Gen Z Makin Gandrungi Suntik Filler dan Botox untuk Mancungkan Hidung dan Dagu

dr. Catherine Soebroto, pemilik dr. Belle Aesthetic Clinic mengatakan, “Yang paling banyak treatment itu sekarang Gen Z. Kalau filler yang untuk anti-aging memang lebih banyak dipilih oleh pelanggan dewasa, tapi kalau Gen Z sukanya (facial) contouring,”

oleh Dyra Daniera diperbarui 09 Jun 2023, 03:00 WIB
Generasi Z kerap gunakan filler untuk mengubah bentuk hidung, dagu, dan bibir. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Liputan6.com, Jakarta - Perawatan kecantikan suntik filler dan botox semakin menjadi tren di kalangan anak muda, termasuk generasi Z. Prosedur klinis tersebut, yang pada awalnya lebih umum digunakan oleh orang dewasa, telah menjadi semakin populer di kalangan generasi muda sebagai cara untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mencapai standar kecantikan yang diidolakan.

dr. Catherine Soebroto, pemilik dr. Belle Aesthetic Clinic mengatakan, "Yang paling banyak treatment itu sekarang Gen Z. Kalau filler yang untuk anti-aging memang lebih banyak dipilih oleh pelanggan dewasa, tapi kalau Gen Z sukanya (facial) contouring," ujarnya di dr. Belle Aesthetic Clinic Pluit dalam jumpa pers pada Kamis, (8/6/2023).

Menurut dokter estetik yang telah berpengalaman selama 13 tahun itu, Gen Z yang umurnya berkisar antara 11 hingga 26 tahun itu kebanyakan lebih suka membentuk hidung, bibir, dan dagu supaya lebih ideal. "Begitu mancungin hidung dan bikin dagu langsung beda banget, kelihatan proporsional wajahnya," ujar dr. Catherine. 

Sederet treament di klinik kecantikan dengan teknologi terpercaya kini bisa dilakukan untuk membuat penampilan menjadi tampak lebih menarik dan terlihat lebih muda. Salah satu pilihan perawatan yang paling populer adalah dermal filler. 

"Di dunia medis kecantikan, filler adalah proses menyuntikkan suatu zat ke dalam kulit wajah untuk menghilangkan kerutan, mengisi volume, menambahkan kontur dan memperbaiki struktur wajah. Zatnya adalah hyaluronic acid atau asam hialuronat yang biasa disingkat HA," jelas dr. Catherine. 


Gunakan Kandungan Alami dalam Tubuh

Jumpa pers dr. Belle Aesthetic Clinic Pluit bersama dr. Catherine Soebroto, pemilik dr. Belle Aesthetic Clinic (tengah) dan Monica Amadea, beauty influencer (kanan). (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Filler bisa dipakai oleh semua umur dan dapat digunakan di seluruh area wajah, seperti dahi, hidung, dagu, bibir, pipi, kantung bawah mata, pipi, garis rahang, dagu, dan area lainnya. Kandungan HA yang dipakai untuk treatment filler sudah ada secara alami di dalam tubuh manusia.

"Kulit kita itu sangat butuh HA dan dia ada di lapisan kedua dermis. Tetapi, kadar HA di kulit kita semakin menurun semakin bertambahnya usia sehingga kulit menjadi terlihat kering dan menipis," terang dr. Catherine Soebroto. 

Kandungan hyaluronic acid  yang berfungsi melembabkan wajah dan mencegah kerutan akan  sedikit demi sedikit menurun setelah usia 20 tahun. Untuk itu, banyak produk kecantikan yang menggunakan bahan hyaluronic acid untuk melembabkan kulit. Namun, para ahli meragukan keefektifannya. 

"Karena ada di lapisan kedua dermis, logikanya skin care tidak masuk ke dalam. Keefektifan krim mengandung HA jadi dipertanyakan, karena lebih efektif jika HA langsung disuntik ke dalam," ujar pemilik klinik kecantikan yang telah berdiri sejak 2013 itu. 


Filler Tidak Sama Dengan Operasi Silikon

Monica Amadea saat jalani filler bibir keempatnya. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang sangsi dengan penggunaan filler dan botox, terutama khawatir jika bentuk muka menjadi sangat berubah atau menjadi cacat permanen jika prosedur gagal dan tidak sesuai harapan. Monica Amadea, beauty influencer yang telah empat tahun menjalani prosedur filler bibir mengatakan bahwa anggapan tersebut tidak akan terjadi jika prosedur dilakukan di klinik yang terpercaya. 

"Saat ini masih ada stigma negatif tentang filler dan botox sehingga banyak orang yang gak berani ngepost foto setelah melakukan perawatan botox seakan itu aib. Banyak orang juga takut karena ada anggapan wajah akan berubah total dan tidak akan kembali normal. Padahal nggak, wajahku tetap sama namun jadi versi yang lebih cantik," katanya.

Lebih lanjut, dr. Catherine berkata, "Orang-orang sering kali membayangkan filler itu sama dengan silikon, padahal berbeda. Kalau silikon itu tidak ada di badan, dia benda asing yang tidak bisa hilang, sedangkan zat HA ada secara alami di badan dan akan hilang dalam 24 bulan."


Adopsi Teknologi Filler Tercanggih

Salah satu ruang treatment di dr. Belle Aesthetic Clinic Pluit. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Prosedur filler hanya mampu bertahan selama 18 hingga 24 bulan sehingga dipastikan aman. Tubuh juga tidak akan menolak zat HA karena zat itu ada secara alami di dalam tubuh. 

"Jadi anak zaman sekarang sudah nggak perlu takut. Filler itu aman jika injektor atau dokternya berpengalaman. Ibarat mobil, mobil itu sendiri aman, tapi kalau yang bawa orang yang tidak bisa nyetir, pasti akan babak belur," ujar dr. Catherine. 

Ia menjamin prosedur filler yang aman. Klinik yang kini ada di tiga cabang yakni Pluit, Gading Serpong, dan Sudirman Park itu mengadopsi filler HA dengan teknologi NASHA & OBT. Itu merupakan teknologi HA Filler pertama dari Eropa yang sudah digunakan selama lebih dari 26 tahun dan kepada 55 juta orang di seluruh dunia. 

Harga satu suntikan filler di Dr. Belle Aesthetic Clinic sebanyak 2cc adalah Rp4.490.000 untuk Korean Filler dan Rp6.490.000 untuk European Filler. NASHA (Non-Animal Stabilized HA) dirancang khusus untuk lifting bagian wajah yang keras seperti pipi, hidung, dan dagu yang mulai kendur. Sedangkan, OBT (Optimal Balanced Technology) dirancang khusus untuk memberikan konturing pada area-area dinamis seperti garis senyum, pelipis, kantung bawah mata dan bibir. 

Infografis Tren Perawatan di Klinik Kecantikan Tahun 2022. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya