Liputan6.com, Jakarta Seorang guru SD membagikan momen bahagia ketika murid-muridnya memberi hadiah kue ulang tahun.
Melalui video singkat yang diunggah di akun pribadinya (@shamepid), pria bernama Apid itu memperlihatkan suasana kelas yang ramai. Para murid kelas satu SD membawakan kue ulang tahun berwarna putih dengan aksen hijau. Kue sederhana itu bertuliskan “Happy Birthday.”
Advertisement
“Selamat ulang tahun Pak Apid,” ujar seorang murid laki-laki.
“Terima kasih semuanya, sini sama-sama,” jawab Apid sambil mengajak murid lainnya untuk menghampiri mejanya.
Meski sederhana, sang guru muda menyampaikan bahwa hadiah ini tak ternilai dengan nominal.
“Perhatiannya murid-murid ku. Rezeki yang tak bisa dinilai dengan nominal angka,” tulis Apid dalam keterangan video.
Video singkat dan foto kue ulang tahun yang diunggah Apid pun viral di Twitter dan sudah dilihat lebih dari 180 ribu kali hingga Rabu (14/6/2023).
Apid sendiri kaget video yang dia unggah ternyata bisa viral.
“Weh kok ramee bangettt, terima kasih loh wish-nya😔🙏 ultah nya dah lewat, tapi karena baru masuk kelas merekanya hari ini jadi baru dapat surprise dari mereka nya hari inii,” kata guru itu.
Tak hanya muridnya, kini warganet pun banyak yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
“Selamat ulang tahun pak guru🎂 Senengnya ya dicintai murid-murid, sehat selalu semuanya☺☺,” kata seorang warganet.
Sikap Murid Cerminan dari Perlakuan Guru
Kehangatan sederhana di tempat kerja membuat warganet tersentuh dan melayangkan banyak komentar positif lainnya. Ada yang mengatakan bahwa sikap manis para murid tak lepas dari kesan baik yang dibuat oleh guru.
“Berarti kamu punya kesan tersendiri di mata murid-murid, saya juga pernah jadi guru waktu itu 2 tahunan. Mereka suka kasih saya sesuatu, entah makanan atau hal lain. Terus saya sadar, anak kecil hatinya tulus, kalau mereka nyaman, mereka memberi apa yang dia punya ke kita, sebagai sosok yang mereka senangi✨,” kata pengguna Twitter yang juga sempat menjadi guru.
Melihat komentar tersebut, Apid mengaminkan dan berusaha melakukan yang terbaik untuk murid-muridnya.
“MasyaAllah, aaminn. Cuma berusaha seramah dan semenyenangkan mungkin buat jadi guru mereka aja kok saya, saya juga masih perlu belajar banyak untuk mengajar,” jawabnya.
“Hi, gue gak kenal masnya but seeing this from your pupils and see how happy you are with their affection makes me think you are a wonderful teacher. Happy birthday dan semoga sehat selalu!” kata warganet lainnya.
Advertisement
Peran Guru Tak Dapat Tergantikan oleh Teknologi
Kedekatan emosional antara Apid dan murid-muridnya menjadi pengingat bahwa guru memiliki peran besar dalam membentuk karakter tunas bangsa yang berkualitas dan bersahaja.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sempat mengatakan, tak mungkin teknologi bisa menggantikan guru.
"Teknologi itu tidak bisa untuk semuanya. Kita baru sadar sekarang bahwa nggak mungkin teknologi itu akan menggantikan guru dan menggantikan pertemanan sosial yang dibutuhkan," kata Mendikbud dalam acara Indonesia Bicara yang disiarkan melalui kanal Youtube Media Indonesia pada Kamis 5 November 2020.
Anak Tak Bisa Belajar Hanya Secara Daring
Nadiem menambahkan, anak-anak belajar dengan teman sebayanya dan juga belajar dari gurunya. Makanya mereka tidak bisa belajar melalui daring saja.
"Anak-anak itu belajar dari manusia, dari teman-temannya dia, belajar dari guru. Belajarnya bukan melalui online saja, dia membutuhkan interaksi fisik untuk membangun hubungan yang berdasarkan kepercayaan, yang berdasarkan empat, dan hubungan emosional dengan mentor dia," jelasnya.
Menurut Nadiem, teknologi mempunyai batas. Karenanya dalam pembelajaran tak bisa sepenuhnya mengandalkan teknologi.
"Kita masih butuh manusia, dan masih sangat membutuhkan interaksi dengan manusia. Itulah hikmah yang kita pelajari," pungkas Nadiem.
Advertisement