Liputan6.com, Gorontalo - Bagi kalian para pecinta olahraga ekstrem, cobalah datang ke Kabupaten Bone Bolango (Bonebol). Daerah di ujung timur Provinsi Gorontalo ini, memiliki wisata paralayang atau olahraga terbang bebas menggunakan layang-layang yang dirancang secara khusus.
Paralayang ini terletak di Wisata Puncak Bukit Arang, Desa Lonuo, Kecamatan Tilongkabila. Desa yang dinobatkan sebagai Desa Wisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut terus mengembangkan potensi wisatanya.
Baca Juga
Advertisement
Dengan dibantu para pelatih paralayang yang profesional, pengunjung bisa mencoba olahraga yang membutuhkan nyali besar tersebut. Para pengunjung yang mencoba paralayang ini, akan meluncur dari puncak Bukit Arang hingga ke Stadion Bone Bolango.
Meski paralayang ini masih tergolong baru di kalangan wisatawan Gorontalo, namun pemerintah provinsi terus berupaya memperkenalkan wisata sekaligus olahraga tersebut.
Menurut Bilal salah satu pengunjung, saat mencoba paralayang tersebut dirinya merasa agak sedikit takut. Namun karena diyakinkan oleh para pelatih, rasa takut itu hilang hingga dirinya bisa mendarat di tujuan.
Selain itu kata Bilal, saat berada di atas paralayang, dirinya bisa melihat langsung pemandangan alam Gorontalo. Pegunungan hijau, sungai hingga lembah bisa terpantau saat menaiki paralayang
"Tidak hanya itu, areal persawahan yang mulai menguning juga terlihat indah dari atas saat melayang di udara," kata Bilal.
Sementara Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan bahwa, lokasi bukit arang akan terhubung langsung dengan Stadion Bonebol. Stadion tersebut akan menjadi titik awal untuk penerjunan Paralayang yang begitu ekstrem.
"Tidak hanya pusat olah raga, stadion Bonebol juga akan menjadi pusat pengembangan olahraga, UMKM Seni dan Budaya," kata Hamim.
"Sementara di Bukit arang sendiri, kita bisa menikmati alam saat camping dan aktivitas di alam terbuka," imbuhnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Tentang Bukit Arang
Untuk masuk ke Kawasan Wisata Bukit Arang, pengunjung perlu mendaftarkan diri di pos awal pendakian dan membayar tiket masuk Rp5 ribu saja. Baru tiba di pos pendakian awal, pengunjung langsung disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah.
Alam yang masih asri, membuat jalur pendakian terasa lebih sejuk. Belum lagi suara burung endemik khas Sulawesi kerap kali menyapa pengunjung selama di perjalanan.
Saat berada di atas puncak bukit, pengunjung langsung bisa melihat hamparan daratan Provinsi Gorontalo. Tidak hanya daratan, kemilau air Danau Limboto bisa terlihat dari atas bukit.
"Sebagian daratan Gorontalo bisa terpantau. Apalagi saat malam hari, gemerlap lampu sangat indah dipandang," kata Rendi Daud, pengunjung lain
"Ketika matahari menyinari, Danau Limboto seakan memberikan kemilau yang bisa terlihat dari atas bukit yang cantik ini," tuturnya lagi.
Tidak hanya kemilau air danau, dikala pagi hari, pengunjung bisa melihat hamparan kabut bak negeri di atas awan. Bahkan kabut itu, tidak akan berlalu begitu saja.
"Kami seakan berada di negeri atas awan. Meskipun matahari sudah mulai menampakkan diri, kabut seakan tidak pernah hilang," ujarnya.
Advertisement