UGM Memperkenalkan Pengelolaan Lingkungan dengan Sistem Agrosilvopastura, Seperti Apa?

UGM melalui melalui Center of Excellence Sustainable Environment Fakultas Teknik melaksanakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di sekitar dataran tinggi Dieng. 

oleh Yanuar H diperbarui 14 Jun 2023, 20:00 WIB
Kebakaran hutan Gunung Petarangan, Batur, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/SRU RAPI BNA/Muhamad Ridlo).

Liputan6.com, Yogyakarta Universitas Gadjah Mada (UGM) datang ke Dieng memperkenalkan sistem pertanian berkelanjutan yang mengombinasikan kehutanan dengan pertanian sekaligus peternakan di lahan yang sama atau Agrosilvopastura.

Dosen Teknik Geologi FT UGM, Pri Utami mengatakan, bisnis pertanian di dataran tinggi Dieng telah menyebabkan terjadinya deforestasi tak terkendali sehingga luas tutupan hutan sudah mencapai nol dan menyebabkan ancaman bencana tanah longsor, serta pendangkalan waduk.  

"Dengan deforestasi yang sudah sedemikian parah, upaya restorasi lingkungan di Dataran Tinggi Dieng sangat sulit karena seluruh penduduk sangat bergantung pada pertanian, sehingga tidak mungkin mengonversi kembali lahan pertanian menjadi hutan," paparnya, Senin 29 Mei 2023. 

Program yang dilaksanakan di Desa Pegundungan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah ini setidaknya memerlukan waktu kurang lebih lima tahun dalam peta jalan untuk percontohan upaya restorasi lingkungan dengan kegiatan produktif.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kegiatan dalam program ini salah satunya adalah intensifikasi pertanian cabai eksisting dan tanaman baru indigofera untuk pakan ternak.  

"Dalam implementasinya menggunakan pupuk/plant booster produk UGM dari produk samping fluida geotermal dari lapangan panas bumi Dieng dan kitosan dari limbah industri laut," dia menjelaskan.

Kegiatan berikutnya, pengenalan peternakan kambing dengan sistem peternakan modern dan pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk, serta pembentukan kelembagaan pengelolaan. Selain itu, penanaman tanaman tegakan produktif berupa kopi dan perdu pakan ternak.  

"Pemilihan jenis tanaman diarahkan ke tanaman-tanaman dengan akar yang mampu menahan tanah dan bernilai ekonomi tinggi," dia menambahkan.

Pri berharap dengan sistem Agrosilvopastura ini, pada masa mendatang, lahan akan diperkuat perakaran dari tanaman tersebut dan petani tidak akan kehilangan pendapatan.

Program pengabdian masyarakat ini telah dibuka pada Sabtu, 27 Mei 2023 oleh Camat Pejawaran dengan dihadiri oleh Danramil dan Kapolsek Kecamatan Pejawaran serta Kades dan Sekdes Desa Pegundungan beserta jajaran pamong dan masyarakat Desa Pegundungan.  

Pelaksanaan program dengan sistem Agrosilvopastura ini menggunakan dana hibah pengabdian masyarakat dari Program Dana untuk Kesejahteraan dan Ekonomi Berkelanjutan Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (Dana TERRA) yang diperoleh Center of Excellence Sustainable Environment FT UGM.

Dana TERRA merupakan program kerja sama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan Ford Foundation yang bertujuan mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat adat dan kelompok masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar hutan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya