Gencar Eksplorasi Tambang, Intip Target Produksi Emas Merdeka Copper pada 2023

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengincar kenaikan produksi emas pada 2023. Produksi emas terutama berasal dari Tambang Emas Tujuh Bukit.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jun 2023, 22:02 WIB
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (Foto: laman PT Merdeka Copper Gold Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengincar kenaikan produksi emas pada 2023. Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro mengatakan, perseroan menargetkan produksi emas di kisaran 120.000-140,000 ons dari salah satu sumber utama produksi emas grup MDKA, yaitu Tambang Emas Tujuh Bukit.

Produksi itu lebih tinggi dibandingkan produksi emas MDKA dari area yang sama, yang tercatat 125.133 ons sepanjang 2022 dengan All in Sustaining Cost (AISC) sebesar USD 1.131 per ons emas.

"MDKA juga melanjutkan eksplorasi proyek tembaga di Tujuh Bukit yang diharapkan dapat memberikan hasil  optimal. Proyek tembaga Tujuh Bukit merupakan salah satu proyek tembaga pra produksi terbesar di dunia yang menunjukkan kelayakan teknis dan secara ekonomi,” ujar Albert dalam paparan publik Merdeka Copper Gold, Selasa (13/6/2023).

Selain Tambang Tujuh Bukit, saat ini grup MDKA sedang menjalankan pengembangan dan eksplorasi sejumlah proyek tambang emas dan mineral lainnya. Di antaranya pengembangan proyek emas Pani, Gorontalo yang diharapkan akan menghasilkan produksi 450.000 ounces emas per tahun.

Proyek emas Pani tengah mempersiapkan proses penambangan secara komprehensif, Studi Kelayakan (feasibility study) dijadwalkan selesai pada akhir kuartal III 2023 dan hasilnya akan diumumkan pada kuartal IV 2023. Proyek Pani diharapkan menjadi tambang emas berumur panjang dan berbiaya rendah yang menghasilkan produksi emas yang tinggi.

Sementara itu, tambang Tembaga Wetar 2022 mampu memproduksi sebanyak 19.551 ton tembaga dengan AISC sebesar USD3,37 per pon tembaga pada 2022. Produksi tembaga pada tahun 2023 dari tambang ini ditargetkan berkisar 16.000–20.000 ton tembaga dengan proyeksi AISC sebesar USD 3,70 – 4,70 per pon tembaga.

"Dari RKEF smelters untuk memproduksi NPI, MDKA menargetkan produksi tahun 2023 pada kisaran 18.000 – 20.000 ton NPI dengan AISC sebesar USD 13.000–15.000 per ton nikel," imbuh Albert.

 

 

 


Inovasi Perseroan

Paparan publik PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Selasa, 13 Juni 2023. (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Albert mengungkapkan, salah satu inovasi yang berhasil dilakukan MDKA adalah proyek pabrik Acid Iron Metal (AIM) yang akan menjadi bagian penguatan bisnis hilirisasi dalam rantai nilai baterai di bawah pengelolaan MBMA.

Bahan baku proyek AIM ini di antaranya high-grade pyrite yang berasal dari tambang tembaga Wetar dengan sumber daya bijih yang diproyeksikan dapat mendukung produksi proyek AIM selama lebih dari 25 tahun ke depan.

Dalam catatannya, proyek AIM adalah salah satu contoh keberhasilan perusahaan dalam mengoptimalkan peluang dan mendorong inovasi dalam ekosistem tambang mineral yang dibangun oleh grup MDKA.

"Kami optimis rencana dan target operasi 2023 akan mampu mendorong valuasi perusahaan terus bertumbuh positif secara berkesinambungan dan memberi dampak lebih besar bagi perekonomian Indonesia,” kata Albert.


Belanja Modal 2023

Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 750 juta atau sekitar Rp 11,5 triliun (kurs Rp 14.866,55 per USD) pada 2023.

CFO PT Merdeka Copper Gold Tbk David Fowler menjelaskan, perseroan memang memiliki banyak rencana investasi pada 2023 ini, sehingga diperlukan belanja modal yang besar pula untuk mendanainya.

"Kami memiliki investasi yang cukup signifikan untuk dilakukan selama tahun ini. Dan untuk tahun 2023, investasi modal keseluruhan kami sekitar 750 juta," kata David dalam paparan publik perseroan, Selasa (13/6/2023).

David merincikan, sekitar USD 218 juta belanja modal tahun ini dialokasikan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik Acid Iron (AIM) yang dikelola oleh entitas anak, PT Merdeka Battery Material Tbk (MBMA).

Kemudian sebesar USD 90 juta dialokasikan untuk mengembangkan bisnis pada tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Lalu sebesar USD 110 juta akan dialokasikan untuk proyek emas Pani. Dan sekitar USD 137 juta dialokasikan untuk proyek smelter. Adapun sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

"Jadi ketika kami memiliki Investasi yang cukup signifikan untuk dilakukan selama tahun ini, penting untuk dapat terus membiayai proyek kami. Itulah mengapa penting untuk melakukan IPO (anak usaha-MBMA). Dan untuk meningkatkan ekuitas awal itu, sebagai bagian dari IPO untuk membantu pendanaan Investasi tersebut ke depan," imbuh David.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 13 Januari 2023, saham MDKA melemah 0,97 persen ke posisi Rp 3.070 per saham. Saham MDKA dibuka stagnan Rp 3.100 per saham. Saham MDKA berada di level tertinggi Rp 3.100 dan terendah Rp 3.020 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.835 kali dengan volume perdagangan 477.744 lot saham. Nilai transaksi Rp 146,9 miliar.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya