Temui Utusan PM Inggris, Mendag Jajaki Peningkatan Perdagangan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis Indonesia-UK Joint Economic and Trade Committee (JETCO) dapat meningkatkan perdagangan kedua negara.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 08 Jun 2023, 15:15 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu Utusan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan Richard Graham di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (5/6/2023). Foto: Kemendag

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis Indonesia-UK Joint Economic and Trade Committee (JETCO) dapat meningkatkan perdagangan kedua negara. 

Selain itu juga berkomitmen untuk menjajaki berbagai peluang untuk meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Inggris.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zukifli Hasan alias Zulhas saat ditemui utusan dagang Perdana Menteri Inggris  Richard Graham di kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, JETCO merupakan salah satu  dari sekian banyak opsi yang bisa dijajaki negara-negara untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi. 

Pada pertemuan pertama JETCO Indonesia-Inggris pada awal 2022, para pihak membentuk Kelompok Kerja Sektor Energi Terbarukan dan Pertumbuhan Hijau.

Selain itu, dibentuk kelompok kerja berdasarkan sektor makanan, minuman dan pertanian.

Mendag Zulhas mengatakan Indonesia dan Inggris berencana membentuk kelompok kerja ekonomi digital pada pertemuan kedua JETCO.

“Saya harap kedua pihak dapat menjajaki potensi perundingan perjanjian perdagangan dalam pertemuan tersebut,” kata Zulkifli Hasan.

 


Selanjutnya

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam konferensi pers Dampak Impor Pakaian Bekas Ilegal Terhadap UKM, di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2023).(Tira/Liputan6.com)

Dalam pertemuan dengan Utusan Perdana Menteri Inggris kali ini, Mendag menyampaikan bahwa Indonesia memperhatikan perkembangan kebijakan lingkungan Inggris.

Hal tersebut termasuk peraturan uji tuntas terhadap produk kehutanan dan rancangan kebijakan terkait kebocoran karbon.

“Kebijakan tersebut berpotensi menghambat ekspor Indonesia ke Inggris. Indonesia berharap kebijakan Inggris tidak diskriminatif dan tidak menciptakan hambatan perdagangan,” kata Mendag Zulkifli Hasan. 


Mendag: Banggalah, Indonesia Jadi Negara Kekuatan Ekonomi Besar di Dunia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (7/6/2023). (Istimewa)

Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Zulkifli Hasan melakukan silaturahmi dengan diaspora Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (7/6/2023) malam.

Silaturahmi ini dilakukan secara spontan oleh menteri yang akrab disapa Zulhas di sela kunjungan kerja alias kunker di Negeri Jiran.

"Malam ini Mendag Zulkifli Hasan ada agenda tambahan silaturahmi dengan diaspora Indonesia di Kuala Lumpur," bunyi keterangan tertulis tim media Zulhas, Rabu (7/6) malam.

Mendag Zulhas dikabarkan berbincang hangat dengan puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan menempuh pendidikan di negara tetangga Indonesia tersebut.

Dalam perbincangannya, mantan Menteri Kehutanan itu memberikan banyak pesan. Salah satunya diaspora Indonesia harus bangga menjadi perwakilan atau duta Merah Putih.

"Pesan saya kepada adik-adik, kepada anak-anakku, pelajar yang ada di Malaysia, banggalah kalian menjadi duta-duta Merah Putih, duta-duta Indonesia, karena kita sekarang menjadi negara nomor 16 besar di dunia, yang insyaallah beberapa tahun mendatang akan menjadi ekonomi terbesar kesembilan di dunia," ujar Zulhas.

 


Minta Diaspora Belajar Sungguh-Sungguh

Menteri Perdagangan Zulkifri Hassan (Mendag) menyayangkan belum maksimalnya kesepakatan komersial antara Indonesia dan Arab Saudi. Padahal, menurutnya, potensi ikatan ekonomi kedua negara sangat besar.

Ketua Umum PAN ini juga mengingatkan para diaspora Indonesia, khususnya yang masih berstatus pelajar maupun mahasiswa, agar selalu belajar dengan sungguh-sungguh.

"Kalau anak-anakku sungguh-sungguh bisa menjadi apa saja di Tanah Air kita. Kita negara demokrasi, apapun background kita, kita bisa menjadi apa saja," katanya.

Zulhas mencontohkan dirinya yang merupakan anak seorang petani di kampung, kini berhasil menjadi menteri. Bukan hanya dia, mantan Ketua MPR itu juga mencontohkan Jokowi yang dahulunya pengusaha mebel, bisa menjadi wali kota, gubernur hingga presiden.

"Pendek kata anak-anakku bisa menjadi apa saja. Oleh karena itu belajarlah sungguh-sungguh. Tidak banyak anak-anak yang bisa seberuntung kalian belajar di negeri orang. Banyak di tempat kita yang mungkin tidak dapat kampus sebaik saudara-saudara yang ada di sini, anak-anakku yang ada di sini," kata Zulhas.

"Oleh karena itu syukurilah, dengan belajar sungguh-sungguh Andalah harapan kita, harapan Indonesia," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya