut ini merupakan susunan dewan komisaris dan direksi teranyar:

Dewan Komisaris :

1. Komisaris Utama (Independen) : Adrianto Machribie 

2. Komisaris : George Santosa Tahija

3. Komisaris : Sjakon George Tahija

4. Komisaris : Anastasius Wahyuhadi

5. Komisaris Independen : J. Kristiadi

6. Komisaris Independen : Darwin Cyril Noerhadi

7. Komisaris : Istini Tatiek Siddharta

 

Direksi :

1. Direktur Utama : Lucas Kurniawan 

2. Wakil Direktur Utama : Geetha Govindan

3. Direktur : Naga Waskita

4. Direktur : Aloysius D'Cruz

5. Direktur : Nopri Pitoy

6. Direktur : Mohammad Fitriyansyah

Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya Lucas Kurniawan mengatakan, pada kuartal I 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar USD 50,88 juta, turun 32,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Perseroan membukukan pendapatan sebesar USD 50,88 juta," kata Lucas.

Sementara itu, Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya, Nopri Pitoy menjelaskan, kontribusi pendapatan ANJT bersumber dari CPO mencapai USD 50,08 juta. Walaupun saat ini harga CPO terkoreksi disebabkan oleh produksi yang akan memasuki puncak produksi, pihaknya mempercayai bahwa tren harga CPO dalam jangka panjang masih bullish.

 

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya