Figur Cawapres dan Efek Jokowi Dinilai Jadi Variabel Penentu Pemenangan Ganjar di Pilpres

Karyono mengatakan, suka tidak suka Jokowi effect akan jadi salah satu penentu kemenangan di Pilpres 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jun 2023, 22:31 WIB
Jokowi disambut oleh bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo, keduanya bersalaman dan tersenyum ceria. Selain itu sejumlah jajaran DPP PDIP juga turut menyambutnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Liputan6.com, Jakarta - Jalan bakal calon presiden Ganjar Pranowo menuju kemenangan Pemilhan Presiden (Pilpres) 2024 akan semakin mudah. Ganjar saat ini dinilai sudah mengantongi beberapa faktor penentu kemenangan. 

Pengamat politik Karyono Wibowo mengatakan ada beberapa variabel yang menentukan kemenangan di Pilpres 2024. Pertama, Jokowi effect (efek Jokowi); kedua, dukungan partai politik; ketiga, figur cawapres; dan keempat, soliditas tim pemenangan.

Karyono mengatakan, suka tidak suka Jokowi effect akan jadi salah satu penentu kemenangan di Pilpres 2024.  

"Pasangan mana yang mampu merebut Jokowi effect, akan berpotensi menambah suara. Bagaimanapun juga Pak Jokowi masih cukup besar pengaruhnya di masyarakat. Kemudian, Jokowi masih memegang kekuasaan. Sehingga Jokowi effect salah satu penentu kemenangan," kata Karyono.

Kemudian, faktor dukungan partai. Capres yang mampu membangun atau menggalang koalisi besar maka berpotensi akan mendapatkan dukungan suara lebih besar. Saat ini Ganjar didukung koalisi PDI Perjuangan, Perindo, PPP, dan Hanura. 

"Setelah Perindo, PPP, dan Hanura, yang sudah menyatakan bergabung dengan koalisi mengusung Ganjar, itu bisa memengaruhi psikologis partai lain ikut bergabung mendukung Ganjar Pranowo," ujar Karyono.

 


Figur Cawapres Salah Satu Penentu Kemenangan

Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi. (Foto: Dok. Instagram @ganjar_pranowo)

Selain dua variabel itu, ada variabel ketiga penentu kemenangan, yaitu figur cawapres. Cawapres yang tepat akan berpotensi meraup dukungan suara lebih besar. Penentuan figur cawapres harus mempertimbangkan keterwakilan daerah atau kesukuan.

"Meski ini tidak diatur di dalam regulasi, tetapi realitas politik acap kali akan mempertimbangkan pasangan yang mewakili dari aspek kedaerahan," katanya.

Variabel terakhir, soliditas dan efektivitas tim pemenangan. "Tim pemenangan harus mampu membuat strategi efektif yang dapat meningkatkan dukungan suara," kata Karyono.

Infografis Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya