Google Photos Versi Web Punya Lebih Banyak Fitur Edit Foto Khusus Member Google One

Google Photos baru saja meluncurkan lebih banyak fitur edit foto baru untuk versi webnya, memungkinkan pengguna melakukan penyuntingan foto secara langsung melalui komputer.

oleh Dinda Charmelita Trias Maharani diperbarui 15 Jun 2023, 07:30 WIB
Google Photos versi web tambahkan lebih banyak fitur edit foto. (Google)

Liputan6.com, Jakarta - Google Photos sebagai penyimpanan dan berbagi foto memiliki versi seluler dan web. Kini, Google Photos baru saja meluncurkan lebih banyak fitur edit foto baru untuk versi webnya.

Jajaran fitur baru ini memungkinkan pengguna melakukan penyuntingan foto secara langsung melalui web, seperti dikutip dari Android Authority, Kamis (15/6/2023). 

Melalui akun Twitter resminya, diumumkan bahwa Google Photos versi web mendapatkan beberapa fitur pengeditan baru. Secara khusus, alat untuk mengedit foto akan memiliki enam opsi baru, yaitu Portrait Light, Portrait Blur, Dynamic, Color Pop, HDR, dan Sky. 

“Baru saja hadir! Rekomendasi Portrait Light, Portrait Blur, Dynamic, Color Pop, HDR, dan Sky sudah tersedia untuk anggota Google One di web. Jadi, kamu bisa dengan mudah mengedit foto langsung di komputer,” tulis Google.

Pada dasarnya, fitur keenam tersebut dapat mengubah kecerahan, kontras, dan keburaman pada gambar. 

Portrait Light mampu mengubah tingkat kecerahan pada gambar portrait, sementara Portrait Blur memungkinkan pengguna menambahkan efek buram pada latar belakang foto portrait. 

Adapun fitur Dynamic mampu meningkatkan kecerahan dan kontras gambar secara otomatis, sedangkan Color Pop dapat memberi highlight warna dan menonjolkan objek foto sesuai tepinya. 

Selain itu, fitur HDR berfungsi untuk meningkatkan kontras dan kecerahan di seluruh gambar. Untuk menyesuaikan warna dan kontras di langit, fitur Sky dapat digunakan berdasarkan palet warna yang dipilih.


Syarat Mengedit di Google Photos Versi Web

Google Photos untuk Chromebooks. Dok: Google

Sebenarnya, fitur-fitur tersebut telah tersedia di Google Photos untuk perangkat seluler, namun baru muncul pertama kali pada situs web aplikasi.

Kendati demikian, fitur editing baru ini memiliki beberapa persyaratan sebelum dapat diakses pengguna. Salah satunya, yaitu pengguna harus terdaftar atau berlangganan Google One sebelum membuka Google Photos di PC.

Lalu, perangkat yang digunakan harus memiliki RAM minimal 4GB. Tanpa memenuhi kedua syarat tersebut, pengguna tidak dapat melakukan penyuntingan di Google Photos versi web. 

Meskipun aplikasi versi mobile lebih banyak peminatnya, fitur ini dapat menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang lebih sering mengakses perangkat komputer. 


Google Image Search Bakal Mampu Kenali Foto Rekayasa AI

Ilustrasi Mesin Pencari, Google Search. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Berbicara tentang Google, raksasa teknologi ini sebelumnya telah menambahkan fitur baru di alat pencarian gambarnya. Fitur ini bertujuan untuk memudahkan pengguna mengidentifikasi foto rekayasa AI.

Pengumuman ini disampaikan perusahaan pada Google I/O 2023 yang digelar, Rabu (10/5/2023).

Dilansir The Verge, Jumat (12/5/2023), foto yang ditampilkan pada hasil pencarian akan menampilkan opsi “about this image” atau “tentang gambar ini”. Opsi tersebut dapat memberi tahu pengguna mengenai informasi kapan foto dan foto serupa pertama kali diindeks oleh Google.

Selain itu, Google juga akan menyertakan informasi kapan foto tersebut pertama kali muncul di web dan di mana lagi foto diunggah secara online

 


Dapat Digunakan Sebagai Cek Fakta

Ilustrasi Google/https://unsplash.com/Nathana Reboucas

Menurut Google, informasi ini dapat membantu pengguna mengetahui apakah foto merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan. 

Dengan fitur ini, pengguna dapat memastikan apakah gambar tersebut telah ada di situs pengecekan fakta atau pertama kali diunggah di situs berita yang sah. 

Sayangnya, fitur ini belum dapat memberikan informasi secara langsung apakah gambar telah dimanipulasi. Fitur akan muncul ketika pengguna menekan titik tiga pada gambar di hasil Google Search. 

Kendati demikian, perusahaan sedang mencari cara untuk mendeteksi perubahan tersebut. 

Google juga tidak mengatakan secara pasti kapan fitur ini akan tersedia. Akan tetapi, fitur direncanakan meluncur pertama kali di Amerika serikat dalam beberapa bulan mendatang.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya