8 Emiten Indonesia Masuk Daftar Perusahaan Terbesar di Dunia versi Forbes, Ternyata Ada 5 BUMN

Delapan emiten asal Indonesia masuk daftar Forbes the Global 2000. Lima di antaranya emiten Badan usaha Milik Negara (BUMN).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 11 Jun 2023, 17:29 WIB
8 emiten yang berasal dari Indonesia, 5 di antaranya adalah emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masuk daftar perusahaan terbesar di dunia dalam peringkat Global 2000 dari Forbes. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, Forbes merilis daftar perusahaan terbesar dunia yang dengan tema The Global 2000. Dalam daftar tersebut terdapat 8 emiten yang berasal dari Indonesia, 5 di antaranya adalah emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Peringkat yang diberikan oleh Forbes dilakukan berdasarkan penjualan, laba, aset dan nilai pasar. Selain itu, Forbes juga menggunakan data keuangan 12 bulan terakhir yang tersedia hingga 5 Mei 2023 untuk menghitung faktor yang digunakan dalam peringkatnya.

Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com ulas 8 emiten yang masuk ke dalam Forbes The Global 2000.

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masuk ke jajaran 307 dengan penjualan USD 13,16 miliar dan laba mencapai USD 3,45 miliar. Adapun, aset BBRI senilai USD 119,84 miliar dengan nilai pasar sebesar USD 53,79 miliar.

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Emiten bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menduduki posisi 418 dengan penjualan mencapai USD 10 miliar dan laba USD 2,72 miliar. Lalu, aset BMRI sebesar USD 120,8 miliar dengan nilai pasar USD 32,58 miliar.

3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada di posisi 462 dengan penjualan sebesar USD 6,71 miliar dan laba menembus USD 2,93 miliar. Aset BCA senilai USD 88,15 miliar dan nilai pasar USD 75,6 miliar.

4. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menduduki posisi 787 dengan penjualan mencapai USD 9,83 miliar dan laba senilai USD 1,4 miliar. Aset TLKM menembus USD 18,57 miliar dan nilai pasar USD 28,15 miliar.

5. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berada di posisi 930 mencatat penjualan senilai USD 5,02 miliar danlaba USD 1,23 miliar. Aset BNI sebesar USD 66,15 miliar dan nilai pasar USD 11,76 miliar.

 

 


Bayan Resources hingga Garuda Indonesia

Ilustrasi Bayan Resources (BYAN) (Foto: Bayan Resources)

6. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

Emiten batu bara milik Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menduduki posisi 983 dengan penjualan USD 4,72 miliar dan laba menembus USD 2,18 miliar. Aset Bayan mencapai USD 3,94 miliar dan nilai pasar USD 46,96 miliar.

7. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

Emiten energi milik konglomerat Boy Thohir PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menduduki posisi 1.393 dengan penjualan mencapai USD 8,13 miliar dan laba USD 2,5 miliar. Aset Adaro senilai USD 10,78 miliar dan nilai pasar USD 5,93 miliar.

8. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menduduki posisi 1.572 dengan penjualan senilai USD 2,11 miliar dan laba USD 3,67 miliar. Aset Garuda Indonesia menembus USD 6,24 miliar dan nilai pasar sebesar USD 393 juta.

Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa Tiko pun mengucapkan rasa syukur atas pencapaian 8 perusahaan asal Indonesia yang mejeng di Forbes The Global 2000. Ia pun menyoroti BRI yang mendekati 300 besar.

"8 perusahaan Indonesia, yang masuk Forbes Top 2000 2022. Alhamdulillah 5 BUMN masuk, dan Bank Rakyat Indonesia, mendekati 300 besar," kata Tiko dalam unggahan Instagramnya.


JPMorgan Memimpin sebagai Perusahaan Terbesar di Dunia

JPMorgan Chase hadapi gugatan karena tudingan pembukaan safe deposit box tanpa pemberitahuan dan menjual barang milik kliennya. (Foto: Ikechukwu Julius Ugwu/Unsplash)

Sebelumnya, Forbes pada edisi  tahunan ke-20 merilis perusahaan terbesar di dunia dari peringkat Global 2000. Pada edisi tersebut menunjukkan betapa banyak yang telah berubah sejak tahun-tahun awal abad ke-21.

Dikutip dari Forbes, ditulis Minggu (11/6/2023), pada 2003, posisi tiga teratas ditempati Citigroup, General Electric, dan American International Group. Citigroup masih berada di peringkat 25 besar, tetapi AIG dan GE yang dulu dominan telah turun jauh dalam peringkat perusahaan terbesar di dunia.

Di antara perusahaan yang menempati posisi 10 besar, di posisi pertama ditempati JPMorgan. Lalu tiga bank raksasa milik China dan raksasa teknologi Apple dan Alphabet.

JPMorgan berada di posisi teratas dari peringkat Forbes Global 2000 untuk pertama kali sejak 2011. Bank terbesar di Amerika Serikat ini mencatat aset USD 3,7 triliun. Tak hanya itu, JPMorgan juga mampu lebih kuat di tengah krisis perbankan regional pada musim semi ini. Hal ini seiring First Republic Bank yang gagal bayar.

Di sisi lain, Berskhire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett turun ke nomor 338 karena kerugian yang belum direalisasi pada portofolio investasinya.

Global 2000 merupakan peringkat perusahaan terbesar di dunia memakai empat metrik antara lain penjualan, laba, aset dan kapitalisasi pasar. Sebagai grup, perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar 2023 hasilkan penjualan USD 50,8 triliun, laba sebesar USD 4,4 triliun, aset USD 231 triliun dan kapitalisasi pasar USD 74 triliun.

Keuntungan kumulatif, aset dan kapitalisasi pasar semua turun sedikit dari tahun lalu, meskipun ini pertama kalinya total pendapatan melampaui USD 50 triliun. Ada 58 negara yang mewakili perusahaan publik dalam daftar. Amerika Serikat memimpin dengan 611 perusahaan di peringkat Global 2000 dan China berada di urutan kedua dengan 346 perusahaan Global.

Forbes memakai data keuangan 12 bulan terakhir untuk menghitung faktor yang dipakai untuk peringkat tersebut.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya