Liputan6.com, Banyuwangi - Menjelang Hari Raya Idul Adha warga Banyuwangi, Jawa Timur tidak perlu khawatir stok hewan kurban. Sebab stoknya dipastikan melimpah.
Catatan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, jumlah sapi ternak di kabupaten setempat mencapai 125 ribu sedangkan kambing dan domba mencapai 250 ribu.
Advertisement
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Nanang Sugiharto mengatakan Banyuwangi adalah gudangnya ternak. Stok yang ada di Banyuwangi tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan lokal, namun juga mampu menyuplai kebutuhan hewan kurban di luar daerah.
"Berkaca dari tahun lalu kebutuhan Banyuwangi hanya diangka 2.700-an. Sedangkan tahun ini kita menyiapkan 40 ribu ekor sapi," ujar Nanang, Kamis (8/6/2023).
Nanang menjelaskan, saat ini dinas masih mewaspadai penyakit mulut kuku (PMK) dan Ancaman lumpy skin disease (LSD). Oleh karenanya sebelum pengiriman hewan kurban ke luar daerah Banyuwangi ada beberapa aturan yang harus dipatuhi peternak.
"Untuk lalu lintas ternak baik antar kabupaten, provinsi atau antar pulau aturannya ternak sudah harus vaksinasi yang ke dua kali," bebernya.
Nanang mengaku pihaknya terus melakukan vaksinasi. Dan hingga akhir pekan lalu, sekitar 70 persen dari total populasi sapi, kambing, dan domba di Banyuwangi sudah divaksin PMK.
Sementara untuk LSD hingga kini belum ditemukan di Banyuwangi. Akan Nanang mengatakan pihaknya terus memantau kondisi hewan-hewan di Banyuwangi yang berisiko. Beberapa kali pula, sampel dari sapi-sapi diambil untuk dicek ke labolatorium.
"Tapi Alhamdulillah, di Banyuwangi belum ada laporan hingga saat ini," tandasnya.
Ajukan 1000 vaksin LSD
Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi mengajukan 1000 vaksin LSD ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pengajuan itu dilakukan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak sapi menjelang Hari Raya Idul Adha
Pengajuan 1000 vaksin LSD ini, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat di kabupaten Banyuwangi pihanya mengajukan alokasi dosis vaksin tambahan kepada Pemprov Jatim.
“Kami mengajukan sekitar 1000 dosis vaksin LSD dan bertahap terus meminta sampai virus ini benar-benar clear dan tertangani,” ujar Nanang
Kata Nanang, sebagai langkah antisipasi meminimalisir penularan LSD, ke depannya, Dispertan Banyuwangi akan terus memantau peredaran sapi di Bumi Blambangan seperti, di pasar dan tempat-tempat yang digunakan lalu lintas hewan ternak.
“Baik yang ada di peternak maupun yang didatangkan dari luar, kita pastikan semua harus bebas dari penyakit,” cetusnya.
Dispertan meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan kondisi kebersihan dan keamanan kandang. Pasalnya, hal itu sebagai langkah dasar dalam upaya pencegahan virus LSD yang bisa dilakukan.
Kemudian, ia juga mengimbau kepada peternak Banyuwangi. Apabila mengetahui tanda-tanda virus LSD, dapat segera melapor kepada petugas hewan setempat, supaya penyakit tersebut dapat dicegah penyebarannya.
“Jika ada tanda-tanda yang mengarah ke gejala klinis mirip seperti LSD, maka peternak diharap segera menghubungi petugas kesehatan hewan setempat,” imbuhnya.
Advertisement