Agar Tak Berhenti di Produksi, Program TEKAD Siapkan Pasar Produk Kelompok Desa Binaan

Kemendes PDTT terus berupaya meningkatkan laju perekonomian warga desa melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2023, 05:19 WIB
Supervisi program TEKAD di Desa Desa Papang Kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus berupaya meningkatkan laju perekonomian warga desa melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). Program yang digagas bersama Dana Internasional untuk Pembangunan Agrikultural (IFAD) salah satunya akan memastikan serapan pasar terhadap produk kelompok desa binaan.

"Pendekatan dalam pembinaan ini kita ganti pada pendekatan pasar. Jadi bersama fasilitator dari kabupaten, kita riset kira-kira kebutuhan masyarakat apa dan mampu tidak kelompok binaan ini memenuhi," kata Institutional and Policy Analyst IFAD, Rikola Fedri saat Supervisi program TEKAD di Desa Desa Papang Kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dikutip Kamis (8/6/2023).

Seperti diketahui, salah satu kendala keberlangsungan produksi kelompok binaan TEKAD adalah sulitnya pemasaran berbagai produk unggulan desa. Kelompok binaan berhasil mengolah potensi desa namun masih kesulitan untuk menjualnya.

Kondisi ini menjadi keresahan tidak hanya di kalangan masyarakat namun juga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama IFAD. Oleh karena itu, melalui program TEKAD, hal ini akan secara serius didampingi bahkan sejak pengemasan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan. "Terkadang juga hasil produksi sudah meningkat tetapi kalah dilihat secara rasional yang banyak dilirik ya yang sudah terkenal," terang fasilitator TEKAD Victorius Jeraman.

"Jadi mungkin bahkan mulai pengemasan, kualitas, dan pemasaran. Perlu ada sentuhan teknologi agar hasilnya semakin bagus dan juga semakin cepat ada hasilnya," imbuhnya.

Sekadar informasi, Kecamatan Satar Mase memiliki potensi dari sektor pertanian dan peternakan. Dalam hal ini, ternak babi dan jahe menjadi dua rencana usaha yang akan dikembangkan.

 


Produk Jahe

Terkait dengan jahe, pada tahun 2022 kelompok desa binaan diberi jahe untuk dimanfaatkan. Produk ini dikembangkan hingga tahun 2023 mampu menambah nilainya dengan menghasilkan serbuk jahe.

Hadir dalam supervisi program TEKAD, di antaranya Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa. Selain itu juga acara ini dihadiri langsung oleh Procurement Specialist Masrina Sibadutar, Country Programme Officer Anissa Pratiwi, M&E Specialist Stania Yasin, dan Administrative Assistant Sarwendah Utami.

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya