Soal Cawapres Anies Baswedan, PKS: Sudah Dikantongi, Tinggal Keluar Saja

Sekjen PKS mengatakan, saat ini koalisi telah mengantongi satu nama yang akan menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2023, 18:55 WIB
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyematkan peci kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kanan) sebagai tanda dukungan sebagai bakal calon presiden 2024-2029 usai pembacaan hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro VIII PKS di Jakarta, Kamis (23/2/2023). PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden tahun 2024-2029. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi menegaskan, di dalam Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) tidak ada pihak yang saling memaksakan perihal sosok cawapres Anies Baswedan.

Dia mengatakan, saat ini KPP telah mengantongi satu nama yang akan menjadi pendamping Anies di Pilpres 2024.

"Memaksa itu enggak ada. Jadi dalam suasana demokrasi itu kebersamaan itu dilihat nanti banyak sisi. Daya dukung suaranya, kemampuan lain-lainnya dan sebagainya. Nanti dalam pertemuan terakhir akan muncul namanya. Sudah dikantongi sebenarnya, tinggal keluar saja," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Namun, dia enggan mengungkapkan kapan akan dikeluarkannya nama cawapres Anies ke publik. Dia hanya menyebut, jika KPP tengah menunggu momentum yang tepat.

"Pertimbangannya soal momentum yang tepat. Momentum yang tepat itu adalah berbanding lurus dengan suasana yang terbaik," ucapnya.

Perihal, desakan Partai Demokrat untuk segera mengumumkan nama cawapres Anies, dia mengatakan, bahwa PKS berharap agar ada sebuah keputusan bersama untuk segera memutuskan waktu deklarasi pendamping Anies.

"Bukan mendesak. Kita berharap ada sebuah keputusan bersama, ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus. Tetapi cepatnya itu sesuai dengan situasi politik kita," ucapnya.

Namun, menurutnya lebih baik, jika koalisi lain yang mengumumkan pasangan capres-cawapres. Agar, KPP bisa mempertimbangkan langkah dan strategi yang akan dilakukan ke depan.

"Tergantung anda melihat dari mana. Kalau dia duluan, berarti kita juga senang. Berarti kita bisa timbang menimbang, bisa mengerti. Kita lebih senang kalau tetangga sebelah lebih cepat," ujar dia.

"Tetapi kita juga tidak menanti sekali, kalau kita sudah siap pada waktunya, kalau memang waktu harus diumumkan, kita umumkan," tandas Aboe Bakar Al Habsyi.


Demokrat Desak Anies Baswedan Segera Umumkan Cawapres, Nasdem: Tidak Semudah Itu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (kiri) bersama Anies Baswedan menyampaikan pernyataan kepada awak media usai menggelar rapat terbatas di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Dalam rapat terbatas tersebut membahas bahwa Partai Demokrat telah resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menanggapi santai pernyataan dari Partai Demokrat yang meminta Anies Baswedan segera mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Sahroni, pernyataan Partai Demokrat hanyalah imbauan semata. Sebab, sudah banyak pihak yang ingin mengetahui pasangan bakal cawapres dari setiap bakal capres.

"Tidak semudah itu, mengumumkan bakal cawapres Anies Baswedan. Karena tiga partai koalisi masih terus berkomunikasi dengan signifikan. Kapan, entah hari apa, itu yang tahu hanya para ketua umum," kata Sahroni dilansir dari Antara, Jumat (9/6/2023).

"Desakan daripada retorika yang terjadi belakangan, hari ini, karena kepingin diumumkan secepatnya," tambah dia.

Sahroni melihat, semua hal yang berhubungan dengan cawapres Anies Baswedan masih bersifat dinamis. Ia juga meyakini bahwa mitra koalisi Demokrat dan PKS masih solid bersama NasDem untuk mendukung Anies.

"Kan, tadi gue bilang masih dinamis, mau ke kanan, kiri, atas, bawah, itu masih dinamis. Tinggal tergantung sampai titik darah penghabisan pendaftaran capres dan cawapres," ucap Sahroni.

Sahroni menilai, partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu tidak sungguh-sungguh mengancam mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) apabila cawapres Anies tidak diumumkan pada bulan Juni ini.

Awak media pun sempat menyinggung sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pemilu 2024. Namun, Sahroni menegaskan semua kemungkinan masih bisa terjadi dan tidak hanya berpatokan pada tokoh tertentu.

"Semua nama masih bisa menjadi cawapres. Jadi, tidak harus satu nama, dua nama, dan tiga nama. Tidak," ujarnya.

 

 

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Muncul Wacana Pasangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya