Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis (15/6/2023). Mayoritas sektor saham tertekan. Koreksi IHSG terjadi di tengah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed tahan suku bunga acuan.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.699,71. Indeks LQ45 melemah 0,11 persen ke posisi 948. Sebagian besar indeks acuan melemah.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.702,75 dan terendah 6.676. Sebanyak 216 saham melemah. Sebanyak 214 saham menguat dan 228 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 233.963 kali dengan volume perdagangan 3,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.890.
Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham energi melemah 0,42 persen, sektor saham industri merosot 0,48 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,12 perse, sektor saham siklikal tergelincir 0,10 persen. Selain itu, sektor saham keuangan turun 0,23 persen, sektor saham properti merosot 0,10 persen dan sektor saham transportasi susut 0,24 persen. Sedangkan sektor saham infrastruktur bertambah 0,07 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham DEWA merosot 8,2 persen, saham ENRG susut 0,87 persen ke posisi Rp 228 per saham, saham DOID tergelincir 1,14 persen, dan saham TKIM naik 1,21 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG cenderung sideways dengan volatilitas yang relatif ringan seiring pasar kekurangan katalis baru. Saham bank cenderung mendatar. Sementara itu, saham ASII menguat seiring Toyota mengatakan akan meluncurkan kendaraan listrik generasi berikutnya secara global dengan jajaran lengkap yang akan diluncurkan pada 2026.
Saham NCKL naik karena harga nikel kembali bertambah 6 persen. Aktivitas ritel di saham kapitalisasi menengah terutama saham bank digital meningkat signifikan.
Top Gainers-Losers pada 15 Juni 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham PTMP melonjak 16,8 persen
- Saham SMMT melonjak 12,67 persen
- Saham BNBA melonjak 11,41 persen
- Saham BSML melonjak 8,51 persen
- Saham IDEA melonjak 8,41 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham PUDP melemah 14,47 persen
- Saham SAGE melemah 15 persen
- Saham BEBS melemah 14,43 persen
- Saham SMKM melemah 9,47 persen
- Saham MAXI melemah 7,94 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LAJU tercatat 25.262 kali
- Saham MAXI tercatat 14.522 kali
- Saham GOTO tercatat 13.897 kali
- Saham BNBR tercatat 11.230 kali
- Saham DEWA tercatat 9.087 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai:
Saham NATO senilai Rp 139,4 miliar
Saham GOTO senilai Rp 67,2 miliar
Saham BBCA senilai Rp 60,4 miliar
Saham DEWA senilai Rp 50,5 miliar
Saham TLKM senilai Rp 49,1 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG akan bervariasi pada perdagangan Kamis, 15 Juni 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.670-6.755.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, dari tanah air, DPR-RI menyetujui pagu indikatif Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai Rp48,35 triliun untuk tahun anggaran 2024.
Pagu indikatif terbagi kedalam lima program yaitu Kebijakan Fiskal sebesar Rp40,23 miliar, Pengelolaan Penerimaan Negara mencapai Rp2,48 triliun, serta Pengelolaan Belanja Negara senilai Rp28,74 triliun.
Program lainnya yaitu Perbendaharaan Kekayaan Negara dan Risiko (PKNR) sebesar Rp310 miliar, dan pagu terbesar berada pada program Dukungan Manajemen, yang di dalamnya mencakup gaji dan biaya operasional, mencapai Rp45,49 triliun. Sebagian besar pagu indikatif akan bersumber dari rupiah murni sebesar Rp38,9 triliun, sementara Rp21 triliun berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dari mancanegara, tingkat inflasi tahunan harga konsumen inti di Amerika Serikat (AS), yang tidak termasuk barang-barang yang mudah menguap seperti makanan dan energi, di bulan Mei 2023 turun ke level 5,3% terendah sejak November 2021, namun sesuai espektasi pasar, dari level 5,5% pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, harga konsumen inti di bulan Mei 2023 naik 0,4% dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, Inflasi harga konsumen AS turun menjadi 4% pada Mei 2023, terendah sejak Maret 2021 dan sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 4,1%, yang didorong oleh penurunan harga energi. Biaya energi merosot 11,7% dibandingkan April 2023 sebesar -5,1%. Secara bulanan, harga konsumen pada Mei 2023 naik tipis 0,1% setelah meningkat 0,4% di bulan April 2023.
Saham Pilihan
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas
1.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Buy : 1.670
TP : 1.720
Stop loss: <1.600
Membentuk pola inverted hammer berpotensi reversal dari bearish jangka pendek. Stochastic oscillator goldencross di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas.
Tren positif pembiayaan syariah yang semakin tumbuh membuat BRIS terus melakukan ekspansi. Pada tahun 2023 BRIS menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp580 miliar yang digunakan untuk akselerasi layanan digital dan keamanan data.
2.PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Buy : 700
TP : 720
Stop loss: <670
Pada major tren SMRA bergerak bullish di atas MA-20 dan MA-100, berpotensi bullish continuation membentuk pola morning star. MACD line berada di atas centerline.
SMRA per Maret 2023 membukukan penjualan marketing senilai Rp1,1 triliun. Perolehan tersebut setara dengan 22% dari target penjualan marketing di tahun 2023 yaitu Rp5 triliun. Adapun penjualan rumah masih menjadi kontributor utama sebesar 49% dari total pra penjualan sebesar Rp550 miliar. Secara sektoral permintaan properti masih tinggi yang tercermin dari penyaluran kredit properti pada April 2023 tumbuh 8,6% YoY, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 8,7% YoY.
3.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Buy : 1.805
TP : 1.860
Stop loss: <1.750
MAPI dalam major tren bullish diatas MA-100 dan MA-20. Indikator MACD line berada di atas centerline.
MAPI terus melakukan ekspansi dengan target 700 gerai baru pada 2023. Ekspansi penambahan gerai tersebut di topang oleh belanja modal (capex) senilai Rp400 miliar dari total capex sebesar Rp2 triliun di tahun 2023. Adapun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terakselerasi pada Mei 2023 di level 128,3 poin, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 126,1 poin turut menjadi katalis positif.
Advertisement