Liputan6.com, Hurghada - Belakangan ini, berita mengenai pria berwarga negara Rusia yang tewas diserang hiu di laut merah Mesir sedang gempar dibahas di internet.
Kini dikabarkan oleh media Mirror, Rabu (14/6/2023) bahwa hiu macan yang membunuh pria itu dibalsem sehingga dapat diawetkan untuk dipajang di museum.
Advertisement
Vladimir Popov (23) dimakan hidup-hidup saat berenang di pantai yang ada di Mesir. Pria itu sempa berteriak "Papa, papa" saat hiu menyerangnya di depan banyak orang yang juga ketakutan.
Pada 13 Juni 2023, telah dikonfirmasi bahwa bagian tubuh pria itu ditemukan dalam perut hiunya.
Sebuah sumber mengatakan kepada outlet media bahwa pihak berwenang mengeluarkan sebagian tubuh manusia dari perut hiu, sementara separuh tubuhnya ditemukan di laut oleh nelayan.
Kepala Institut Ilmu Kelautan dan Perikanan Nasional di Mesir, Amr Zakaria Hamouda, mengatakan hewan itu akhirnya dimumikan dan sedang dipersiapkan untuk dipamerkan pada Museum Ilmu Kelautan di Hurghada.
Sebelum kejadian ini, kasus hiu menyerang manusia di pantai Mesir hingga tewas sudah ada tiga dalam dua tahun terakhir.
Penelitian sedang berlangsung dan para ilmuwan sedang merencanakan laporan tentang perilaku hewan tersebut.
Diharapkan dari sana mereka dapat menentukan bagaimana agar hiu menjauh dari tempat-tempat wisata di mana orang berenang, snorkeling, dan ikut serta dalam olahraga air, lapor Al Arabiya.
Gubernur Laut Merah Mayor Jenderal Amr Hanafi sedang mempertimbangkan pemasangan jaring di beberapa pantai, hotel, dan desa wisata untuk mencegah hiu mencapai perenang.
Alasan Hiu Menyerang
Faktanya, hiu macan yang ditangkap juga sedang hamil.
Ahli biologi kelautan Rusia Dmitry Orlov - pendiri dan CEO perusahaan RuDIVE yang beroperasi di Laut Merah - mencurigai hiu tersebut hamil saat membunuh dua turis beberapa tahun terakhir ini.
Insiden terjadi pada Juli tahun lalu, turis Austria berusia 68 tahun Elisabeth Sauer sedang bersnorkel ketika dia diserang di dalam air.
Korban kedua, seorang turis Rumania, dimakan hidup-hidup sekitar 650 kaki (198 meter) jauhnya.
Orlov berkata, "Menurut saya, hiu macan ini hamil. Tahun lalu juga ada hiu macan yang hamil.
"Dia hamil lagi, dan karena dia jadi tidak bisa mengejar mangsa ikan biasanya, dia datang kembali ke tempat yang sama, mengingat di mana dia pernah mendapat mangsa yang mudah."
Advertisement
Serangan Hiu Tahun 2022
Resor di sepanjang Laut Merah Mesir, termasuk Hurghada dan Sharm el-Sheikh, merupakan destinasi populer bagi turis dan penduduk lokal dengan perairannya yang biru dan terumbu karangnya.
Namun pada tahun 2022, terjadi dua serangan fatal dengan waktu selang beberapa hari - membunuh seorang turis Austria dan seorang turis Rumania.
Elisabeth Sauer, 68, meninggal di ambulans karena syok setelah kehilangan lengan dan kakinya dalam serangan mengerikan di Sahl Hasheesh, sebuah teluk populer yang dekat dengan Hurghada.
Rekaman video yang mengerikan menunjukkan dia mati-matian berenang kembali ke pantai setelah serangan di resor yang populer di kalangan turis Inggris itu.
Darah wanita Austria itu terlihat menyebar di air saat berjuang untuk kembali ke dermaga menggunakan sirip.
Kerumunan besar orang menonton drama itu, tetapi tidak seorang pun terlihat memasuki air untuk membantu wanita itu.
Serangan Hiu Tahun 2022
Hanya dua hari sebelumnya, seorang wanita Rumania hilang dari hotelnya, Premiere Le Reve, hotel bintang lima di Hurghada.
Menurut seorang sumber, sisa tubuhnya baru ditemukan setelah terdampar di karang.
Tim pemulihan menghentikan semua orang yang merekam adegan mengerikan, saat sisa jenazahnya dimasukkan ke dalam kantong mayat.
Seorang saksi mata mengklaim, "Separuh tubuhnya hilang."
Turis lain terdengar berbicara di bar tepi pantai menceritakan apa yang baru saja dilihatnya.
"Itu jelas mayat," katanya. "Dibunuh oleh hiu..."
Untuk baca secara lengkap mengenai beberapa serangan hiu di pantai Mesir, klik di sini.
Advertisement