Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini beredar kabar Meta sedang mengembangkan aplikasi pesaing Twitter, dan akan berada di bawah naungan merek Instagram.
Walau belum diketahui secara pasti kapan aplikasi pesaing Twitter ini akan diluncurkan, sebuah tangkapan layar dari aplikasi buatan Meta tersebut sudah beredar di internet.
Advertisement
Dilansir The Verge, Jumat (9/6/2023), secara internal Meta mengakui aplikasi baru itu memang hadir sebagai pesaing platform media sosial milik Elon Musk, yaitu Twitter.
Masih menggunakan nama kode "Project 92", banyak pihak meyakini nama aplikasi ini bakal berubah menjadi Threads saat diluncurkan secara global.
Dijelaskan, Meta menggunakan sistem login Instagram (juga menyediakan pilihan login Facebook) bagi pengguna yang ingin membuat akun di aplikasi baru tersebut.
Berbeda dari aplikasi media sosial saat ini, Threads--belum nama resminya--dilaporkan akan menggunakan ActivityPub.
ActivityPub sendiri adalah sebuah protokol yang memungkinkan aplikasi kompatibilitas dengan postingan medsos lain, seperti Mastodon dan lainnya.
Dari tangkapan layar yang dibagikan Meta secara internal, aplikasi Instagram versi Twitter ini akan fokus pada teks. Mirip dengan IG saat ini, tetapi tanpa foto.
“Kami telah mendengar dari para kreator dan figur publik tertarik untuk memiliki platform yang dijalankan secara wajar, dapat dipercaya dan diandalkan,” kata Meta chief product officer, Chris Cox di sesi meeting perusahaan.
Cox menyebutkan, sejumlah nama pesohor di dunia pun sudah memberikan komitmen mereka untuk menggunakan aplikasi baru buatan Meta tersebut.
Adapun nama-nama pesohor itu, antara lain DJ Slime, dan saat ini sedang berdiskusi dengan Oprah dan Dalai Lama.
Fitur Aplikasi Pesaing Twitter Buatan Meta
Pakar pemasaran media digital Lia Haberman, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (24/5/2023), juga menyebut Meta telah bertemu dengan beberapa kreator konten terpilih, untuk membahas soal platform ini.
Salah satu kreator ini juga memberitahu Haberman semua jenis informasi tentang aplikasi yang akan hadir ini, dan menyebutnya sebagai "Instagram untuk opini Anda."
Mengutip Gizmochina, laporan lebih lanjut juga mengungkapkan beberapa bocoran soal fitur dan kemampuan apa saja yang akan hadir di platform media sosial baru itu.
Disebutkan, pengguna media sosial itu akan dapat memasukkan bentuk media lain seperti foto, tautan, dan video, yang panjangnya hingga lima menit terpisah dari unggahan berbasis teks.
Platform ini juga bakal memungkinkan pengguna untuk terlibat dengan postingan teks lain, memberikan suka, balasan, hingga melakukan repost, di mana ini sangat mirip dengan Twitter.
Ini menambahkan bocoran yang sebelum sudah sempat beredar, tentang bagaimana pengguna media sosial baru buatan Instagram ini, akan bisa mengunggah teks hingga 500 karakter.
Advertisement
Bocoran Instagram versi Twitter
Bocoran lainnya dari Haberman yang dibagikan ke newsletter ICYMI Subtack-nya, para pengguna aplikasi ini nantinya bisa masuk dengan username dan password akun Instagram mereka.
Selain itu, berdasarkan screenshot atau tangkapan layar yang beredar, aplikasi ini tampak mirip sebagai gabungan antara Instagram dan Twitter.
Meta tampaknya akan memiliki beberapa kontrol moderasi yang baik. Pasalnya aplikasi ini dilengkapi dengan pengaturan untuk mengontrol siapa yang bisa membalas dan menyebut akun pengguna.
Selain itu, akun apa pun yang sudah diblokir oleh user di Instagram, akan ikut terblokir di aplikasi ini. Yang paling signifikan, aplikasi teks Instagram ini juga akan memiliki elemen desentralisasi.
"Aplikasi ini akan segera kompatibel dengan aplikasi tertentu lainnya, misalnya Mastodon," menurut Slide tersebut.
Nama Pesaing Twitter Buatan Instagram Belum Diketahui
Namun, bocoran yang beredar tidak mengungkapkan nama dari aplikasi baru ini. Berdasarkan slide pemasaran Meta, tim internal perusahaan menggunakan kode nama "P92" atau "Barcelona" sebelum resmi diluncurkan secara global.
Selain itu, pengguna di aplikasi lain ini bisa mencari, mengikuti, dan berinteraksi dengan profil dan konten pemilik akun, jika pemilik akun mengatur akun sebagai profil publik dan menyetujui pengguna tertentu sebagai follower.
Terkait kemungkinan adanya aplikasi Instagram berbasis tulisan, pihak Meta menolak untuk berkomentar. Maret lalu, Meta memberikan pernyataan seputar upayanya kepada Platformer.
"Kami sedang menjajaki jejaring sosial terdesentralisasi yang berdiri sendiri untuk berbagi update teks. Kami yakin ada peluang untuk ruang terpisah, di mana kreator dan figur publik bisa berbagai update terkini tentang minat mereka," kata pihak Meta.
(Ysl/Dam)
Advertisement