Cek Fakta: Tidak Benar Berita Presiden China Tagih Utang atau Dibayar dengan 200 Juta Rakyatnya Menetap di Indonesia

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim berita Presiden China tagih utang atau 200 juta rakyatnya menetap permanen di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Apr 2024, 07:56 WIB
Penelusuran klaim berita Presiden Cina Xi Jinping Presiden China tagih uang pembayaran utang atau 200 juta rakyatnya menetap permanen di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim berita Presiden China Xi Jinping tagih uang pembayaran utang atau 200 juta rakyatnya menetap permanen di Indonesia. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 Juni 2023.

Unggahan klaim berita Presiden China Xi Jinping tagih uang utang atau 200 juta rakyatnya menetap permanen di Indonesia, berupa video siaran berita stasiun Tv WION yang menampilkan seorang pembawa berita dengan judul "CHINA'S DEBT TIME BOMB".

Dalam siaran tersebut pembawa berita berbicara sebagai berikut.

"China has lent billions to governments around the world. a lot of these loans were given in the secret. They're calling them China's hidden loan. and they're burning a hole in the pockets of the borrowers. if China's economy collapses. These countries will all suffer. And that's just part of the problem hidden debt hurts all of these countries let me give you example of Indonesia her. Indonesia Wanted to build a railway line so it borrowed money from China so borrowed money from china it was a very bad idea.

Indonesia is learning the hard way. It took four and a half billion dollars from China for this Railway line. The project was launched in 2015 six years later. The cost of the project has shut up to well over 8 billion dollars from 4 1/2 to 8 billion almost double what was initially agreed? And what do you do? You cannot abandon the project midweek so Indonesia is dipping into its own state budget to pay for this Railway line.

And this could be just the beginning of its troubles. Most of the money Indonesia has borrowed from China is off the books. It is hidden there. It is not reflected in official books. Officially Indonesia is China close to 5 billion dollars. Unofficially Indonesia reportedly owes China close to 23 billion dollars at 18 billion dollars of hidden dead. 78% of Indonesia's dead to China's hidden. who took these loans Indonesian government entities and is a very risky borrowing. The loans were given without Sovereign guarantees meaning if the borrowers go bankrupt. The Indonesian government will face pressure to bail out. They will have to pay that money. It's a trap."

Dalama video tersebut terdapat tulisan berbahasa Indonesia sebagai berikut.

"China telah meminjamkan miliaran dolar kepada pemerintah di seluruh dunia. banyak pinjaman ini diberikan secara rahasia. Mereka menyebutnya pinjaman tersembunyi China. dan mereka menguras kantong para peminjam.

Jika ekonomi China kolaps. Negara-negara ini semua akan menderita. Dan ini hanya sebagian dari masalah lainnya, pinjaman tersembunyi yang merugikan semua negara ini, Saya memberi contoh Indonesia.

Indonesia akan membangun jalur kereta api cepat, dengan meminjam uang dari Cina ide yang sangat buruk. Indonesia sedang bersusah payah. Butuh 4,5 miliar USD untuk jalur Kereta Api ini. Proyek dimulai pada 2015, 6 tahun kemudian. biayanya melonkak menjadi 8 miliar dollar lebih, dari 4,5 menjadi 8 miliar hampir dua kali lipat dari yang kesepakatan awal.

Lalu apa yang dapat dilakukan? Anda tidak dapat meninggalkan proyek di tengah jalan jadi Indonesia merogoh APBN untuk membiayai jalur kereta dan ini bisa menjadi masalah, sebagian besar pinjaman Indonesia dari China di luar pembukuan resmi.

Secara resmi Indonesia hutang ke China mendekati 5 M dolar. Tak resmi, Indonesia hutang ke China mendekati 23 miliar dollar, dengan 18 miliar dolar hutang tersembunyi.

78% dari hutang Indonesia ke China tersembunyi.

Siapa yang mengambil pinjaman ini? Pemerintah Indonesia. Dan ini adalah pinjaman yang sangat berisiko

Pinjaman diberikan tanpa jaminan negara, jika peminjam bangkrut. Pemerintah Indonesia akan menghadapi tekanan untuk menyelamatkannya. Mereka harus membayar uangnya. Ini jebakan"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Duhai..

Pagi2 ada nyangkut berita begini 🤔

Monggo pemirsah disimak, klo ada yang mau bantu translate lebih baik 😀

Akhirnya China Komunis XI JIN Ping menagih hutang ke Indonesia setelah tahu nama Anies Baswedan mendunia.

China menagih mau dibayar dengan uang atau 200 juta rakyat Tiongkok menetap secara permanen di Indonesia terutama di Kalimantan.

Serapi apapun pembungkus kebohongan, Allah akan bukakan selebar²nya jalan kebenaran.

Benarkah pembangunan IKN untuk rakyat !?

No, Proyek IKN untuk RRC bukan teruntuk Kepentingan Nasional.

Indonesia telah porak poranda secara paripurna saat ini, Indonesia dalam bahaya dengan kebijakan yang dilakukan Rezim saat ini.

Allah SWT telah membuka satu demi satu...

Mari bersatu ✊"

Benarkah berita Presiden China Xi Jinping menagih utang uang atau 200 juta rakyatnya menetap permanen di Indonesia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim berita Presiden China Xi Jinping tagih uang pembayaran utang atau 200 juta rakyatnya menetap permanen di Indonesia, dengan menggunakan kata kunci 'china's hidden debt WION'. Penelusuran mengarah pada video berjudul "Gravitas: 165 countries owe at least $385 billion to China" yang diunggah akun YouTube resmi situs berita Wionews.com.  

Video yang diunggah akun YouTube tersebut identik dengan klaim, berikut narasi pembawa berita Palki Sharma yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

"China telah meminjamkan miliaran dolar kepada pemerintah di seluruh dunia. banyak pinjaman ini diberikan secara rahasia. Mereka menyebutnya pinjaman tersembunyi China. dan mereka membuat lubang di kantong para peminjam.

Jika ekonomi China runtuh. Negara-negara ini semua akan menderita. Dan itu hanya sebagian dari masalah utang tersembunyi yang merugikan semua negara ini, izinkan saya memberi contoh Indonesia.

Indonesia Ingin membangun jalur kereta api sehingga meminjam uang dari Cina jadi meminjam uang dari Cina itu adalah ide yang sangat buruk. Indonesia sedang belajar dengan susah payah. Butuh 4,5 miliar dolar dari China untuk jalur Kereta Api ini. Proyek ini diluncurkan pada 2015 enam tahun kemudian. Biaya proyek telah ditutup hingga lebih dari 8 miliar dolar dari 4,5 menjadi 8 miliar hampir dua kali lipat dari yang awalnya disepakati.

Dan apa yang Anda lakukan? Anda tidak dapat meninggalkan proyek pada pertengahan minggu sehingga Indonesia menghabiskan anggaran negaranya sendiri untuk membayar jalur Kereta Api ini. Dan ini bisa menjadi awal dari masalahnya. Sebagian besar uang yang dipinjam Indonesia dari China tidak tercatat.

Itu tersembunyi di sana. Itu tidak tercermin dalam buku-buku resmi. Secara resmi Indonesia adalah China mendekati 5 miliar dolar. Secara tidak resmi Indonesia dilaporkan berutang kepada China hampir 23 miliar dolar dengan 18 miliar dolar dari kematian yang disembunyikan.

Yang mengambil pinjaman ini entitas pemerintah Indonesia dan merupakan pinjaman yang sangat berisiko.

Pinjaman tersebut diberikan tanpa jaminan kedaulatan yang berarti jika peminjam bangkrut. Pemerintah Indonesia akan menghadapi tekanan untuk menyelamatkan. Mereka harus membayar uang itu. Ini jebakan".

Selain di YouTube, video tersebut juga dimuat situs Wionews.com dengan judul "Gravitas: 165 countries owe at least $385 billion to China".

Narasi narasi pembawa berita Palki Sharma pun identik dengan yang diucapkan di klaim video.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"165 countries owe at least $385 billion to China. But, the world barely knows about these loans. This "hidden debt" could trigger an economic crisis. Palki Sharma tells you how."

Sumber:  

https://www.youtube.com/watch?v=Xz27U7yYfcY&t=56s

https://www.wionews.com/videos/gravitas-165-countries-owe-at-least-385-billion-to-china-422148 


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim berita Presiden China Xi Jinping tagih uang pembayaran utang atau 200 juta rakyatnya menetap permanen di Indonesia tidak benar.

Video berita tersebut mengulas tentang jebakan utang China yang menguras uang peminjamnya karena biaya proyek yang meningkat di luar kesepakatan. 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya