Kualitas Udara Kota New York Terburuk di Dunia

Warga New York diimbau sebisa mungkin membatasi aktivitas di luar ruangan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Jun 2023, 16:11 WIB
Patung Liberty yang diselimuti langit berkabut difoto dari Staten Island Ferry, New York, Amerika Serikat, Rabu (7/6/2023). New York resmi menjadi kota dengan tingkat udara paling tercemar di dunia, melampaui Kota New Delhi di India. (AP Photo/Yuki Iwamura)

Liputan6.com, New York - Kualitas udara di Kota New York, Amerika Serikat, mencapai angka 218 pada Indeks Kualitas Udara Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) dan masuk dalam kategori "sangat tidak sehat". Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Eric Adams melalui siaran pers pada Selasa (6/6/2023) malam pukul 22.00 waktu setempat. 

Dilansir NY Times, Kamis (8/6), berdasarkan data Indeks Kualitas Udara Dunia IQAir, peringkat kualitas udara New York menjadi yang terburuk di antara semua kota di dunia pada Selasa.

Sebagai perbandingan, kualitas udara New York umumnya di bawah 50 pada indeks dalam beberapa tahun terakhir dan masuk kategori "baik". Bahkan kondisinya juga semakin baik ketika lockdown yang dipicu pandemi COVID-19. 

"Walau kondisinya diperkirakan untuk sementara membaik malam ini hingga besok pagi, diperkirakan kualitas udara akan semakin memburuk besok sore dan malam," demikian bunyi imbauan tersebut.

Adams mencatat bahwa Departemen Konservasi Lingkungan negara bagian telah mengeluarkan peringatan kesehatan kualitas udara di seluruh kota.

Lebih lanjut, Adams menyatakan bahwa sekolah-sekolah akan tetap beroperasi seperti biasa dan dia mendorong siswa untuk hadir. Namun, dia  menambahkan bahwa kegiatan di luar ruangan tidak akan dilaksanakan. 

2 dari 2 halaman

Imbauan Membatasi Kegiatan di Luar Ruangan

Kondisi yang terjadi di New York seperti saat ini adalah peristiwa langka. Sebab, dalam Indeks Kualitas Udara Dunia 2022 dari IQAir, Amerika Serikat berada di tingkat ke-99 dari 131 untuk kategori kualitas udara terburuk. Sehingga, kebakaran hutan di Kanada yang berjarak hampir 1.000 km jauhnya menjadi kontributor terbesar terhadap buruknya kualitas udara di Negeri Paman Sam. (AP Photo/Yuki Iwamura)

Adams juga mengeluarkan imbauan agar masyarakat New York sebisa mungkin membatasi kegiatan di luar ruangan. 

"Kami menyarankan semua warga New York untuk membatasi aktivitas di luar ruangan sebanyak mungkin," kata Adams.

"Mereka yang memiliki masalah pernapasan sebelumnya, seperti masalah jantung, serta anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, mungkin lebih sensitif dan sebaiknya tetap berada di dalam ruangan saat ini."

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya