Liputan6.com, Jakarta Untuk meningkatkan performa bisnisnya di tahun 2023, Indonesia Re telah melakukan berbagai inisiatif secara optimal, antara lain dengan melakukan peninjauan dan perbaikan di berbagai aspek demi menjaga standar mutu yang baik.
Indonesia Re mengambil langkah untuk tidak melakukan pemeringkatan di masa perbaikan ini dan Indonesia Re merasa perlu mengevaluasi bentuk kerja sama dari sisi komersil dan legal dan akan segera kembali melakukan pemeringkatan rating internasional.
Advertisement
“Secepatnya Indonesia Re akan kembali dengan rating yang lebih baik di tahun ini, setelah langkah perbaikan dilakukan, dan adanya penguatan permodalan. Untuk mempercepat Indonesia Re masuk lagi ke dalam pemeringkat rating internasional, salah satu strateginya adalah dengan memperkuat keuangan melalui suntikan permodalan. Indonesia Re telah memperoleh sinyal positif atas permohonan modal sebesar Rp1 Triliun dari Kementrian BUMN. Harapannya modal tambahan ini bisa meningkatkan kesehatan perusahaan sehingga RBC diproyeksi akan meningkat hingga 200%”, ungkap Benny Waworuntu, Direktur Utama Indonesia Re.
Beberapa langkah lainnya yang dilakukan secara organik, pertama dari reasuransi umum, yakni Indonesia Re telah melakukan perbaikan portofolio pada semua lini bisnis, peningkatan premi reasuransi, penurunan komisi reasuransi, perbaikan pricing, serta pengetatan di berbagai prosedur. Sementara di bisnis reasuransi jiwa, Indonesia Re lebih selektif dengan akseptasi bisnis, dan melakukan program perbaikan portofolio dengan kenaikan tarif premi, perbaikan Terms & Conditions dan ketentuan Underwriting, dan terminasi terhadap bisnis yang memberikan kontribusi negatif, serta optimalisasi fungsi unit pengembangan produk.
Selanjutnya dalam hal portofolio investasi, Indonesia Re menerapkan strategi yang berfokus pada aspek solvabilitas, manajemen risiko portofolio, dan memperhitungkan dampaknya kepada RBC serta likuiditas. Langkah berikutnya adalah pengelolaan arus kas perusahaan, Indonesia Re mengupayakan percepatan penyelesaian utang piutang melalui rekonsiliasi dengan perusahaan ceding, termasuk membentuk task force sehingga memudahkan koordinasi. Dalam hal efisiensi biaya, Indonesia Re telah menerapkan aspek urgensi.
Selain perbaikan di sisi bisnis, perusahaan juga sedang melakukan upaya lain seperti penyelesaian hukum dan pajak dimana sebagian besar telah selesai di tahun 2022 dan 2023 ini. Kami juga fokus pada peningkatan kualitas SDM yang unggul. Indonesia Re memastikan adanya peningkatan kompetensi SDM Unggul dalam bentuk sertifikasi profesi nasional dan internasional.
Selanjutnya, Indonesia Re tetap menjaga tata kelola perusahaan yang profesional, akuntabel, dan transparan. Wujud transparansi Indonesia Re diantaranya dengan melakukan penyampaian laporan keuangan sesuai regulasi, penyampaian informasi terkini pada pemegang saham, serta rutin berkonsultasi dengan OJK sebagai regulator.
“Indonesia Re terus berupaya menerapkan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan portofolio bisnis yang kuat, serta bisa bertahan di berbagai tantangan industri. Kami optimis, dengan komitmen dan kemampuan yang dimiliki, Indonesia Re akan menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun 2023,” tutur Benny.