Liputan6.com, Jakarta Terkadang, bagi pengguna sepeda motor atau skuter matik (skutik) pasti merasakan getaran di bagian CVT. Jika sudah begitu, dipastikan kenyamanan untuk menggunakan roda dua ini akan terganggu.
Biasanya getaran muncul di CVT motor matik pada usia pemakaian tinggi, dan hanya terjadi pada putaran mesin rendah. Getar yang muncul di CVT motor matik saat putaran mesin rendah bisa terjadi karena per sentrifugal mulai lemah.
Advertisement
Disitat dari laman resmi wahana Honda, Minggu (11/6/2023), jika per mulai lemah, saat putaran mesin rendah, maka per tidak dapat mengikat kampas kopling ganda dengan kuat. Itulah yang membuat kampas kopling ganda turun-naik dan menyebakan munculnya getaran di CVT motor matik.
Nah, jika sudah begini, solusi terbaiknya adalah dengan mengganti per sentrifugal yang lemah dengan yang baru.
Dan biasakan motor milikmu dalam keadaan prima sesuai dengan anjuran pabrikan. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan pemeriksaan dan perawatan motor berkala secara rutin di bengkel AHASS terdekat, agar seluruh fitur dan komponen sepeda motor tetap bisa bekerja secara optimal.
Ada baiknya memanfaatkan pula layanan booking service dan layanan kunjung AHASS untuk kebebasan waktu dalam melakukan service.
Waspada Oli Palsu yang Bisa Bikin Motor Rusak dan Dompet Jebol
Peredaran pelumas atau oli palsu di Indonesia masih cukup marak. Dengan begitu, konsumen yang pintar untuk memilih produk yang benar-benar asli untuk sepeda motor kesayangan.
Pasalnya, oli palsu jika terlanjur digunakan bisa menimbulkan korosif pada kendaraan. Korosif adalah sifat suatu subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif yang merusak.
Dan kerusakan tersebut biasanya terjadi dengan cepat dan sulit diminimalisasi.
Bagi pengguna yang telanjur memakai pelumas palsu, langkah cerdas satu-satunya penanganan yang bisa dilakukan adalah melakukan turun mesin atau overhaul.
Disitat dari laman resmi Wahana Honda, mesin yang sudah terkena oli palsu biasanya dipastikan akan tersumbat, karena bentukan oli akan berubah menggumpal di dalam.
Efek berantai negatifnya adalah akan membuat semua komponen yang bergerak di dalam mesin jadi nyangkut, bahkan aus.
Setelah mesin diturunkan, langkah selanjutya adalah menguras mesin motor dengan pelumas khusus. Karena ada kemungkinan komponen-komponen bagian dalam mesin masih bisa diselamatkan setelah menguras mesin.
Tetapi, biasanya berdasarkan pengalaman, motor kalau telanjur kena oli palsu pasti akan mengalami kerusakaan fatal pada komponen yang vital. Antara lain, bearing jadi aus, piston berubah lecet, dan seal rusak.
Advertisement