Liputan6.com, Jakarta - Hanya tinggal hitungan hari menjelang bergulirnya final Liga Champions yang mempertemukan Manchester City vs Inter Milan. Duel perebutan gelar kompetisi antar klub paling bergengsi di Eropa tersebut akan berlangsung di Ataturk Olympic Stadium, Turki pada Minggu (11/6/2023) pukul 02.00 WIB.
Menariknya, kedua klub tersebut belum pernah bertemu sebelumnya dalam sebuah laga kompetitif.
Advertisement
Hal ini mungkin disebabkan karena kebangkitan City ke panggung Eropa baru terjadi pada tahun 2008, bertepatan dengan masa kelam dalam sejarah Inter di mana mereka jarang terlibat di Eropa, meski bukan di level yang paling tinggi sekalipun.
The Citizen tercatat selalu terlibat dalam setiap edisi Liga Champions sejak musim 2011/2012, sementara Nerazzurri sama sekali tidak pernah terkualifikasi dari tahun 2012 – 2016. Dan sekalinya terkualifikasi pun, mereka tidak pernah dipertemukan dengan klub pemegan tujuh gelar Liga Inggris tersebut.
Tercatat kedua tim hanya pernah bertemu dalam sebuah pertandingan persahabatan pada tahun 2011 silam, di mana Edin Dzeko, yang waktu masih memperkuat City berhasil menyumbang satu gol untuk kemenangan 3-0 atas Inter Milan.
Sekarang, striker berkebangsaan Bosnia dan Herzegovina itu akan berada di sisi lain tim dan kemungkinan besar akan memulai laga sebagai starter.
Manchester City sendiri dinilai memiliki peluang yang lebih besar untuk keluar sebagai juara dan menyelesaikan ambisi untuk meraih treble mereka.
Performa Terkini: Rekor yang Sama Kuatnya
Jika melihat performa terbaru kedua tim, nampaknya baik Manchester City maupun Inter Milan sama-sama memiliki catatan yang sama kuatnya.
Meskipun City terlihat berada di bawah standar dalam tiga penampilan terakhir mereka di Liga Inggris setelah berhasil mengamankan gelar liga, mereka berhasil tampil meyakinkan di final Piala FA akhir pekan lalu.
Jangan lupa juga City berhasil mengejar Arsenal yang selama berbulan-bulan kokoh berada di puncak klasemen liga dengan sangat luar biasa. Skuad besutan Pep Guardiola itu juga sukses mengirim pulang RB Leipzig, Bayern Munchen dan Real Madrid dari Liga Champions.
Banyak orang yang khawatir akan penurunan performa City, tetapi sebenarnya jika diperhatikan Guardiola sedang mengistirahatkan banyak pemain tim utama dan tim sangat menyadari bahwa urgensi tiga pertandingan tersebut kurang besar. Hasilnya bisa dilihat ketika mereka kembali dengan kekuatan penuh di Wembley, mereka terlihat telah kembali ke performa terbaiknya dengan berhasil menaklukan Manchester United.
Sementara itu, dari sisi Inter Milan bisa dibilang satu-satunya kekurangan di akhir musim mereka adalah kekalahan 1-3 atas Napoli pada pertengahan Mei. Tercatat skuad asuhan Simone Inzaghi itu sukses menyapu 11 kemenangan dari 12 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi musim ini.
Rekor Inter di panggung Eropa pun juga tak kalah luar biasa. Mereka mencatatkan delapan clean sheets dalam 12 pertandingan Liga Champions musim ini, termasuk lima dari enam pertandingan di fase gugur.
Jika Inter sekali lagi berhasil mengemas clean sheets atas City, mereka akan menyamai rekor clean sheets terbanyak di fase gugur dalam satu edisi turnamen yang dipegang oleh Arsenal pada musim 2005/2006 (6).
Advertisement
Persentase Kemenangan City Lampaui Inter
Adapun melansir dari Opta Analyst, Manchester City sangat difavoritkan untuk keluar sebagai juara dengan persentase kemenangan sebesar 64,6 persen. Sementara Inter Milan hanya memiliki peluang sebesar 16,4 persen untuk dapat mengangkat piala Liga Champions keempat mereka.