Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini masih dalam penyelesaian sarana pendukung, sementara untuk operasionalnya sendiri akan dimulai pada 18 Agustus 2023. (merdeka.com/Imam Buhori)
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan progres keseluruhan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah melebihi 90 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti juga menyampaikan progres seluruh stasiun KCJB juga sudah mendekati rampung. (merdeka.com/Imam Buhori)
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diperoleh kumparan, Stasiun Karawang belum siap untuk digunakan. Selain itu, jalan akses penumpang dari dan ke stasiun juga belum terbangun. (merdeka.com/Imam Buhori)
Stasiun tersebut merupakan salah satu dari empat stasiun KCJB. Tiga lainnya yakni Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar yang juga berfungsi sebagai depo. (merdeka.com/Imam Buhori)
"Progres pembangunan KCJB mencapai 91 persen. Untuk Stasiun Halim 92 persen, Karawang dan Tegalluar sudah 93 persen, Padalarang 63 persen," ujarnya dalam media visit di Stasiun Halim, Rabu (14/6). (merdeka.com/Imam Buhori)
Emir Monti juga memastikan seluruh rangkaian kereta sudah berada di Indonesia. Sebanyak 8 rangkaian di antaranya sudah berada di depo, sedangkan 3 lagi masih di Pelabuhan Tanjung Priok dan dalam proses pengiriman ke Depo Tegalluar. (merdeka.com/Imam Buhori)
"Satu rangkaian itu ada delapan kereta. Pengiriman dua hari sekali lewat tol harus malam hari. Memang belum semua datang, tapi sudah di Indonesia, akhir bulan ini semua kereta sudah di Depo Tegalluar," sambungnya. (merdeka.com/Imam Buhori)
KCIC juga memastikan kereta akan mulai beroperasi untuk masyarakat pada Agustus 2023. Kendati begitu, untuk rencana operasi komersil berikut skema tarif, masih akan dibahas. (merdeka.com/Imam Buhori)
"Rencananya Agustus akan dioperasikan, di mana masyarakat sudah bisa mencobanya dengan tata cara dan skema yang saat ini masih dalam pembahasan," sambung Emir Monti. (merdeka.com/Imam Buhori)