Geber Ekspansi, NFC Indonesia Siapkan Belanja Modal hingga Rp 250 Miliar

NFC Indonesia membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 15 sampai dengan 20 persen pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Jun 2023, 22:04 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Liputan6.com, Jakarta PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 250 miliar. Hingga kuartal I 2023, belanja modal tersebut telah terserap sebanyak Rp 16 miliar.

Group Head of Investor Relations NFC Indonesia Zefanya Angeline mengatakan, sebagian besar belanja modal tersebut dialokasikan untuk pengembangan investasi di bidang teknologi terutama segmen clean energy atau energi bersih.

"Kuartal I 2023 terealisasi Rp 16 miliar untuk capex. Untuk target full year 2023, capex kami sebesar Rp 200 miliar - 250 miliar," kata Zefanya dalam paparan publik, Rabu (14/6/2023).

Selain itu, NFC Indonesia membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 15 sampai dengan 20 persen pada 2023. Sejalan dengan hal itu, penyebaran dealer motor merek Volta di Indonesia pun semakin agresif.

Direktur NFC Indonesia Ivan Ekancono mengatakan, dalam dua bulan ini, pihaknya sangat agresif untuk melakukan penyebaran dealer secara nasional.

"Jadi kami masuk ke provinsi sampai masuk tingkat kabupaten. Kami sudah mulai kembangkan dan dirikan surat penunjukan mitra dealer di sana ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan Volta kepada para konsumen yang ingin menggunakan sepeda motor listrik bermerek Volta," kata dia. 

Dia berharap, penyebaran yang semakin masif ini akan membawa Volta hingga ke tingkat kabupaten. "Ke depannya kami memang akan rapat secara nasional kami sudah sampai di daerah Papua sekitar ada mitra kami disana selanjutnya akan berkembang, penyebarannya sampai ke tingkat kabupaten," ujar dia.
 
Tak hanya itu, Zefanya menambahkan, dalam rangka menggenjot ekspansi, perseroan juga bakal menambah stasiun Sistem Ganti Baterai (SGB) motor listrik Volta sekitar 100 sampai dengan 200 SGB setiap tahunnya. 
 
Dia juga bilang, dengan adanya anak usaha baru di bidang sewa baterai listrik ini akan memberikan kontribusi terhadap laba perseroan.
 
"Tiga tahun ke depan minimal 50 persen kontribusi dari gross profit untuk NFC ya. Untuk target minimal 50 persen dalam dua tiga tahun ke depan," tutup dia.
 
 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya