Liputan6.com, Los Angeles - Shannen Doherty membagikan kabar terbaru mengenai kondisi kesehatannya. Sayang, update yang dibagikannya bukan berita baik.
Dilansir dari People dan Variety pada Jumat (9/10/2023), sang aktris mengungkap bahwa kanker payudara yang menyerangnya kini sudah menjalar sampai ke otak.
Advertisement
Hal ini ia sampaikan dalam unggahan di Instagram terbarunya. Pada 5 Juni lalu, ia membagikan videonya sedang berada di rumah sakit. Caption-nya singkat saja, "9 Januari 2023."
Sehari setelah unggahan ini, ia membagikan video lain yang menjelaskan konteks unggahannya.
"Pada 5 Januari CT scan-ku menunjukkan metastasis di otak. Video kemarin menampilkan proses fitting masker yang kukenakan saat menjalani radiasi otak," kata dia.
Bintang Beverly Hills 90210 ini melanjutkan bahwa 12 Januari 2023 menjadi momen pertama dirinya menjalani radiasi.
Shannen Doherty Harus Hadapi Klaustrofobia
Proses radiasi membawa beragam rasa tak nyaman untuknya.
"Ketakutanku begitu jelas. Aku memiliki ketakutan yang besar terhadap ruangan sempit dan banyak hal terjadi dalam hidupku," kata dia.
Wanita 52 tahun ini mengatalan ia merasa beruntung ditangani tim medis yang sangat membantu. "Tapi ketakutan itu...gejolaknya...waktu saat ini semua terjadi...Ya begilah kanker itu," tuturnya.
Advertisement
Sempat Berstatus Remisi, tapi Kankernya Kembali di Stadium 4
Seperti diketahui, Shannen Doherty pertama kali didiagnosis menderita kanker payudara pada 2015. Namun ia sempat berstatus remisi pada 2017.
Institut Kanker Nasional AS menjelaskan bahwa remisi adalah saat gejala dan tanda-tanda bahwa kanker telah berkurang dan bahkan hilang.
Hanya saja, pada 2020 sang aktris mengabarkan bahwa musuh lamanya ini telah kembali, bahkan sudah sampai pada stadium 4.
Sempat Tutupi Kondisinya
Shannen sempat menutupi kondisi yang ia derita, terutama karena untuk menghormati mendiang Luke Perry sahabatnya, dan keikutsertaannya dalam reboot Beverly Hills 90210.
Salah satu alasannya, selain Luke, adalah aku melakukan 90210 dan tidak mengabarkan orang-orang karena kupikir orang jadi bisa melihat bahwa penderita dengan stadium 4 pun bisa bekerja," kata dia kala itu.
Advertisement