Liputan6.com, Depok - Jembatan Panus tentu sudah tak asing lagi bagi masyarakat Depok, Jawa Barat. Jembatan yang sudah ada sejak zaman Belanda ini konon menyimpan cerita mistis.
Mengutip dari beberapa sumber, Jembatan Panus memiliki panjang sekitar 100 meter dan lebar 5 meter. Dahulu, jembatan ini digunakan sebagai perlintasan jalur penghubung untuk membawa hasil bumi dari Depok Dua menuju Simpangan.
Dibangun sejak 1917 dan digunakan sebagai jalur perlintasan, Pemerintah Depok kemudian membangun jembatan baru pada 1990. Jembatan baru tersebut terletak 30 meter di sebelah utara Jembatan Panus.
Kini, masyarakat Depok sudah jarang melewati jembatan ini. Hanya warga perkampungan Poncol saja yang masih menggunakannya.
Baca Juga
Advertisement
Karena berusia sudah sangat tua, banyak cerita mistis yang beredar terkait keberadaan Jembatan Panus. Beberapa di antaranya adalah penumpang gaib, sosok Eti, empat pendekar berbaju hitam, hingga arwah dari Stephanus bersama istri dan anjingnya.
Stephanus merupakan nama seorang warga yang tinggal di samping jembatan sekaligus salah satu orang yang membangun jembatan. Menurut cerita yang beredar, sosok Stephanus dan istrinya sering muncul di jembatan tersebut.
Sosok yang oleh warga Depok disebut Opa Panus ini sering muncul pada malam hari dengan membawa anjing putih kesayangannya. Opa Panus hanya berjalan dan berlalu-lalang di jembatan tersebut.
Sementara itu, sosok istri Opa Panus sering muncul dengan mengenakan baju merah. Opa Panus menikahi seorang wanita pribumi asli Depok, yang kemudian bunuh diri dari atas jembatan tersebut. Rumor lain menyebut, istrinya bunuh diri karena Stephanus pulang ke Belanda ketika Belanda diusir dari Indonesia oleh tentara Jepang.
Kisah misteri lain datang dari sosok Eti yang merupakan hantu baik penunggu Jembatan Panus. Masyarakat sekitar meyakini sosok Eti yang kerap menampakkan diri di Jembatan Panus ini adalah sosok hantu baik yang tidak akan mengganggu warga sekitar.
Sosok Eti justru pernah membantu warga. Hantu ini pernah menolong seorang perempuan yang nyaris menjadi korban asusila di bawah jembatan.
Terkait penumpang gaib, banyak cerita misteri dari tukang ojek atau angkot yang melewati jembatan ini. Mereka merasa ada yang 'numpang' di kendaraannya, tetapi setelah dicek tidak ada satu pun penumpang yang ada.
Selain beberapa cerita mistis tersebut, beberapa cerita lain yang beredar tentang Jembatan Panus adalah pernah dijadikan sebagai tempat pembuangan mayat dan pesugihan. Banyaknya kisah misteri ini membuat masyarakat memiliki kebiasaan membunyikan klakson sebagai tanda permisi saat akan melewati jembatan ini.
Penulis: Resla Aknaita Chak