Aurelie Moeremans Susuri Sungai Ciliwung di Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Ternyata Masih Kotor

Aurelie Moeremans berbagi cerita saat menyusuri Sungai Ciliwung yang kotor pada momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 12 Jun 2023, 09:30 WIB
Aurelie Moeremans saat bercerita pengalamannya susur sungai Ciliwung. (Dok: Liputan6/dyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ada sisi lain dari Aurelie Moeremans selain sebagai aktris peran. Ia nyatanya punya minat besar pada isu-isu lingkungan hidup, terutama sampah plastik. Melalui sejumlah platform media sosial miliknya, ia secara konsisten ikut menggaungkan praktik dan gaya hidup ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

"Bagi saya, gaya hidup ramah lingkungan itu sangat penting untuk kita jalankan dalam keseharian. Karena, cara ini adalah hal yang paling mudah untuk kita lakukan," ungkapnya saat acara Ngonser (Ngopi Konservasi): Bincang Santai Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Panda House, kantor WWF Indonesia, Jumat, 9 Juni 2023.

Ia menyambung, "Nggak ada kata sulit untuk menerapkan cara-cara hidup tanpa harus menyakiti lingkungan kita."

Aurelie bersama CEO Yayasan WWF Indonesia, Aditya Bayunanda mengungkapkan pengalamannya saat ikut menyusuri Sungai Ciliwung yang terkenal kotor. "Ke Sungai Ciliwung itu pertama kali," sebut wanita kelahiran 1993 tersebut.

Menurut Aurelie, tim WWF Indonesia mengatakan Sungai Ciliwung kondisinya sudah lebih baik dari dulu karena sudah banyak relawan yang membersihkannya. "Tapi sampai sana ternyata masih kotor, karena dari sumbernya nggak bener. Masih membuang sampah sembarangan," Papar bintang film "Story of Dinda" itu.

"Speechless, nggak tahu mau ngomong gimana," sambungnya lagi.

Selama sekitar satu jam Aurelie mendayung. Menurutnya, perjalanan saat menyusuri Sungai Ciliwung terbilang seru dan menarik, tapi kanan dan kirinya masih banyak sampah yang mengganggu pemandangan, terutama sampah plastik

 


Permasalahan Klasik Sampah Plastik

Ilustrasi sampah plastik cemari lautan. (Foto: Shutterstock)

Selain menyusuri Sungai Ciliwung, Aurelie juga mendatangi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Mutiara Bogor Raya. Di sana, wanita 29 tahun itu terkaget-kaget karena bayangannya TPS tentu akan bau dan kotor. 

Kenyataannya, tempat itu bersih, bahkan ibu-ibu setempat juga mengerjakan banyak hal dari membuat minuman segar dari bunga telang hingga mengolah sampah plastik menjadi barang yang bisa kembali digunakan. Ada yang unik menurutnya ketika bekas sampah plastik dijadikan roster untuk bangunan di rumah.

Dalam acara Ngonser, WWF Official Store berupaya mengajak supporter WWF-Indonesia dan publik untuk terus menerapkan gaya hidup ramah lingkungan seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih produk lokal, selalu membawa botol minum dan tas belanja ketika bepergian, serta menggunakan produk-produk upcycle.  

Studi yang dilakukan WWF pada 2015, sebanyak 60 persen dari semua plastik yang pernah diproduksi sudah mencapai akhir masa pakainya dan telah dibuang. Saat ini, secara global, kurang dari 10 persen produk plastik didaur ulang.

CEO Yayasan WWF Indonesia, Aditya Bayunanda mengatakan menjaga Sungai Ciliwung bisa dikatakan sebagai upaya penyelamatan lingkungan. Hal itu karena sampah yang melewatinya akan bermuara ke laut, dan berdasar penelitian, ikan-ikan ikut memakan sampah plastik. "Itu kenapa Ciliwung sangat penting di WWF karena terkait sampah laut," kata dia.


203 Kilogram Sampah dari Sungai Ciliwung Diangkut

Ilustrasi tumpukan sampah di rumah. (dok. rawpixel.com/Freepik)

Kepedulian terhadap kebersihan Sungai Ciliwung ditunjukkan PT Pertamina Hulu Rokan bersama Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Mengutip dari kanal News Liputan6.com, 203,6 kilogram sampah berhasil diangkut dari Sungai Ciliwung, Kota Depok, Jawa Barat. 

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan kegiatan susur sungai dan aksi bersih bekerja sama dengan KLHK, khususnya Ditjen PPKL. Dia menjelaskan, sampah yang terangkut dimasukan ke dalam 28 karung. Kemudian, sampah tersebut akan dipilah dan didaur ulang kembali.

"Jadi kami turut konsen akan kelestarian lingkungan, salah satunya sungai," jelasnya. "Kita membersihkan sungai dan berhasil mengangkut sampah seberat 203,6 kilogram sampah," ujar Jaffee kepada Liputan6.com, Sabtu, 21 Januari 2023. 

Jaffee mengatakan karakteristik sungai di Sumatera berbeda dengan Sungai Ciliwung di Kota Depok. Tapi, pihaknya akan membantu program yang sudah berjalan sehingga menjadi lebih baik untuk kelestarian lingkungan. "Tentunya kami men-support program yang sudah berjalan sehingga bisa menjadi lebih baik," kata Jaffee.


Sungai Ciliwung Jadi Lebih Bersih

Ilustrasi Sampah Plastik di Laut | unsplash.com/@brian_yuri

Pertamina Hulu Rokan selain berusaha meningkatkan produksi, turut memperhatikan lingkungan. Sebelumnya pihaknya telah membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sebanyak 37.000 tenaga pekerja. "Selain itu, Kami sudah memasang PLTS dan pelestarian lingkungan, serta pengelolaan air," ucap Jaffee. 

Dia menuturkan, selain peduli dengan sungai, Pertamina Hulu Rokan peduli akan satwa yang ada di Sumatera. Sebagai contoh ikut membantu menjaga kelestarian gajah untuk dapat berkembang biak. 

"Gajah tetap bisa berjalan kelestariannya walaupun ada jalan tol. Bahkan sempat dilihat Pak Presiden saat beliau berkunjung ke Riau kemarin," tutur Jaffee.  

Sementara itu, Ditjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro mengungkapkan, kegiatan susur sungai dan aksi bersih untuk memperkenalkan kepada subsektor Pertamina. Dari kegiatan tersebut Pertamina dapat merealisasikan di daerah yang memiliki karakteristik sungai. 

"Dengan begitu ada binaan dan kita berharap jika gerakannya berasal dari masyarakat sehingga sungai akan lebih bersih lagi, sebab masyarakat sendiri yang menjaga," kataSigit. 

Infografis Sampah Antariksa dan Potensi Bahaya Masa Depan. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya