Liputan6.com, Banyuwangi Nasi bekamal menjadi salah satu makanan khas Banyuwangi yang legendaris. Namun, keberadaannya saat ini jarang ditemui dan hampir punah.
Makanan bekamal berasal dari nasi gurih yang di dalamnya berisi daging sapi, kambing atau ayam yang telah difermentasi selama 10 hari, serta dicampur dengan sejumlah rempah - rempah lainnya.
Advertisement
Penyebab hampir punahnya nasi bekamal karena proses yang cukup lama. Sehingga tak semua orang berminat untuk membuat makanan yang dulu cukup populer tersebut.
Daging yang akan dibuat campuran nasi bekamal, harus dipermentasi terlebih dahulu dalam kurun waktu 10 hari. Setelah dianggap matang, selanjutnya daging dipotong kecil - kecil dijadikan tumis untuk dijadikan lauk.
Nasi yang telah diisi dengan potongan daging dan rempah lainnya, dibungkus dengan daun pisang. Baru selajutnya dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar hingga 15 menit.
“Bambu yang dibakar selama 15 menit tersebut mengeluarkan air, dan ketika airnya di bambu terlihat kering, maka nasi sudah layak disajikan untuk dikonsumsi” jelas Untung Hermawan selaku pemilik usaha nasi bekamal Banyuwangi, Rabu (14/06/2023).
Untuk membuat nasi bekamal memang membutuhkan kesabaran tersendiri karena prosesnya cukup lama. Sehingga tak semua orang berminat untuk membuatnya sendiri.
“Kalau dibungkus daun pisang dan dibakar bersamaan dengan bambu ini, aromanya cukup menggoda dan menambah selera makan”, tambahnya.
Awalnya nasi bekamal ini hanya bisa didapatkan ketika Hari Raya Kurban. Sebab saat hari raya tersebut stok daging cukup melimpah. Sehingga warga membuat nasi bekamal, sebab dengan cara tersebut daging yang ada bisa tahan lama hingga beberapa hari.
Tempo dulu warga Banyuwangi yang membuat nasi bekamal hanya untuk konsumsi pribadi dan tak semua orang mau membuatnya, sebab prosesnya cukup panjang. Sehingga tak heran jika keberadaan nasi bekamal cukup langka dan bahkan hampir punah.
Hal tersebut yang mebuat Untung Hermawan berinisiatif melestarikan keberadaan nasi bekamal dengan cara mendirikan ‘Kedai Cengkir Manis’. Kedai miliknya menyediakan makanan khas Banyuwangi tersebut. Sehingga warga yang ingin makan nasi bekamal tak perlu butuh waktu lama, namun cukup datang ke kedai miliknya yang berada di wilayah Tukang Kayu Kecamatan Banyuwangi.
“Untuk menyiasati warga yang tak suka daging, kami juga menyediakan nasi bekamal dengan lauk cumi atau ikan teri,” ujarnya.
Nasi Bekamal Aromanya Cukup Khas
Salah satu penikmat nasi bekamal Abdul Azis mengatakan, nasi bekamal memang memiliki cita rasa tersendiri. Aromanya yang khas membuatnya semakin tergugah untuk menikmati makan khas Banyuwangi tersebut.
“Ini saya pesen yang lauknya cumi, ternyata rasanya memang pas banget di lidah,” paparnya
Menurut Azis, nasi bekalam seperti saat ini jarang sekali dijumpai di Banyuwangi. Makanya ketika menemukan nasi bekamal dia antusias mencobanya.
‘Saya kangen sekali pengen makan nasi bekamal seperti ini, keingat saya masih kecil dulu, yang setiap Hari Raya Idul Adha ibu selalu membuatkan saya nasi bekamal. Karena jaman dulu kalau tidak lebaran haji kayak hampir tidak bisa memakan nasi bekamal, karena daging mahal,”tambah Azis
Penikmat nasi bekamal lainya, Irham Kusuma mengatakan, rasa nasi bekamal memang sangat beda dengan kuliner lainya. Karena aromanya cukup khas, ditambah grasa gurih dari bumbu nasinya, sehingga membuat cita rasa nasi bekamal berbeda dengan yang lainya.
“Saya Baru kali ini merasakan nasi bekamal, rasanya memang nikmat ditambah dengan aroma daging sapi yang khas sehingga bikin nagih,” ungkap Irham.
Advertisement