Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguji rentang area 6.764-6.819 pada perdagangan saham Senin (12/6/2023).
Laju IHSG ditutup naik 0,4 persen ke posisi 6.694 dan masih didominasi dengan munculnya volume pembelian. Akan tetapi, menurut Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, penguatan IHSG tertahan oleh moving average (MA) 20 harian. Posisi IHSG sedang berada di awal wave (ii) dan wave (iii) dari wave C.
Advertisement
“Sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji rentang area 6.764-6.819 terlebih dahulu. Waspadai, apabila break support 6.562, atau bahkan di 6.542, IHSG rawan menuju ke 6.509-6.530,” ujar dia dalam catatannya.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).
Rekomendasi Teknikal Saham
1.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness
Saham EXCL terkoreksi 3,3 persen dan ditutup di 2.050 disertai dengan munculnya volume penjualan.
"Kami perkirakan, posisi EXCL saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 1, sehingga koreksi EXCL akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.985-2.020
Target Price: 2.190, 2.340
Stoploss: below 1.945
2.PT Panin Financial Tbk (PNLF) - Buy on Weakness
Saham PNLF terkoreksi dan ditutup ke 268 disertai dengan munculnya volume penjualan, pergerakan PNLF pun masih tertahan oleh MA20.
"Selama PNLF masih mampu bergerak di atas 254 sebagai stoplossnya, maka posisi PNLF saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave 1," kata dia.
Buy on Weakness: 262-266
Target Price: 298, 330
Stoploss: below 254
Rekomendasi Teknikal
3.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) - Buy on Weakness
Saham TOWR menguat 1,5 persen dan ditutup di 1.015 disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Selama TOWR masih mampu bergerak di atas 960 sebagai stoplossnya, maka posisi TOWR saat ini sedang berada di awal wave c dari wave (iii)," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.000-1.010
Target Price: 1.045, 1.095
Stoploss: below 960
4.PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) - Buy on Weakness
Saham WOOD terkoreksi 1,5 persen dan ditutup di 404, WOOD pun ditutup di bawah MA20. Selama WOOD masih mampu bergerak di atas 388 sebagai stoplossnya, maka posisi WOOD saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C.
Buy on Weakness: 398-402
Target Price: 422, 436
Stoploss: below 388
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 9 Juni 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat dipimpin saham sektor properti.
IHSG ditutup menguat 27,69 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.694,02. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,85 poin atau 0,09 persen ke posisi 954,24.
"Jelang akhir pekan, IHSG bergerak variatif, sementara bursa regional Asia cenderung menguat, dimana pasar merespon rilis pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Jepang, dan data inflasi China, " sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya melansir Antara di Jakarta, Jumat.
The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam outlook Juni 2023 menyampaikan bahwa perekonomian dunia diproyeksikan akan tumbuh sekitar 2,7 persen year on year (yoy), atau lebih baik dari proyeksi sebelumnya 2,6 persen.
Dari dalam negeri, cadangan devisa periode Mei 2023 mengalami perlambatan, yang mana cadangan devisa Indonesia akhir Mei 2023 sebesar 139,3 miliar dolar AS, atau menurun dibandingkan posisi akhir April 2023 sebesar 144,2 miliar dolar AS.
Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas perbankan sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat di mana sektor properti paling tinggi yaitu 1,25 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 1,22 persen dan 1,14 persen.
Sedangkan, dua sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 0,74 persen, diikuti sektor transportasi & logistik yang turun minus 0,74 persen.