Hadapi Fenomena El Nino, Mentan Ajak Kepala Daerah Perkuat Serapan KUR Pertanian

Mentan SYL mengajak para gubernur dan bupati seluruh Indonesia untuk menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses dan permodalan usaha tani dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem el nino.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 10 Jun 2023, 13:15 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Liputan6.com, Padang Para ilmuwan di Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mengungkapkan bahwa fenomena iklim El Nino telah tiba dan menimbulkan kekhawatiran suhu ekstrem. Adapun di Indonesia, (BMKG) memprediksi peluang El-Nino moderat pada semester kedua 2023 yang bisa memicu kekeringan.

Untuk menghadapi cuaca ekstrim El Nino dan tantangan nasional lainnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para gubernur dan bupati seluruh Indonesia untuk menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses dan permodalan usaha tani dalam menghadapi tantangan nasional seperti cuaca ekstrem el nino.

"Kita harus mendorong para petani agar memiliki gagasan untuk mengenergikan sesuatu yang berskala ekonomi. Salah satunya dengan menggunakan KUR sebagai akses permodalan non APBN," kata Mentan SYL pada Temu Koordinasi dan Penandatanganan Komitmen Bersama Mitra Pembiayaan dan Pelaku Agribisnis, di Hotel Mercure, Padang, Jumat (9/6).

Menurut SYL, sejauh ini penggunaan KUR sudah selaras dengan program yang dicanangkan pemerintah seperti penanaman 1000 hektare lahan pertanian terintegrasi di tiap daerah serta peningkatan produktivitas melalui benih unggul dan teknologi mekanisasi.

"Dan kita berhasil dalam 3 tahun ini kita bisa menjalankan program non APBN. Oleh karena itu bangsa ini butuh kita untuk menambah daya gedor pergerakan ekonomi melalui sektor pangan," katanya.


Target Penyerapan KUR di Sumbar

Temu Koordinasi dan Penandatanganan Komitmen Bersama Mitra Pembiayaan dan Pelaku Agribisnis, di Hotel Mercure, Padang, Jumat (9/6).

Lebih lanjut, Mentan berharap kolaborasi yang kuat akan menjadi pemicu bagi jalanya program KUR secara merata di seluruh Indonesia. Termasuk membangun komitmen bersama Bank Himbara, Bank Daerah, BSIP, Gubernur dan Walikota seluruh Indonesia.

"Saya juga berharap peran brigade alsintan dapat dioptimalkan agar semuanya berjalan dengan baik dan petani mendapat manfaat yang sangat besar," katanya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menargetkan penyerapan KUR di wilayah Sumatera Barat mencapai 100 miliar untuk tingkat Provinsi dan 50 miliar untuk tingkat Kabupaten. Menurutnya, alokasi sebesar itu terbilang wajar mengingat Sumatera Barat merupakan provinsi strategis yang berpotensi meningkatkan ekonomi nasional melalui usaha tani berskala besar.

"Diharapkan setiap gubernur berkomitmen menyerap KUR dan KUA (Kredit Usaha Alsintan) sebesar 100 miliar dan setiap bupati/walikota sebesar 50 miliar. Jadi melalui komitmen ini minimal akan terserap KUR di sektor pertanian sebesar 30 triliun," katanya.


Pentingnya Penggunaan KUR dan KUA

Ali Jamil menjelaskan penggunaan KUR dan KUA tersebut sangat penting untuk memperkuat eksistensi keberpihakan pemerintah terhadap para petani indonesia dalam menyediakan sumber-sumber permodalan non APBN.

Diketahui, penyerapan KUR pada tahun 2022 mencapai 113,43 triliun atau 126,04 persen dari target penyerapan sebesar 90 trilliun dengan debitur mencapai 2,7 juta. Kemudian tahun 2023 target penyerapan KUR sektor pertanian sebesar 100 triliun.

“2023 ini tercatat telah terserap sebesar 25, 12 triliun atau 25, 12 persen. Jadi saya kira komitmen ini akan sangat bermanfaat apalagi pada Bulan Juni ini, BMKG memprediksi Indonesia akan memasuki awal periode fenomena el nino dengan potensi kekeringan hampir meliputi sebagian besar wilayah di Indonesia," jelasnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya