Liputan6.com, Jakarta - Setelah sekian lama akhirnya Warner Bros rilis film solo superhero The Flash yang pertama. Film ini menyuguhkan cerita tentang Barry Allen yang telah tergabung dengan Justice League itu.
The Flash pertama kali muncul di komik Flash Comics no. 1 yang rilis pada bulan Januari tahun 1940. Sejak saat itu, pahlawan secepat kilat itu curi perhatian para penggemar DC Comics.
Advertisement
Pada tahun 2014, DC Entertainment pun memproduksi sebuah serial bertajuk The Flash yang berfokus pada kehidupan Barry Allen. Serial ini pun hingga kini sudah diperbaharui hingga season ke-9 dengan total 184 episode.
Film solo perdana The Flash ini tentunya bikin banyak para penggemar excited bukan main. Simak sinopsis dan review-nya berikut ini!
Kembali ke Masa Lalu
Hidup di tengah hiruk pikuk perkotaan, sama seperti manusia super lainnya Barry Allen (Ezra Miller) diam-diam selalu siap membantu manusia kapan pun. Terlebih ia kerap kali diminta bantuan untuk membantu Batman (Ben Affleck) menyelesaikan berbagai masalah.
Namun di sisi lain dirinya juga sedang diterpa rasa khawatir akut lantaran tidak dapat menemukan sebuah bukti alibi bagi sang ayah. Seperti yang diketahui, ia dipenjara akibat tuduhan membunuh ibunya.
Merasa kesal dengan keadaan, Barry pun berniatan tiba-tiba menemukan kemampuan baru yaitu mampu kembali ke masa lalu. Ia kemudian berniatan kembali ke hari di mana ibunya terbunuh dan mencegah hal itu terjadi.
Bahagia karena rencananya berhasil, tiba-tiba Barry secara misterius terlempar ke semesta di mana dunia sedang diserang ancaman General Zod. Barry pun bertemu dengan dirinya di masa muda, dapatkah duo The Flash ini menyelesaikan menghentikan serangan General Zod?
Advertisement
Konsep Cerita yang Mind Blowing
Pertama kali diproduksi film solo, konsep cerita yang dibawakan dalam The Flash sangatlah menarik. Bahkan sejak opening scene-nya ada satu adegan hujan bayi di depan rumah sakit yang dijamin bikin penonton mind blown saat menontonnya.
Meski mengusung cerita tentang multiverse, ruwetnya konsep ini dapat disuguhkan dengan sederhana dan apik. Hal ini menunjukkan betapa penulisan ceritanya dipikirkan dengan sangat matang.
Bahkan konsep rumit time paradoks saja bisa dibuat sangat simple hingga mudah dicerna oleh penonton. Sulit lho, dapat menyusun jalan cerita yang rumit dengan hati-hati seperti ini, well executed!
Pemilihan Cast On Point
Cerita yang sangat rapi ini beruntung dapat tersampaikan dengan baik karena pemilihan cast yang tepat. Ezra Miller tentunya punya tugas yang berat sepanjang fimnya, ia harus perankan dua Barry Allen dengan vibes yang bertolak belakang. Penulis sendiri mengapresiasi effort akting Miller yang eksekusinya luar biasa meski memang tidak begitu rapi di beberapa adegan.
Selain sang karakter utama, Michael Keaton alias Bat-Keaton juga curi perhatian dengan penampilan kerennya. Benar-benar memukau deh, ia buktikan bahwa wibawa dirinya sebagai Batman tak lekang oleh waktu.
Satu lagi karakter penting dalam film The Flash tentu saja adalah Sasha Calle. Berperan sebagai Kara Zor-El atau sang Supergirl, Sasha bisa suguhkan tampilan drastis saat dirinya tak berdaya hingga dapat me-restore kekuatannya. Aksinya juga patut diacungi jempol karena benar-benar superior.
Advertisement
Sukses Undang Tawa dan Tangis
Selain perlihatkan berbagai cerita dan adegan yang kompleks, film The Flash juga masukkan unsur komedi. Tak sekedar "ada saja", justru komedi di dalamnya bisa dibilang sukses undang tawa penonton, pas banget nggak lebay.
Di sisi lain, adegan yang penuh drama pun juga bisa buat penonton menitikkan air mata karena terbuai dengan momen penuh haru.
Kalau masalah visual, visual effect yang digunakan untum menunjukkan tiap kilatan saat Barry Allen berkasi sangat tervisualisasi dengan baik. Pengambilan gambar dan color grading-nya juga sangat pleasing di mata.
Tetapi sayang banget nih, aspek CGI-nya tampak kasar di berbagai adegan. Dapat dimaklumi karena konsep cerita yang ruwet ini memang butuh banyak peran CGI dalam produksinya.
Fan Service Gila-gilaan
Tidak usah dipertanyakan lagi ya, pokoknya fans Justice League dan DC wajib banget nonton film ini. Kenapa? karena fan service dalam The Flash benar-benar maksimal.
Pastikan kamu melek sepanjang film agar bisa menikmati penjelajahan waktu bersama Barry Allen. Secara keseluruhan film ini sangat matang dari segi konsep, cerita, hingga cast. Namun memang disayangkan visualnya masih bolong-bolong karena CGI.
Tapi hal itu nggak menjadi distraksi dari aksi kerennya Ezra Miller yang dijamin bikin semringah. Dua kata yang terlintas di benak penulis usai nonton film ini adalah "Beautiful Mess". Kamu dapat saksikan film The Flash di bioskop kesayanganmu mulai 14 Juni 2023.
Pemain: Ezra Miller, Sasha Calle, Michael Shannon, Ron Livingston, Maribel Verdú, Kiersey Clemons, Antje Traue, Michael Keaton
Sutradara: Andy Muschietti
Penulis: John Francis Daley, Jonathan Goldstein, Joby Harold
Produser: Barbara Muschietti, Michael Disco
Produksi: Warner Bros Pictures
Durasi: 144 menit
Advertisement