Airlangga Diusung Sebagai Cawapres, Golkar Pastikan Tidak Jadi Menara Kembar Pemerintahan

Partai Golkar memastikan Airlangga Hartarto tidak akan menjadi menara kembar yang menimbulkan kegaduhan dalam pemerintahan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jun 2023, 09:55 WIB
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar memastikan Airlangga Hartarto tidak akan menjadi menara kembar yang menimbulkan kegaduhan dalam pemerintahan.

Hal ini dikatakan Anggota DPR RI Partai Golkar Sarmudji saat menjawab pertanyaan terkait sikal Airlangga jika nanti berhasil memenangkan pilpres sebagai wapres.

"Pak Airlangga tahu benar memposisikan diri. Sekarang saja beliau Ketua Umum Partai besar tapi di saat yang sama menjadi menteri anak buah presiden. Dua hal yang bisa dilaksankan dengan baik di waktu bersamaan," ujarnya.

Sarmudji juga membenarkan seluruh mesin partai telah bersiap menyambut capres-cawapres yang diusung partai Golkar. Terlebih jika Airlangga yang diusung tentunya akan disambut gelora semangat seluruh kader.

"Ibarat api yang terus membara, akan makin menyala jika menemukan senyawa yang tepat," ujarnya.

Ketua DPP Partai Golkar lainnya Dave Laksono memastikan partai tetap berpegang teguh mencalonkan Airlangga Hartarto apapun posisinya dalam pasangan pilpres.

"Seluruh jajaran partai Golkar dari pusat hingga daerah. Serta sluruh elemen pendiri, didirikan dan sayap Golkar telah menyerahkan mandat kepada ketum dlm menentukan. Kebijakan strategis kedepannya. Jadi apapun posisi politik Golkar nanti, segenap kader wajib memperjuangkan," tegasnya.


Wait and See

Sebelumnya, Analis komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai situasi Golkar saat ini yang belum memutuskan koalisi Pilpres sangat menguntungkan bagi partai beringin tersebut.

Menurut Emrus, situasi wait and see yang tengah dialami Golkar ini menguntungkan untuk posisi cawapres yang masih sangat dinamis.

"Kalau untuk capres amat sulit bagi Golkar dalam hal ini Airlangga, tetapi sebagai cawapres bisa jadi penentu pemenang," kata Emrus kepada Tribunnews, Kamis (8/6/2023).

Emrus berpendapat jika Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dipasangkan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, hasilnya bakal meraih kemenangan.

"Jadi kalau Golkar merapat ke Prabowo artinya Airlangga menjadi wakilnya, menurut hipotesis saya, maka Prabowo akan jadi presiden dengan Airlangga sebagai wakilnya. Kalau Airlangga menjadi wakilnya Ganjar, maka Ganjar akan menang jadi presiden. Artinya kemana dia merapat itu penentu pemenang," kata dia

Menurutnya, ketika Airlangga benar-benar dipastikan menjadi cawapres, kader-kader Golkar dan mesin politik Golkar akan bekerja sampai ke bawah.

"Karena Golkar ini partai yang sangat matang dan dewasa. Mesin politiknya bisa bekerja dengan pengalaman politik yang matang," kata dia.

Karena itulah, dengan situasi yang menguntungkan ini, Emrus menilai Golkar dan Airlangga harus benar-benar memanfaatkannya untuk proaktif merapatkan diri ke salah satu kandidat.

"Untuk itulah, saya pikir Golkar harus segera juga merapatkan diri kepada salah satu kandidat. Jadi tak hanya sekadar menunggu atau wait and see, tapi lebih proaktif tentu dengan kalkulasi di internal kira-kira ke Prabowo atau Ganjar. Kalkulasinya kan peluang menang, ada Airlangga dan Golkar berada di situ, sudah pasti menang karena mesin politik Golkar akan bergerak," pungkasnya.

 

Infografis Wacana Duet Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya