Liputan6.com, Lumajang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus berupaya mengurangi angka pengangguran dari pengaruh situasi ketidakpastian ekonomi global maupun nasional.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau Cak Thoriq mengatakan, bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Lumajang pada 2022 tercatat sebesar 4,97 persen, angka itu naik 1,46 persen dibandingkan 2021 yang mencapai 3,51 persen.
Advertisement
"Kenaikan ini bisa jadi dipicu kondisi perekonomian global dan nasional yang masih belum stabil, sehingga peluang kerja belum tersedia sepenuhnya," kata dia. Rabu (14/6/2023)
Cak Thoriq mengatakan, ada beberapa intervensi pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran, diantaranya menciptakan lapangan pekerjaan melalui program padat karya dan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang rentan akibat dampak kondisi perekonomian yang masih belum stabil.
"Ini merupakan Intervensi pemerintah untuk menekan angka pengangguran agar terus berkurang. Karena ini merupakan pekerjaan rumah kita," ujarnya.
Sementara itu, dilihat dari sisi jumlah angkatan kerja, pada tahun 2022 jumlah angkatan kerja di Lumajang mencapai sebanyak 586.536 orang, angka itu naik 32.218 orang dibandingkan tahun 2021.
"Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2022 tercatat sebesar 66,75 persen, angka itu mengalami kenaikan 3,56 persen dari tahun 2021 yang mencapai 66,19 persen,”paparnya
Sementara itu, untuk Aktivitas perekonomian Lumajang, di 2022 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,43 persen. Capaian itu, lebih tinggi daripada tahun 2021 yang tercatat sejumlah 3,14 persen.
"Capaian pertumbuhan ekonomi 2022 ini lebih tinggi daripada tahun 2021 yang sebesar 3,14 persen, sedangkan 2020 minus 2,79 persen," ungkapnya.
Menurut Cak Thoriq, pulihnya kondisi perekonomian Lumajang tidak terlepas dari intervensi program dan kegiatan serta kebijakan pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022.
Lapangan Usaha Mulai Menggeliat
Selain itu, hal tersebut juga disertai dengan peran berbagai sektor lapangan usaha yang mulai menggeliat dan tumbuh seiring dengan berkurangnya dampak pandemi.
"Meskipun kondisi ini masih dibayang-bayangi perekonomian global dan nasional yang masih belum stabil, namun peran berbagai sektor lapangan usaha sudah mulai menggeliat dan tumbuh," terang dia.
Ia menambahkan, bahwa pelaksanaan APBD tahun 2022 juga memberikan pengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi makro di Lumajang.
"Sebagaimana data BPS, perekonomian Lumajang berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp36,66 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp23,63 triliun," pungkasnya.
Advertisement