Liputan6.com, Manado - Pemprov Sulut terus berupaya menurunkan angka kemiskinan di daerah berpenduduk 2,6 juta jiwa tersebut. Bahkan Wagub Sulut Steven Kandouw menargetkan angka 4,53 persen pada tahun 2026.
“Ini sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD, yakni mencapai 4,53 persen di tahun 2026," ujar Steven Kandouw di Manado, Minggu (11/6/2023).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, sesuai data BPS angka kemiskinan Sulut dari tahun ke tahun terus menurun hingga berada pada angka 7,34 persen pada tahun ini. Sedangkan kemiskinan ekstrem sebesar 1,03 persen.
"Pemprov Sulut terus melakukan langkah konsolidasi dengan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan. Kita maksimalkan waktu untuk mencapai target RPJMD tersebut, walaupun tidak mudah," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk mengurangi angka kemiskinan di provinsi ujung utara Sulawesi tersebut, maka peran pemangku kepentingan perlu dioptimalkan,
"Harus ada kesan bahwa kita memberikan perhatian untuk masalah tersebut (kemiskinan). Karena terkadang pemangku kepentingan suka mengabaikan masalah itu," ujarnya.
Wagub Sulut juga mengatakan, pemanfaatan anggaran masih terpaku dan seakan-akan lebih pada belanja modal dan itu kelihatan saat dibangun jalan ataupun infrastruktur lainnya.
Padahal esensi dari pembangunan nomor satu adalah menghilangkan kemiskinan, apalagi kemiskinan ekstrem. Menurutnya, sering kali disebut bahwa pembangunan fisik belanja modal arahnya ke pengentasan kemiskinan.
“Tapi kadang kita lupa bahwa banyak kali kausalitas atau sebab akibat belanja modal, pengentasan kemiskinan masih jauh panggang dari api," ujarnya.
Meski demikian dia tetap optimis pada beberapa tahun tersisa tersebut optimalisasi penurunan angka kemiskinan masih bisa diraih, asalkan semua pemangku kepentingan bergandengan tangan menyelesaikan masalah tersebut.
“Perlu kerjasama yang baik antar sektor untuk pengentasan kemiskinan ini,” ujarnya.
Baca Juga
Advertisement