Polisi dan Demonstran Anti Pemerintah Sri Lanka Bentrok di Kolombo

Polisi antihuru-hara membubarkan demonstran antipemerintah serta mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (7/6/2023). Ratusan mahasiswa berbaris di Kolombo untuk menuntut pembebasan aktivis yang ditangkap selama protes antipemerintah tahun lalu. Para demonstran mengatakan, pemenjaraan puluhan mahasiswa dan aktivis merupakan penganiayaan politik. Protes massal di negara berpenduduk 22 juta orang itu mengakibatkan pengunduran diri dan pelarian sementara Presiden Gotabaya Rajapaksa.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 08 Jun 2023, 11:35 WIB
Bentrok Polisi dan Demonstran Sri Lanka
Polisi antihuru-hara membubarkan demonstran antipemerintah serta mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (7/6/2023). Ratusan mahasiswa berbaris di Kolombo untuk menuntut pembebasan aktivis yang ditangkap selama protes antipemerintah tahun lalu. Para demonstran mengatakan, pemenjaraan puluhan mahasiswa dan aktivis merupakan penganiayaan politik. Protes massal di negara berpenduduk 22 juta orang itu mengakibatkan pengunduran diri dan pelarian sementara Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Polisi bentrok dengan demonstran antipemerintah serta mahasiswa saat protes menuntut pembebasan pemimpin mahasiswa dan menentang privatisasi pendidikan serta kesehatan di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (7/6/2023). (AFP)
Polisi antihuru-hara Sri Lanka membubarkan demonstran antipemerintah serta mahasiswa. (AFP)
Ratusan mahasiswa berbaris di Kolombo untuk menuntut pembebasan aktivis yang ditangkap selama protes antipemerintah tahun lalu. (AFP)
Para demonstran mengatakan, pemenjaraan puluhan mahasiswa dan aktivis merupakan penganiayaan politik. (AFP)
Protes massal di negara berpenduduk 22 juta orang itu mengakibatkan pengunduran diri dan pelarian sementara Presiden Gotabaya Rajapaksa. (AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya