Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi menyasar pada banyak sendi kehidupan. Termasuk dunia pemasaran yang kini menerapkan model strategi digital guna mendongkrak kesuksesan bisnis. Pemasaran digital dapat membantu bisnis guna menjangkau khalayak yang lebih luas karena tidak ada batasan geografis di internet. Dengan bantuan pemasaran digital, perusahaan Anda dapat menjangkau setiap sudut dunia kapan saja.
Namun, semua itu tidak ada artinya jika ketiadaan pemahaman tentang literasi digital. Yakni kecakapan memanfaatkan media digital untuk alat komunikasi dan berbagai aspek lain, termasuk bisnis.
Hal tersebut yang menjadi perhatian Viktor Iwan Kristanda, CEO sekaligus pendiri Doxadigital, sebuah perusahaan digital marketing, mitra periklanan dan pemasaran bisnis Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2002, dan beralih menjadi digital agency pada tahun 2009.
Menurut Victor, berbicara mengenai literasi digital untuk publik Tanah Air, Viktor berujar bahwa peralihan teknologi berjalan begitu cepat. Dirinya menyadari bahwa ada banyak sekali informasi yang akhirnya simpang siur di masyarakat tentang praktik pemasaran digital.
Hal tersebut menjadi cukup rumit, saat banyak praktisi memberikan pelatihan hanya spesifik kepada teknik dan metode tertentu, namun belum tentu bekerja pada banyak bisnis.
“Kondisi ini kadang memicu ekspektasi yang berlebihan dan kadang banyak menimbulkan keresahan kepada pemasar dan pebisnis,” ujar Viktor di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Sebagai praktisi di bidang pemasaran digital, Viktor mengaku bersyukur saat ini menjalani bisnis sebagai konsultan pemasaran serta mendapatkan akses kepada literatur digital. Terutama lewat praktik terbaik dari platform besar seperti Google, Meta, dan TikTok.
Berbekal pengalaman tersebut, dirinya ingin berbagi hal yang ia ketahui kepada publik.
“Bukan untuk membenarkan atau menyalahkan metode pemasaran tertentu, namun lebih memberikan dasar pemasaran digital itu sendiri. Sehingga masyarakat bisa memiliki ekspektasi dan pola pikir pemasaran digital yang lebih baik,” tegasnya.
Baca Juga
Advertisement
Memperluas Wawasan
Menurut Viktor, literasi digital sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kaitannya dalam memperluas wawasan dan mendapatkan informasi baru, terutama dalam pemasaran bisnis.
Dirinya ingin fokus pada literasi digital untuk pemasaran. Dengan harapan, masyarakat memiliki pola pikir yang benar, tidak terombang-ambing metode pemasaran dan menghasilkan uang melalui internet, atau sering dijanjikan oleh para penjual kursus.
“Secara spesifik, saya berharap bisa berkontribusi juga pada level pendidikan formal, sehingga akan muncul potensi-potensi pemasar yang baik,” katanya.
Dari kacamata Viktor, dirinya berpandangan bahwa tantangan literasi digital di Indonesia saat ini lebih kepada ketiadaan standar kompetensi yang bisa diadopsiiIndustri tentang kualifikasi pemasar digital. Saat ini banyak praktisi memberikan edukasi hanya berdasar metode tertentu dengan trial and error pada bisnis.
“Buat saya ini agar berbahaya karena satu teknik dalam satu bisnis belum tentu berjalan di bisnis lain,” sebutnya.
Advertisement