3 Pertolongan Pertama Saat Anak Demam, Termasuk Kompres Hangat di Lipatan Ketiak

Ketika anak demam mendadak, orangtua tak perlu khawatir. Simak 3 pertolongan pertama untuk mengatasi demam anak di sini.

oleh Chelsea Anastasia diperbarui 16 Jun 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi demam pada anak/credit: Freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Saat anak demam tiba-tiba, tak jarang orangtua langsung panik dan bingung. Hal ini kerap kali malah membuat orangtua keliru dalam menangani demam anak.

Dokter spesialis anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Mulya Rahma Karyanti menjelaskan pertolongan pertama yang mudah dilakukan untuk mengatasi demam pada anak.

“Dalam pertolongan pertama untuk mengatasi demam anak tentu tidak perlu panik, lakukanlah tiga ini: beri banyak minum, kompres hangat, dan beri obat penurunan demam,” katanya dalam acara konferensi pers bertajuk ‘Peringatan ASEAN Dengue Day 2023’ oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Jakarta Selatan pada Senin, (12/6/2023).

Namun, beberapa penanganan tersebut juga tak bisa dilakukan sembarangan. Oleh sebab itu, Karyanti mengungkap secara lebih rinci mengenai ketiga pertolongan pertama.

1. Berikan Asupan Cairan yang Disuka Anak

Karyanti mengungkap, penting bagi orangtua untuk memberikan asupan cairan pada anak yang demam. 

Namun, ia melanjutkan, perlu diperhatikan bahwa cairan yang diberikan harus yang disukai anak. Hal ini terutama untuk anak yang usianya lebih besar.

“Kalau anak demam tinggi karena apa pun, anggap kita belum tahu penyebabnya, berikan cairan sesering mungkin. Kalau bayi berikan susu, kalau anak yang lebih besar cairan yang dia sukai,” tutur wanita tamatan Utrecht University, Belanda tersebut.


Cairan yang Tak Disuka Malah Bikin Dehidrasi

Minum susu./Copyright unsplash.com/@rainierridao

Sebab, menurut Karyanti, memberi anak cairan yang tak disuka justru dapat membuat anak dehidrasi.

“Jangan dipaksakan meminum–misalnya seperti jus yang dia tidak suka. Anak bisa muntah-muntah, malah tambah dehidrasi,” katanya.

Sedangkan untuk bayi, Karyanti menganjurkan susu karena kandungan nutrisi yang lebih lengkap.

“Air putih bagus, tapi kalau lagi susah makan, akhirnya tidak dapat nutrisi. Tapi, kalau susu pasti dapat karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral lengkap,” lanjutnya.

Makin Tinggi Suhu Tubuh, Makin Butuh Cairan

Karyanti juga menerangkan, kenaikan suhu tubuh anak menandakan bahwa orangtua perlu memberi cairan lebih.

“Biasanya, kenaikan suhu 1 derajat Celsius perlu kami beri cairan tambahan 12 persen. Jadi, berikan minum sesering mungkin. Karena cairan itu dibutuhkan untuk sel, jaringan, dan organ dalam tubuh agar dapat bekerja dengan optimal,” jelasnya.


2. Kompres Hangat tapi Jangan di Dahi

Ilustrasi anak demam/credit: Freepik.com

Selain asupan cairan cukup, Karyanti juga merekomendasikan untuk kompres hangat. Tak hanya itu, ia juga meluruskan kepada para orangtua agar tidak mengompres anak di bagian dahi.

“Kemudian, kompres hangat. Biasanya, kompres dilakukan di kepala, di jidat. Padahal itu kurang efektif karena terhalang tulang tengkorak,” tuturnya.

Alih-alih kepala atau dahi, Karyanti menganjurkan untuk melakukan kompres di bagian lipat ketiak dan lipat pangkal paha.

“Justru kompres air hangat itu adalah di bagian yg di mana pembuluh darah besar lewat, yaitu lipat ketiak dan lipat pangkal paha,” dia menerangkan.

Gunakan Pakaian Tipis pada Anak

Lebih lanjut, Karyanti menganjurkan orangtua untuk memberi pakaian yang tipis pada anak selama demam.

“Jangan bungkus anak dengan baju tebal, karena suhu tubuhnya akan naik. Jadi, justru gunakan pakaian tipis dan ringan,” tambahnya.


3. Gunakan Obat Penurun Demam

Ilustrasi anak demam. (Sumber foto: Pexels.com).

Pertolongan pertama lainnya adalah memberikan obat penurun demam untuk anak, mengutip Karyanti.

“Berikan obat penurun panas, boleh diulang setiap 4–6 jam. Kalau bayi, ikuti takaran dosisnya, tanyakan fasilitas kesehatan terdekat,” katanya.

Lebih lanjut, Karyanti juga mengingatkan untuk meminta sendok takar obat ke apotek.

“Kalau anak di atas 1 tahun, berikan obat dengan sendok takar obat. Selalu minta sendok takar obat ke apotek. Jangan pake sendok teh di rumah karena ukurannya beda,” terangnya.

Ia juga mengingatkan bahwa obat penurun demam dapat diberikan ketika suhu anak mencapai 38 derajat Celsius.

“Kapan memberi obat penurun panas? Kalau suhu anak mencapai 38 derajat setelah diukur dengan objektif, dengan termometer,” tutup Karyanti.

Infografis Kasus DBD Terus Berulang. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya