Rangkaian Tes Kesuburan untuk Pria, Termasuk Bisa Tahu Kelincahan Sperma

Masalah kesuburan tidak hanya dapat dialami oleh wanita, melainkan juga pria. Itulah mengapa penting bagi pasangan suami istri yang hendak melakukan promil untuk sama-sama melakukan tes kesuburan.

oleh Diviya Agatha diperbarui 14 Jun 2023, 21:00 WIB
Ada beberapa tes kesuburan yang bisa dilakukan oleh pria. Tes kesuburan untuk pria dilakukan salah satunya untuk memeriksa bagaimana kualitas sperma sebelum upaya program hamil dilakukan. (Photo by Karolina Grabowska/ Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya sesekali wanita menjadi sasaran empuk untuk disalahkan saat upaya melakukan program hamil (promil) tidak kunjung berhasil. Entah itu lantaran disebut tidak cukup subur hingga dianggap mandul.

Padahal, masalah kesuburan tidak hanya dapat dialami oleh wanita, melainkan juga pria. Itulah mengapa penting bagi pasangan suami istri yang hendak melakukan promil untuk sama-sama melakukan tes kesuburan.

Tes kesuburan untuk pria sendiri dapat dilakukan lewat beberapa cara. Seperti dengan pemeriksaan fisik, analisis sperma, pemeriksaan daah, pencitraan melalui USG, dan pemeriksaan genetik.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi, Shanty Olivia Jasirwan,  mengungkapkan bahwa tes kesuburan boleh dilakukan salah satunya saat pasangan sudah berhubungan seksual teratur tanpa alat kontrasepsi, namun belum juga dikaruniai anak.

Serta, pemeriksaan fisik lengkap untuk pria dibutuhkan jika tidak ada kondisi medis lain yang mungkin memengaruhi kesuburan.

Struktur yang diperiksa dalam hal ini meliputi penis, skrotum, testis, epididimis, spermatic cord, vas deferens, prostat, vesikula seminalis, maupun kelenjar cowper.

Mengukur Kualitas Sperma

Analisis sperma menjadi tahapan penting selanjutnya yang bisa dilakukan. Cara satu ini dapat dilakukan untuk mengukur gangguan produksi sperma atau kualitas sperma yang mungkin menyebabkan gangguan kesuburan.

"Parameter utama yang dilihat adalah konsentrasi, pergerakan atau motilitas sperma, dan morfologi sperma. Selain dari parameter lainnya," ujar Shanty di IVF Centre RS Pondok Indah seperti dikutip dari laman Antara, Selasa (12/6/2023).


Cek Testosteron dalam Darah Jadi Salah Satu Bagian dalam Tes Kesuburan Pria

Salah satu tes kesuburan untuk pria dilakuka dengan memeriksakan testosteron dalam darah. | unsplash.com

Lebih lanjut, tes kesuburan yang perlu dilakukan oleh pria adalah pemeriksaan darah. Khususnya untuk mengukur kadar FSH dan testosteron dalam darah.

FSH yang dimaksud berperan untuk spermatogenesis atau proses pembentukan sel sperma. Testosteron itulah yang berperan dalam spermatogenesis dan stimulasi libido pada pria.

Selain melakukan serangkaian tes di atas, tes kesuburan pada pria dilanjutkan dengan pencitraan lewat USG yang tak kalah pentingnya.

 


Pencitraan USG untuk Deteksi Gangguan Kesuburan pada Pria

Selain memeriksa testosteron dalam darah, tes kesuburan untuk pria bisa dilakukan dengan pencitraan USG. Dengan begitu, kemungkinan adanya gangguan kesuburan bisa terdeteksi. (Sumber: Pixabay)

Penciptaan lewat USG dimaksudkan untuk mencari tahu gejala gangguan kesuburan dengan lebih mendalam.

Serta, tes USG testis dapat bermanfaat untuk mendeteksi kelainan kongenital dan kelainan obstruktif yang menghambat transportasi sperma.

USG testis satu ini dapat dilakukan bersamaan dengan analisis sperma. Hal tersebut lantaran USG testis turut bisa digunakan untuk mengetahui kelainan pada sistem reproduksi pria termasuk pada testis dan epididimis.


Pemeriksaan Genetik dalam Tes Kesuburan Pria

Tes kesuburan untuk pria turut melibatkan pemeriksaan genetik. Namun, pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan ketentuan jikalau sudah melakukan tes-tes sebelumnya. /copyright freepik.com/tirachardz

Tes kesuburan terakhir yang bisa dilakukan oleh pria adalah pemeriksaan genetik. Pemeriksaan genetik dianjurkan bagi pria yang sel spermanya kurang dan tidak menunjukkan adanya bukti penyumbatan pada tes-tes sebelumnya.

Pengujian genetik ini dapat membantu mengidentifikasi fragmentasi DNA, kerusakan kromosom, atau kemungkinan penyakit genetik yang dapat diwariskan pada calon keturunan nantinya.

 

 

Infografis Manfaat Mandi Air Dingin dan Panas. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya