Ada UMR Khusus Ojek Online Pengantar Makanan di Kota Ini, Nilainya Rp 297 Ribu per Jam

Sebuah kota di Amerika Serikat menjadi kota yang menetapkan UMR bagi pekerja jasa antar makanan online.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Jun 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi GoFood (Dok. GoTo)

Liputan6.com, Jakarta Menetapkan minimum upah bagi pekerja di bidang jasa dan layanan menjadi salah satu langkah baru untuk mendukung kesejahteraan pekerja di sektor tersebut.

Kota New York di Amerika Serikat menjadi kota yang menetapkan upah minimum regional atau UMR bagi pekerja jasa antar makanan online.

Melansir CNN Business, Senin (12/6/2023) New york mengumumkan tarif pembayaran minimum baru untuk pekerja pengiriman makanan online, di tengah peningkatan penggunaan layanan seperti Uber Eats dan DoorDash sejak pandemi.

"Petugas pengiriman kami secara konsisten mengirimkan dan melayani untuk kami - sekarang, kami melayani mereka," kata Walikota New York City, Eric Adams dalam sebuah pernyataan.

"Tingkat upah minimum baru ini, yang naik hampir USD 13 per jam, akan menjamin para pekerja dan keluarga mereka dapat mencari nafkah, mengakses stabilitas ekonomi yang lebih besar, dan membantu menjaga industri restoran legendaris kota kita tetap berkembang," tuturnya.

Sebagai informasi, sebanyak 60.000 pekerja pengiriman makanan online di kawasan Manhattan, New York saat ini menghasilkan rata-rata sekitar USD 7,09 per jam.

Dengan aturan tarif gaji baru, akan memungkinkan mereka pada akhirnya menghasilkan setidaknya USD 19,96 atau Rp.296 ribu per jam.

Gaji pengantar makanan online di New York kemungkinan akan naik lagi menjadi USD 20 atau sekitar Rp 297 ribu per jam pada April 2025 mendatang.

"Gaji akan disesuaikan setiap tahun tergantung situasi inflasi", ungkap otoritas New York.

 


Ada Fleksibilitas

New York menduduki puncak daftar kota besar paling tercemar di dunia pada Selasa malam, karena asap dari kebakaran terus menyelimuti Pantai Timur. (Eduardo Munoz Alvarez/Getty Images/AFP)

Otoritas New York mengatakan aplikasi pengiriman akan memiliki fleksibilitas dalam cara mereka membayar pekerja pengiriman, dengan tarif minimum yang baru.

Selama pekerja mencapai jumlah minimum, aplikasi dapat memilih untuk membayar mereka per perjalanan, per jam kerja, atau melalui formula mereka sendiri.

Selain itu, aplikasi yang membayar pekerja untuk waktu mereka menunggu perjalanan dan waktu perjalanan mereka juga harus membayar setidaknya USD 0,30 per menit setelah perubahan dimulai pada tahun 2023.

"Meskipun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, tingkat upah minimum untuk pekerja pengiriman makanan akan mengubah kehidupan ribuan keluarga di seluruh kota dan memberikan keadilan yang telah lama tertunda untuk para pengantar," ujar ata Ligia Guallpa, direktur eksekutif Worker’s Justice Project, dalam sebuah pernyataan.


Respon Aplikasi

Namun, aplikasi DoorDash mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan litigasi untuk melawan "kebijakan ekstrem" kota, dengan mengatakan keputusan itu melampaui standar yang dipegang oleh industri lain - meskipun itu tidak bertentangan dengan upah minimum untuk pekerja pengiriman.

"Mengingat proses yang mengakibatkan aturan pembayaran minimum akhir yang ekstrem, kami akan terus mengeksplorasi semua jalur ke depan — termasuk litigasi — untuk memastikan kami terus mendukung Dashers dengan sebaik-baiknya dan melindungi fleksibilitas yang diandalkan oleh begitu banyak pekerja pengiriman seperti mereka,"  kata juru bicara perusahaan.

Dilaporkan, kota New York sempat mengalami kesulitan dalam menangani peningkatan pemesanan online dan mengelola puluhan ribu pekerja.

Kurangnya infrastruktur untuk pengiriman makanan menimbulkan masalah bagi pekerja, pejalan kaki, dan penduduk, membuat anggota parlemen mendorong lebih banyak jalur sepeda, aturan baru seputar akses kamar mandi, dan kampanye berkelanjutan untuk memerangi risiko kebakaran pada sepeda listrik dan skuter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya