Liputan6.com, Jakarta - Tekanan darah tinggi, juga disebut hipertensi, adalah suatu kondisi di mana kekuatan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Sangat penting untuk memantau tekanan darah tinggi karena bisa membebani organmu dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke dan penyakit ginjal.
Advertisement
Kondisi ini bisa muncul dari berbagai faktor, seperti usia lanjut dan gaya hidup yang penuh tekanan. Ini juga bisa turun-temurun, memengaruhi individu pada setiap tahap kehidupan.
"Tekanan darah tinggi yang tidak diobati bisa menyebabkan konsekuensi yang merugikan termasuk kerusakan paru-paru dan ginjal, kehilangan penglihatan dan ingatan, dan bahkan gagal jantung," kata Konsultan - Kardiologi, Rumah Sakit Manipal, Ghaziabad, Abhishek Singh, seperti melansir dari Times of India, Minggu (11/6/2023).
"Oleh karena itu, sangat penting untuk secara proaktif menargetkan dan mengelola tekanan darah tinggi di tahap awal untuk mencegah perkembangan di dalam tubuh," sambungnya.
Gejala utama yang harus diwaspadai untuk mengidentifikasi hipertensi dalam tubuh, di antaranya:
1. Kelelahan yang parah
Menurut Dr. Singh, "Munculnya kelelahan yang tidak bisa dijelaskan dalam tubuh untuk jangka waktu yang lama terkait dengan tekanan darah tinggi."
Hal ini bisa terjadi bersamaan dengan rasa sakit kepala, pusing, penglihatan kabur dan mimisan.
2. Detak jantung tidak teratur
Tekanan darah tinggi berdampak pada irama jantung yang teratur dan menyebabkan ketidakteraturan dalam pola detak jantung.
Ini disebut aritmia, dengan jenis yang paling umum adalah atrial fibrillation atau fibrilasi atrium, detak jantung menjadi terlalu lambat, atau terlalu cepat.
3. Sesak napas
Jika orang tersebut tiba-tiba mengalami sesak napas yang meningkat dengan aktivitas fisik, maka itu bisa menjadi gejala hipertensi.
4. Nyeri dada
"Penurunan aliran darah ke jantung, pada hipertensi, menyebabkan nyeri dada yang juga disebut angina. Rasa sakitnya bisa terasa seperti tekanan tidak nyaman atau rasa penuh di dada," kata Dr. Singh.
Ini juga bisa ditargetkan pada satu sisi dada, seperti bagian tengah atau kiri area tersebut.
5. Sering buang air kecil
Suatu kondisi yang disebut overactive bladder atau kandung kemih terlalu aktif (OA) bisa berkembang sebagai salah satu gejala awal hipertensi.
Hal ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal, mengganggu fungsi efektifnya.
"Memahami gejala hipertensi bisa memberdayakan individu untuk mengambil tindakan dini dalam diagnosis penyakit dan melakukan pengobatan proaktif," ucap Dr. Singh.
Ini akan meminimalkan dampak kondisi pada tubuh dan mencegah perkembangan penyakit penyerta terkait.
"Sangat penting untuk terhubung dengan ahli medis dan mendiskusikan semua gejala dengan mereka untuk mengidentifikasi, mendiagnosis, dan mengobati kondisi tersebut dengan benar," sarannya.
Advertisement
Kenali Tanda-Tanda Hipertensi yang Muncul di Kaki
Tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala apa pun. Inilah mengapa sering disebut sebagai 'silent killer'. Menurut American Heart Association (AHA), banyak individu dengan tekanan darah tinggi bahkan tidak menyadarinya.
Tanda dan gejalanya sering disalahpahami dengan hal lain, yang menyebabkan diagnosis dan pengobatan tertunda. Hal ini pada gilirannya meningkatkan risiko masalah jantung termasuk serangan jantung dan stroke.
Cara terbaik untuk mengidentifikasi hipertensi adalah dengan memantaunya secara teratur. Anda juga bisa mengeceknya sendiri di rumah.
Ada kalanya tekanan darah tinggi bisa muncul dengan sendirinya di tubuh. Saat Anda mengalami gejala, biasanya karena pembuluh darah di sekitar tubuhmu telah rusak.
Jika tekanan darah Anda terlalu tinggi, ternyata ada gejala tertentu yang harus diwaspadai dan diperiksakan ke dokter. Salah satunya jika ini bisa dideteksi dari kaki.
Banyak komplikasi dikatakan terjadi pada tubuh bagian bawah, termasuk tungkai dan kaki. Tekanan darah tinggi bisa merusak arteri dan pembuluh darah di bagian bawah tubuh. Seringkali ini bisa menyebabkan sirkulasi yang buruk di kaki.
Kondisi terkait PAD
Kondisi yang terkait dengannya disebut penyakit arteri perifer (PAD). Menurut Mayo Clinic, PAD adalah kondisi umum di mana arteri yang menyempit mengurangi aliran darah ke lengan atau kaki.
Itu terjadi karena kaki dan lengan tidak menerima aliran darah yang cukup untuk memenuhi permintaan. Ini bisa menyebabkan nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio) dan gejala lainnya.
Salah satu gejala dari kondisi ini adalah kaki terasa dingin. Ini bisa muncul bersamaan dengan tangan dingin.
"Jari kaki merah atau biru, kesemutan di kaki, dan kerontokan rambut yang tak terduga di kaki, semuanya menunjukkan masalah sirkulasi," kata Spesialis Perawatan Kaki & Pergelangan Kaki Tingkat Lanjut AS.