Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau, Lampung, erupsi pada hari ini, Jumat 9 Juni 2023 pukul 08:46 WIB. Erupsi Gunung Anak Krakatau ini dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih capai 3.000 m atau 3 km di atas puncak.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sugeng Mujiyanto, mengatakan, dengan terpantaunya erupsi ini maka ia meminta masyarakat maupun wisatawan tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah.
Advertisement
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 56 detik," ujar Sugeng dalam keterangan tertulis, Jumat (9/6/2023).
Sehari sebelumnya juga terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada pukul 15:37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati +- 1000 m di atas puncak (+- 1157 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 335 detik.
Sehubungan masih terus terjadinya erupsi di Gunung Anak Krakatau, Sugeng meminta agar masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
"Masyarakat jangan melakukan aktifitas di dalam radius 5 Km dari kawah karena potensi bahaya Gunung Anak Krakatau itu menjangkau hingga 5 km dari pusat kawah. Selanjutnya, Badan Geologi cq. Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan terus melakukan pemantauan visual dan instrumental terhadap G. Anak Krakatau dan melaporkannya jika terjadi peningkatan aktifitas maupun sebaliknya," jelas Sugeng.
Muncul dalam Kaldera
Gunung Api Anak Krakatau terletak di Lampung Selatan, Lampung dengan posisi geografis di Latitude -6.102?LU, Longitude 105.423?BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl. Gunung ini bertype terletak di Selat Sunda bertype gunungapi strato tipe A.
G. Anak Krakatau merupakan gunung api muda yang muncul dalam kaldera, pasca erupsi paroksimal tahun 1883 dari Kompleks Vulkanik Krakatau. Aktivitas erupsi pasca pembentukan dimulai sejak tahun 1927, pada saat tubuh gunungapi masih di bawah permukaan laut. Tubuh Anak Krakatau muncul ke permukaan laut sejak tahun 1929.
Sejak saat itu hingga kini, G. Anak Krakatau berada dalam fasa konstruksi (membangun tubuhnya hingga besar).
Pada tahun 2016 letusan terjadi tanggal 20 Juni 2016, sedangkan pada tahun 2017 letusan terjadi tanggal 19 Februari 2017 berupa letusan strombolian. Tahun 2018, kembali meletus sejak tanggal 29 Juni 2018 sampai saat ini berupa letusan strombolian.
Advertisement