Liputan6.com, Jakarta - Angin kencang yang melanda China berujung pada kabar yang viral di media sosial. Kanopi luar ruangan sebuah restoran China sampai terangkat gara-gara embusan angin yang begitu kuat.
Dikutip dari The Strait Times, Rabu (14/6/2023), insiden angin kencang di restoran itu melanda kota Yichang di Provinsi Hubei, China, pada Minggu, 11 Juni 2023. Video insiden itu diunggah di aplikasi berbagi video Douyin, pekan ini.
Advertisement
Video tersebut menunjukkan angin kencang menyapu penutup kanopi. Tampak pula beberapa pria yang menahan tiang logam dari tempat berlindung luar ruangan.
Video berdurasi 16 detik itu juga memperlihatkan orang-orang ini jatuh ke tanah setelah mereka terbang terempas angin. Seorang pria terlihat mendarat di atap terdekat. Insiden tersebut membuat beberapa tulang rusuk pria itu patah, lapor media China. Ia saat ini sudah ditangani di rumah sakit.
Video lain menunjukkan seorang pria menabrak ruang privat restoran. Pria tersebut dilaporkan tak mengalami cedera. Pejabat setempat mengatakan bahwa yang lain luka ringan dan saat ini berada di rumah sakit.
Pemilik restoran, yang diidentifikasi dalam laporan media China hanya sebagai Tuan Wang, mengatakan kepada outlet berita Jimu News bahwa restoran tersebut memutuskan untuk mengembalikan uang kepada pengunjung sebesar 50.000 yuan atau setara Rp104 juta. Pengembalian uang tersebut dikarenakan pengunjung tidak dapat menikmati makanan mereka karena angin kencang dan hujan.
Cuaca Ekstrem hingga Angin Kencang
Pada Minggu sore, 11 Juni 2023, berita Jimu melaporkan bahwa stasiun meteorologi di Distrik Yiling, tempat restoran itu berada, telah mengeluarkan peringatan cuaca tentang badai petir dan angin kencang. Cuaca ekstrem menumbangkan pohon-pohon besar. Kondisi cuaca tersebut juga bahkan menghanyutkan material bangunan dan menyebabkan banjir besar.
Dikutip dari Global Times, Administrasi Meteorologi China mengumumkan pada Selasa, 13 Juni 2023 bahwa El Niño, sebuah fenomena iklim alami, telah tiba dan diperkirakan akan membawa cuaca yang lebih ekstrem ke China. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) AS, El Niño kemungkinan akan berlanjut hingga musim dingin, dengan peluang 56 persen menjadi peristiwa kuat pada puncaknya dan peluang 84 persen setidaknya menjadi peristiwa moderat.
Zhou Bing, kepala ahli departemen layanan meteorologi pemerintah, menyatakan pada acara media pada Selasa bahwa ada saran bahwa kembalinya El Niño dapat menyebabkan rekor suhu tinggi pada 2023 atau 2024, sejak 1850. Dampak El Niño terhadap pola cuaca dan iklim di masa depan masih belum pasti.
Jika itu menjadi peristiwa yang kuat pada puncaknya, ada kemungkinan besar untuk memecahkan rekor suhu. Bahkan sebagai peristiwa moderat, itu bisa melampaui rekor cuaca global terhangat di 2016, jelas Zhou.
Advertisement
El Nino, Pola Iklim Alami
El Niño adalah pola iklim alami yang ditandai dengan pemanasan suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudera Pasifik tropis. Ini biasanya terjadi setiap dua hingga tujuh tahun dan berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan, menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Perkembangan El Niño berkontribusi terhadap pemanasan global dan meningkatkan kemungkinan rekor suhu yang dipecahkan, seperti yang dinyatakan oleh WMO pada Mei. Ahli meteorologi mengatakan China akan mengikuti perkembangan El Niño dan bagaimana intensitasnya akan berubah.
China, yang berada di hulu Samudra Pasifik khatulistiwa tengah dan timur, akan berbagi beberapa pola iklim global saat El Nino berkembang seperti lebih banyak curah hujan di bagian selatan China dan musim dingin yang lebih hangat, kata Zhou. Data sebelumnya dari Pusat Iklim Nasional mengungkapkan bahwa selama tahun-tahun El Niño, suhu biasanya lebih tinggi di China Utara bagian selatan, China Tengah bagian utara, Cina Timur bagian tengah, dan Cina Barat Laut bagian timur.
Beberapa wilayah, termasuk China barat daya, wilayah tengah selatan Sungai Yangtze, China Selatan timur laut, dan Xinjiang utara, telah mengalami suhu tinggi selama lebih dari 30 hari selama musim panas El Niño. El Niño juga dapat menyebabkan kekeringan ekstrem di wilayah tertentu di China.
Kekeringan Parah
Pada periode akhir Juni hingga Juli 2009, 17 provinsi di China mengalami kekeringan parah akibat peristiwa El Niño sedang yang berlangsung dari Juni 2009 hingga April 2010. Mongolia Dalam Bagian Timur, Provinsi Jilin bagian barat, dan Provinsi Liaoning bagian barat juga mengalami kekeringan ekstrem.
Zhou memperingatkan bahwa para ahli meteorologi memantau dengan seksama apakah El Niño tahun ini akan memiliki dampak yang sama dengan yang diamati dari Juni 2009 hingga April 2010. Dalam beberapa hari terakhir, bagian utara China mengalami panas yang hebat, sedangkan bagian selatan dilanda banjir dan hujan lebat.
Data terbaru dari stasiun meteorologi menunjukkan bahwa Beijing akan mencapai puncak panas dengan suhu di beberapa wilayah mencapai 39 derajat Celcius. Selain itu, dari 13 Juni hingga 14 Juni 2023, wilayah termasuk Shaanxi selatan, Henan barat, Hubei barat dan timur dapat mengalami angin badai atau hujan es yang kuat. Sebagian Guangxi, Guangdong, dan Hainan akan mengalami curah hujan singkat dengan curah hujan maksimum melebihi 60 milimeter.
Advertisement