Liputan6.com, New York City - Selama pandemi COVID-19, pejabat kesehatan masyarakat mendorong orang untuk lebih banyak berkegiatan di luar ruangan dan memakai masker jika harus bersama orang lain di dalam ruangan.
Pada minggu ini, sejumlah pejabat itu mendesak orang sebaliknya: lebih banyak berkegiatan di dalam ruangan dan memakai masker jika berada di luar.
Advertisement
Nasihat itu terutama ditujukan untuk para warga di wilayah Pantai Timur Amerika Serikat pada minggu ini saat asap kebakaran di Kanada timur memenuhi udara.
Asap yang berbahaya dari kebakaran hutan yang melanda Quebec dan Nova Scotia sampai ke Amerika Serikat hingga menyelimuti wilayah North Carolina dan Eropa utara, dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (9/6/2023).
Asap mengganggu kehidupan jutaan orang, menyebabkan langit tampak oranye dan menggarisbawahi ancaman perubahan iklim yang terus meningkat.
“Sangat penting bagi orang-orang Amerika yang terdampak polusi udara yang berbahaya, terutama yang mengalami masalah kesehatan, mematuhi arahan otoritas setempat untuk melindungi diri dan keluarga,” kata Presiden Joe Biden, pada Rabu (7/6), di Twitter.
20 Ribu Orang di Kanada Mengungsikan Diri
Di Kanada, 20.000 orang mengungsi akibat lebih dari 400 kebakaran yang membakar 3,8 juta hektar. Kondisi kering dan suhu yang lebih tinggi dari normal telah memicu kebakaran di seluruh Kanada sejak Mei lalu.
Banyak kobaran api yang sekarang berkobar di Quebec disebabkan petir pada awal bulan ini.
Mulai Rabu, jutaan orang di AS didesak tetap tinggal di dalam ruangan sementara Layanan Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan kualitas udara untuk sebagian besar Pantai Timur.
Berkegiatan di luar rumah dapat menyebabkan masalah pernapasan akibat tingginya tingkat partikel halus di atmosfer, pejabat kesehatan memperingatkan.
Advertisement