Pemerintah Tawarkan Kawasan Industri yang Ditopang Gas Bumi ke Para Investor

Pemerintah tengah menggenjot produksi dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Baik implementasi bagi tingkat rumahan, ataupun industri.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Jun 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi Foto Gas Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah menggenjot produksi dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Baik implementasi bagi tingkat rumahan, ataupun industri.

Dalam hal ini, Direktur Pembinaan Program Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan mengungkap rencana pemerintah untuk membangun kawasan industri yang energinya ditopang oleh gas bumi.

"Pemerintah juga serius dalam mengembangkan industri berbasis energi gas alam. Lokasinya nanti akan berdekatan dengan sumur gas alam, kita harap industrinya bisa makin efisien," ujar dia saat membuka IndoGAS & Power 2023, di The Westin, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Informasi, konferensi internasional bisnis migas di Indonesia ini mempertemukan sejumlah pelaku bisnis migas di tanah air. Termasuk menjajakan peluang-peluang kerja sama dengan berbagai pihak.

Carai Kandidat

Mustafid sendiri mengungkap, ada rencana untuk mencari kandidat untuk menggarap 10 wilayah kerja (WK) dengan cadangan gas bumi di Indonesia pada 2024 mendatang. Tujuannya, untuk menggenjot produksi gas bumi nasional.

"Pemerintah Indonesia berencana untuk mencari 10 kandidat baru untuk menggarap Wilayah Kerja migas di 2024 untuk meningkatkan produksi migas dan menemukan eksplorasi baru," kata dia.

Mustafid menegaskan, nilai inti dari gelaran IndGAS & Power 2023 adalah mengoptimalkan produksi migas nasional. Kendati ada upaya untuk menerapkan energi baru terbarukan (EBT) dia menilai gas bumi masih bisa jadi sarana transisi.

"Intinya sih kita berusaha mengoptimalisasi pemanfaatan minyak dan gas bumi ya, terutama dari sisi gas kita usahakan menjadi pengganti ya, menjadi transisi energi supaya bisa mengurangi juga dari sisi juga ketergantungan kita kepada fuel maupun dari sisi impor juga," bebernya.

 


Pengelolaan Gas

PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.

Lebih lanjut, dia menerangkan, pengelolaan gas di Indonesia dibagi menjadi tiga aspek yaitu cadangan gas, pasokan gas, dan pengelolaan keekonomian gas. Saat ini, pihaknya menyebut Indonesia tengah melakukan transisi energi dari dominasi penggunaan minyak menjadi gas.

"Dalam mengelola cadangan gas, kami berusaha sebaik mungkin untuk menemukan lebih banyak sumber gas dan menemukan cara untuk mentransfer sumber daya tersebut menjadi cadangan terbukti," kata dia.

Sementara itu, di sisi pasokan, Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan pasokan gas untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Dari sisi ekonomi, pihaknya berupaya agar kegiatan hulu gas tetap menarik bagi investor.

 


4 Prioritas

Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). PGN berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor Industri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, Mustafid juga menjelaskan kalau Indonesia memiliki empat prioritas utama untuk Bisnis Gas Indonesia.

Pertama, percepatan pemanfaatan gas domestik. Pemanfaatan gas domestik pada tahun 2022 mencapai 68% dari total gas yang dimonetisasi dengan mendongkrak penciptaan permintaan gas bumi.

Kedua, mengamankan pasokan gas & LNG untuk menambah cadangan gas Indonesia dengan mengintensifkan kegiatan hulu (eksplorasi dan eksploitasi).

Ketiga, Mengintegrasikan infrastruktur gas dan menciptakan solusi yang inovatif. Mil Jalur Transmisi dan Distribusi, Lebih dari 1000 MMSCFD Infrastruktur Regas, LNG Skala Kecil, LNG dalam tangki portabel, dan juga LNG untuk truk telah dibangun.

"Keempat, menyediakan gas yang andal dan terjangkau bagi pelanggan akhir dengan menciptakan konstruksi pipa distribusi yang hemat biaya dan marjin perdagangan yang adil serta mengatur Harga Gas untuk Sektor Strategis (seperti listrik, rumah tangga, transportasi, dan industri terpilih)," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya