Liputan6.com, Jakarta Infertilitas atau ketidaksuburan membuat pasangan suami istri sulit mendapatkan keturunan. Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai hal. Beberapa di antaranya bahkan tidak disadari karena erat dengan kebiasaan dan aktivitas sehari-hari.
Menurut dokter spesialis kandungan subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah R. Muharam Natadisastra, penurunan kesuburan pria dapat dipicu hal-hal yang dianggap sederhana. Misalnya, jok motor yang panas dan bersepeda terlalu lama.
Advertisement
“Laki-laki kadang naik motor sadelnya kepanasan jadi testisnya juga kepanasan, jadi jelek (untuk kesehatan reproduksi),” kata Muharam dalam temu Media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
“Atau banyak yang sepedaan jauh berkilo-kilo, buah zakarnya kegencet dan kepanasan. Bersepeda boleh tapi jangan terlalu ekstrem,” tambahnya.
Muharam menambahkan, testis pada pria diciptakan dengan posisi menggantung di bagian bawah tubuh. Dengan begitu, suhunya lebih rendah satu derajat daripada suhu badan.
“Kalau kepanasan, kalau ditekan terus jadi enggak bagus.”
Dia pun mengatakan bahwa bersepeda boleh-boleh saja, asalkan testis dalam keadaan aman dan tidak terhimpit. Salah satu cara menjaga testis tak terhimpit adalah dengan menggunakan celana yang nyaman. Pasalnya, celana yang dikenakan saat bersepeda juga berkontribusi pada masalah testis.
“Celana ketat berpengaruh, (direkomendasikan) celana longgar dan kalau bisa sih enggak tertekan (testisnya).”
Hindari Simpan Ponsel di Kantong Celana
Kebiasaan lain yang juga bisa memicu masalah reproduksi adalah penggunaan gawai yang tidak sesuai. Misalnya, memangku laptop dan menyimpan ponsel di saku celana.
“Yang kita waspadai gangguan elektromagnetiknya, radiasinya, perempuan dan laki-laki juga sama enggak boleh simpan hape di kantong celana.”
Infertilitas Akibat Gangguan Hormon
Selain kebiasaan buruk sehari-hari, gangguan kesuburan atau infertilitas juga bisa dipicu oleh gangguan hormon.
Gangguan hormon merujuk pada ketidakseimbangan atau gangguan dalam produksi, regulasi, atau fungsi hormon dalam tubuh.
Hormon sendiri adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dalam tubuh.
Hormon berperan mengatur berbagai fungsi tubuh dan menjaga keseimbangan serta koordinasi sistem yang kompleks dalam tubuh.
Advertisement
Kaitan Gangguan Hormon dengan Infertilitas
Muharam pun menjelaskan kaitan antara gangguan hormon dengan infertilitas.
“Hormon-hormon reproduksi memainkan peran penting dalam menjaga fungsi normal sistem reproduksi pada pria dan wanita. Gangguan hormon reproduksi dapat memengaruhi berbagai aspek reproduksi, termasuk sel telur (ovulasi pada wanita) dan produksi sperma pada pria sehingga mengganggu kemampuan rahim untuk menopang kehamilan,” jelasnya.
Selain infertilitas, dampak lain dari gangguan hormon adalah:
- Gangguan menstruasi
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan seksual
- Gangguan mood dan emosi
- Gangguan kesehatan tulang
- Masalah seksual
- Gangguan pada organ reproduksi (kista, Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), endometriosis, dan lain-lain).
Cegah Gangguan Hormon
Sebelum gangguan hormon mengakibatkan hal yang tak diinginkan, ada baiknya pencegahan segera dilakukan dengan empat cara ini:
Terapkan Gaya Hidup Sehat
Konsumsi makanan sehat dan seimbang, hindari makanan olahan dan yang mengandung banyak lemak. Batasi konsumsi alkohol, hindari merokok, dan jaga berat badan yang sehat dengan aktivitas fisik teratur.
Kelola Stres
Stres atau tekanan mental dapat diredam dengan teknik relaksasi, meditasi, tidur yang cukup, dan melakukan kegiatan lain yang bisa mengurangi stres.
Olahraga Teratur
Olahraga dapat dilakukan dengan berjalan, berlari, berenang, yoga, dan jenis olahraga lain yang diminati. Olahraga perlu dilakukan secara teratur agar tubuh tetap aktif dan sehat.
Perawatan Kesehatan Rutin
Cara keempat adalah melakukan perawatan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan kesehatan termasuk pemeriksaan ginekologi secara berkala dapat membantu mendeteksi gangguan hormon.
Tak hanya itu, pemeriksaan rutin juga dapat membantu menemukan masalah kesehatan lain sejak dini sehingga penanganannya pun bisa dilakukan lebih cepat.
Advertisement