Liputan6.com, Purbalingga - Musim haji tahun 2023 ini menjadi angin segar bagi calon jemaah haji lansia yang keberangkatannya ditunda dari tahun 2020 lalu. Pasalnya tahun 2023 ini Kantor Kementerian Agama memberlakukan kebijakan Ramah Lansia bagi Calhaj.
Sudamri, Jamaah Calhaj dari Desa Kalapacung, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga yang berusia 77 tahun merasa senang karena akhirnya penundaan keberangkatan haji dari 2020 bisa terlaksana tahun ini.
“Kami mendaftar haji dari 10 Januari 2012 dan dijadwalkan tahun 2020 berangkat, akan tetapi karena ada pandemi keberangkatan kami diundur dan alhamdulillah tahun ini berangkat,” kata Sudamri saat ditemui setelah acara Pelepasan Jamaah Calon Haji Kabupaten Purbalingga tahun 1444 H/ 2023 Masehi, Jumat (9/6/2023) di Pendopo Dipokusumo.
Baca Juga
Advertisement
Sudamri berangkat bersama istri dan anaknya,” anak saya ikut berangkat untuk mendampingi saya dan istri saya, jadi nanti ketika kesulitan ketika beribadah tidak mengandalkan panitia haji,” tambahnya.
Sudarmi dan istri bercerita jika sebelum nya sudah cek kesehatan dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diberangkatkan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga diwakili Kasubbag TU, Syarif Hidayat berpesan, mengingat jamaah calon haji kali ini banyak lansia maka yang muda untuk bisa membantu, tidak mengabaikan dan meninggalkan yang sepuh.
“Tercatat 328 total jumlah Calhaj lansia yang berangkat dari total 610 Calhaj yang diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan pada Rabu 14 Juni besok,” tambah Syarif, dikutip dari keterangan tertulis Pemkab Purbalingga.
Dalam Laporannya Syarif menyebutkan dari 610 orang Calhaj dibagi dalam 2 kloter yaitu Kloter-71 berjumlah 281 orang dan Kloter-72 berjumlah 329 orang.
“Sebenarnya masih ada jamaah tambahan 22 orang tapi ini masih menunggu kepastian berangkatnya, apakah nanti mengikuti kloter reguler atau kloter sapu jagat,” katanya.
Simak Video Pilihan Ini:
Titip Doa untuk Purbalingga dan Indonesia
Bupati Purbalingga Dyah hayuning Pratiwi resmi melepas jamaah calon haji tahun 1444 H/ 2023 Masehi dari Kabupaten Purbalingga. Pada kesempatan ini, Ia titip pesan kepada para jamaah untuk turut mendo'akan kebaikan untuk Indonesia dan Kabupaten Purbalingga.
"Bapak ibu akan bertandang ke tempat-tempat yang Insya Allah mustajab dalam berdo'a, seperti di : Raudhah atau Taman Surga di Madinah, kalau di Mekkah ada Multazam termasuk Hijir Ismail. Di tempat itu nderek titip selain do'a pribadi sisipkan do'a untuk Indonesia, Jawa Tengah dan kemajuan Purbalingga," kata Bupati Tiwi dalam Pelepasan Jamaah Calon Haji Kabupaten Purbalingga tahun 1444 H/ 2023 Masehi, Jum'at (9/6/2023) di Pendopo Dipokusumo.
Ia menambahkan, juga sisipkan doa agar para pimpinan di Purbalingga dapat mengemban amanah dengan baik dan do'a kepada sesama saudara muslim agar dimudahkan untuk berangkat haji/umrah.
Bupati juga memberikan beberapa pesan, di antaranya para jamaah harus luruskan niat, menjaga citra baik, pelajari dan pendomani apa yang sudah didapat selama manasik dan memperhatikan apa yang jadi arahan baik ketua kloter/regu/rombongan atau tim pendamping haji daerah.
"Berdasarkan pengalaman-pengalaman, terkadang ada hal-hal yang terjadi di luar ekspektasi, atau diuji beberapa hal. Panjenengan haus tetap ikhlas dan sabar, jangan sampai nggrundel jangan sampai hal-hal kecil merusak ibadah haji," katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga diwakili Kasubbag TU, Syarif Hidayat melaporkan jumlah jamaah calon haji Purbalingga yang akan berangkat tahun ini sejumlah 610 orang. Mereka terbagi dalam Kloter-71 berjumlah 281 orang dan Kloter-72 berjumlah 329 orang. Mereka akan diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan pada Rabu 14 Juni 2023.
"Sebenarnya masih ada jamaah tambahan 22 orang tapi ini masih menunggu kepastian berangkatnya, apakah nanti mengikuti kloter reguler atau kloter sapu jagat," katanya.
Ia berpesan, mengingat jamaah calon haji kali ini banyak lansia maka yang muda untuk bisa membantu, tidak mengabaikan dan meninggalkan yang sepuh. Sebab tema haji kali ini yaitu 'Haji Ramah Lansia'. Tercatat di Kloter-71 terdapat 8 orang menggunakan kursi roda dan Kloter-72 terdapat 20 orang menggunakan kursi roda.
Tim Rembulan
Advertisement