Liputan6.com, Jakarta Nasib Romelu Lukaku bersama Inter Milan masih tanda tanya. Apakah pemain asal Belgia tersebut kembali ke Chelsea musim depan, Preisden Nerazzurri, Steven Zhang belum bisa memastikannya.
Lukaku seperti diketahui tidak menikmati musim pertamanya bersama The Blues tahun lalu. Setelah didatangkan dengan nilai transfer sebesar 97,5 juta poundstrerling, Lukaku justru tidak berkembang.
Advertisement
Dia kemudian dipinjamkan kembali ke Inter Milan pada musim ini. Ironisnya, Lukaku juga tidak bisa berbuat banyak. Cedera yang menimpa membuatnya berulang kali absen dari skuad Nerazzurri.
Meski demikian, Lukaku masih mencetak 14 gol di semua kompetisi. Pemain yang juga pernah memperkuat Manchester United itu sempat dipercaya tampil pada final Liga Champions, Minggu lalu.
Dalam duel ini, Lukaku tampil menggantikan peran Eden Dzeko. Sayang, dua blunder yang dilakukannya membuat Inter Milan gagal mengejar ketertinggalan dan menyerah 0-1 dari Manchester City. Gol tunggal The Citizens pada laga final tersebut dicetak oleh Rodri pada menit ke-68.
Zhang seperti dilansir dari Metro.co.uk, menilai Lukaku sebenarnya masih menjanjikan. Hanya saja, pihaknya enggan terburu-buru dalam menentukan masa depan pemain berusia 30 tahun tersebut.
Menurutnya, bola nasib Lukaku masih di tangan Chelsea yang musim depan akan ditangani Mauricio Pochettino. "Dia tampil sebagai striker hebat di Inter Milan. Sosoknya juga luar biasa," kata Zhang.
"Dia masih terikat kontrak bersama Chelsea, sehingga kami masih menunggu dan akan berbicara dengan mereka untuk melihat situasi yang ada," kata Steven Zhang menambahkan.
Kepulangan ke Chelsea Tidak Membuat Romelu Lukaku Senang
Seperti diketahui, Lukaku kembali ke Chelsea pada Agustus 2021 lalu. Ini merupakan kali kedua pemain jebolan Anderlecht tersebut berseragam The Blues setelah musim 2011-2014 lalu.
Namun kepulangannya tidak berbuah manis. Dia kesulitan mengikuti skema bermain Chelsea yang saat itu masih ditangani oleh Thomas Tuchel. Puncaknya adalah, Romelu Lukaku menyampaikan kegusarannya kepada Sky Sports dan mengatakan dia tidak senang berada di skuad The Blues.
Dia juga mengritik skema bermain Tuchel yang dianggapnya berbeda dengan Inter Milan. Akibat kejadian ini, hubungan Lukaku dan manajemen sempat memanas dan membuatnya dijatuhi denda.
Pada musim berikutnya, Chelsea pun memulangkannya ke Inter Milan dengan status pinjaman.
Advertisement
Dihantui Blunder Final Liga Champions
Meski demikian, sinar Lukaku tidak secerah musim-musim sebelumnya. Dia bahkan kembali jadi bahan cemooh warganet usai menjadi 'penghalang' kemenangan Inter atas City di final Liga Champions.
Dalam duel ini, Inter yang sempat tertinggal 0-1 lewat gol Rodri memiliki dua peluang emas yang memungkinkan mereka membalik keadaan. Pertama dari tandukan Federico Dimarco pada menit ke-70, sementara yang kedua lewat tandukan Lukaku dari jarak dekat pada menit ke-90.
Sayang, keduanya gagal berbuah gol gara-gara Lukaku. Tandukan Dimarco akhirnya keluar dari sasaran usai mengenai kaki Lukaku yang berdiri pada posisi yang tidak tepat. Sementara peluang kedua terbuang percuma karena bola justru mengalir tepat ke arah penjaga gawang City, Ederson.
Thierry Henry, legenda Arsenal menganggap ini menjadi blunder yang sulit dilupakan Lukaku. Menurutnya, kegagalan mencetak gol dari jarak dekat akan terus menghantuinya.
'Dia harus melalui apa yang dia lalui setelah Piala Dunia,' kata Henry kepada CBS Sports.
'Orang-orang tidak berubah, meskipun saya pikir itu sulit dengan Dimarco, orang akan tetap menyalahkannya. Sundulan di kotak enam yard akan terus menghantuinya. Dia harus hidup dengan itu. Saya kalah di final, saya memenangkan final, terkadang Anda tidak berada di pihak yang benar."