Liputan6.com, Jakarta - Salah satu restoran yakiniku terbaru di Tokyo, Jepang bernama Futago berusaha mengatasi permasalahan kecanduan gadget saat berkumpul dengan teman melalui cara unik. Restoran yang baru dibuka di daerah Shibuya pada 25 Mei 2023 menantang tamunya untuk bisa bersosialisasi tanpa terganggu kesibukan menatap layar ponselnya.
Staf Futago mengajak pelanggan yang makan, minum, maupun bersenang-senang, meminta kepada para pelanggannya untuk meletakkan ponsel mereka. Mengutip dari Japan Today pada Kamis, 8 Juni 2023, sebelum dibuka Futago melakukan riset terlebih dulu.
Advertisement
Mereka mensurvei secara daring sebanyak 1000 orang yang terdiri atas 100 pria dan wanita pada setiap kelompok usia di bawah 20 tahun, usia 20an, 30an, 40an, dan 50an. Hasil survei menunjukkan bahwa 65 persen responden merasa canggung atau tidak nyaman ketika teman makan mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan melihat ponsel masing-masing.
Perilaku tersebut bahkan menganggu interaksi antara sesama teman mereka. Oleh karena itu, Futago ingin melakukan sesuatu untuk membantu mengatasi hal tersebut.
Mereka bisa saja menerapkan kebijakan larangan penggunaan ponsel di tempatnya, tetapi pendekatan semacam itu bisa menimbulkan beda pendapat di antara pelanggan. Tapi sebagai gantinya, mereka menciptakan ide cerdas yang membuat pelanggan secara sukarela ingin meletakkan ponsel mereka.
Futago menghadirkan inovasi yang dinamakan "Smartphone-Fasting Glass," atau gelas untuk ‘puasa’ bermain ponsel. Gelas ini memiliki bentuk yang hampir sama dengan gelas bir atau pint, tetapi dengan celah besar di bagian bawahnya.
Ponsel Jadi Ganjalan Supaya Gelas Seimbang
Celah itu membuat gelas tersebut pincang dan tidak bisa berdiri tegak. Tentunya, jika Anda meletakkan Smartphone-Fasting Glass itu atas meja, gelas itu akan terjatuh dan minuman Anda akan tumpah.
Sebab itu yang seharusnya Anda lakukan adalah menggeser ponsel Anda ke bawah gelas tersebut untuk melengkapi fondasi gelas tersebut. Mungkin ada barang lain yang bisa Anda masukkan di bawah gelas untuk menjaga keseimbangan agar gelas tidak terjatuh.
Namun, untuk menghilangkan godaan tersebut, Futago telah menciptakan koktail khusus, yaitu "Smartphone-fasting Sour.” Koktail ini yang memberikan pengunjung minuman berwarna biru yang memukau jika Anda menyalakan lampu atau flash ponsel Anda ketika meletakkannya di bawah gelas.
Cahaya lampu ponsel yang masuk ke dalam gelas membuat gelas Anda terlihat seperti laut yang berkilau dan sangat indah. Efek “akuarium” ini diperkuat dengan adanya permen ikan yang terbuat dari jelly.
Advertisement
Mirip Koktail “Blue Hawaii”
Restoran ini belum mengungkapkan jenis alkohol yang digunakan dalam koktail senilai 858 yen atau setara Rp91.000 ini, namun dalam terminologi bar Jepang, "sour" biasanya mengacu pada minuman yang menggunakan shochu, minuman keras asal Jepang yang kandungan alkoholnya lebih tinggi dari sake atau anggur, tetapi lebih rendah dari wiski.
Warna biru dalam hidangan koktail tersebut juga mengingatkan pengunjung pada "blue Hawaii," minuman yang hampir semua orang di Jepang pernah coba, namun hanya sedikit yang dapat menggambarkan rasanya secara akurat.
Futago menyadari bahwa dengan presentasi yang begitu mengesankan secara visual. Para pecinta wisata kuliner tentu ingin mengambil gambar untuk diposting di media sosial.
Jadi sebenarnya, Smartphone-fasting Glass dan Sour adalah kompromi yang bertujuan untuk menghilangkan setidaknya satu ponsel yang mengurangi percakapan di meja Anda. Cara itu juga berfungsi sebagai bahan pembicaraan yang menyenangkan bagi Anda dan teman-teman saat Anda berpose dengan gelas itu dan saling bertukar foto.
Restoran Ramen Larang Pelanggan Pakai Ponsel Saat Makan
Selain Futago, ada satu lagi restoran di Jepang yang membatasi penggunaan ponsel saat sedang makan. Dikutip dari Global Liputan6.com, Kota Kai, pemilik sebuah restoran ramen di Tokyo bernama Debu-chan, melarang pelanggan menggunakan smartphone mereka saat makan di waktu sibuk.
Semua restoran ramen Jepang memiliki satu aturan yang tak tertulis yaitu, makan cepat dan pergi. Kota Kai menanggapi tradisi ini dengan terlalu serius sehingga dia mulai menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan pelanggannya untuk makan.
Dari situ, dia menemukan bahwa pelanggan yang menunggu paling lama untuk memulai makan mangkuk sup ramen mereka biasanya menonton video di ponsel mereka. Akhirnya dia memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri.
"Ketika kursi sudah penuh dan saya melihat orang-orang berhenti makan sambil menatap smartphone mereka, saya menyuruh mereka untuk berhenti," kata Kai.
Restoran Debu-chan berukuran cukup besar untuk sebuah toko ramen, dengan adanya 33 kursi. Namun, Kai mengatakan bahwa seringkali ada sekitar 10 orang mengantre untuk mendapatkan kursi pada jam sibuk.
Dia menambahkan bahwa saat ini dia belum memasang tanda apa pun yang melarang penggunaan ponsel mereka. Sebaliknya, dia berbicara kepada pelanggan satu per satu.
Advertisement